Fadli dan yang lainnya, bersama dengan para petualang yang ada di guild dan guild master segera mengevakuasi para penduduk, dan ada beberapa yang membangun pertahanan untuk melindungi kota. Setelah berhasil mengevakuasi para penduduk, dan membangun pertahanan, mereka langsung bersiap siap di tempat masing masing. Fadli dan yang lainnya bersiap dan berdiri di atas tembok pelindung kota, sambil menunggu para monster mendekat. Mereka sudah dapat mendengar suara langkah kaki para monster datang dari kejauhan. Fadli kemudian melihat kearah teman temannya.
Fadli:"kalian siap?"
Mereka semua mengangguk, para petualang yang juga bersiap siap juga mengangguk. Fadli kemudian menyatukan kedua ujung belakang dari pedang kembarnya dan mengubahnya menjadi sebuah busur panah.Dia menghadapkan busurnya kearah atas sambil menarik talinya. Kemudian sebuah anak panah berwarna kuning yang cukup besar tiba tiba muncul di tangan Fadli. Fadli melepaskan panah itu ke langit ketika kawanan para monster mulai terlihat. Panah itu melayang ke langit lalu berubah menjadi ribuan anak panah kuning yang langsung menghujani para monster itu layaknya hujan petir.
Fadli:"semuanya serang"
Fadli kemudian mengembalikan busur itu menjadi pedang kembar kemudian dia dan yang lainnya langsung turun dari atas tembok, dan langsung menyerbu para monster itu. Para petualang dan guild master juga ikut menyerbu kearah para monster.Silvi dan Eva tetap membantu dari atas tembok karena mereka adalah tipe petarung jarak jauh bersama dengan petarung jarak jauh lainnya. Luna memanggil para hewan familiarnya seperti serigala bulan, kuda mimpi buruk, dan harimau salju untuk bertarung. Celes, dan Jean bertarung bersamaan dan saling melindungi punggung satu sama lain. Nadia bertarung sedikit lebih jauh dari mereka berdua. Sempat beberapa kali ada monster yang hampir menyerang dia dari arah belakang, tapi monster itu langsung mati terkena panah dari Silvi.
Nadia:*terima kasih Silvi*
Silvi:*serahkan saja kepada kami*
Sementara itu Fadli sudah berada hampir di baris belakang musuh jauh di depan mereka semua.Berbeda dengan yang lainnya yang ingin melindungi kota, Fadli memiliki tujuan yang sedikit berbeda. Tujuan dia yaitu menangkap seseorang yang mengendalikan para monster itu secepatnya, supaya mereka juga bisa mengalahkan semua monster itu dengan cepat dan mencegah adanya korban dari kubu mereka. Saat Fadli hampir sampai di garis paling belakang para monster, ternyata para monster yang ada di garis belakang adalah monster kelas B sampai kelas A, semua monster itu berukuran cukup besar dan sangatlah kuat. Fadli bisa mengalahkan para monster itu dengan mudah tapi pada akhirnya dia tetap saja terkurung di tengah tengah para monster itu.
Fadli kemudian sedikit mengganti kuda kuda dan caranya memegang pedang.
Fadli:"sikap burung walet"
Fadli:"dansa bunga sakura"
Dia berputar putar dan mengeluarkan efek efek kelopak bunga sakura yang beterbaran di sekitarnya sambil menebas titik titik vital yang ada di tubuh monster di sekitarnya. Ketika dia kira dia sudah mengalahkan semua monster itu, dia berhenti berputar, namun ternyata ada seekor monster yang belum mati karena tebasannya terlalu dangkal. Fadli kemudian langsung mengubah kuda kudanya lagi, kali ini dia membungkuk cukup dekat dengan tanah dan mengubah pedangnya menjadi sebuah katana.
Fadli:"sikap cheetah"
Fadli:"tebasan kilat"
Fadli kemudian langsung menebas bagian bawah monster itu hingga terpotong bersamaan dengan Nadia yang memenggal kepala monster itu dari arah yang berlawanan.Nadia kemudian menengok kearah Fadli sambil tersenyum dan menggodanya.
Nadia:"owh maaf, aku kira tadi kamu dalam bahaya jadi aku membantumu"
Fadli tidak membalas dan langsung mengambil pistolnya dari celananya, dan langsung menembak secara miring monster monster yang hampir menyerang Nadia, dia kemudian membalas senyumannya Nadia dan membalas godaanya.
Fadli:"sama sama"
Nadia melihat kearah monster yang hampir menyerangnya tadi, kemudian dia menggelengkan kepalanya. Mereka kemudian kembali bertarung melawan para monster yang ada. Setelah beberapa menit bertarung, mereka sudah membunuh cukup banyak monster, dan ketika Fadli sudah yakin kalau yang lainnya bisa mengatasi monster sisanya, dia mengajak Nadia untuk menemui orang yang memgendalikan para monster itu.Mereka menemukan si pengendali itu sedang duduk di atas seekor monster serigala di atas bukit batu tidak jauh dari kota sambil kebingungan karena panik.
???:"sial sial, aku sudah mengumpulkan 100.000 monster untuk menyerang kota itu, bahkan aku juga mengumpulkan para monster kelas atas, tidak mungkin para rakyat jelata seperti mereka bisa mengalahkan para monster sebanyak itu"
???:"bagaimana mungkin ini bisa terjadi?"
Fadli:"jika manusia mau bekerja sama, mereka dapat melakukan apapun pangeran"
Orang itu langsung berbalik ketika mendengar itu, dan dia melihat kalau Fadli sudah menodongkan pistol kearahnya, dan Nadia juga sudah menodongkan pedangnya kearah orang itu.Orang itu langsung ketakutan melihat mereka.
???:"si siapa kalian? Bagaimana kalian bisa tau kalau aku adalah seorang pangeran"
Fadli langsung mengubah matanya menjadi merah.
Fadli:"mataku bisa melihat apapun, dan bisa mengetahui apapun"
Fadli:"karena itulah aku tau siapa kau, kenapa kau melakukan hal ini, bahkan aku juga tau kalau kau juga mempunyai hubungan intim dengan Mei yang secara biologi adalah adikmu sendiri"
Setelah mendengar itu Nadia langsung melihat kearah orang itu dengan sedikit aneh, sedangkan orang itu terlihat sangat marah.???:"BAGAIMANA KAU BISA MENGENAL MEI? APA YANG KAU LAKUKAN KEPADANYA??"
Fadli:"dia sudah mati di hutan sakral setelah kami memurnikan racun yang ada di hutan itu"
???:"KEPARAT KAU"
Dia kemudian memerintahkan serigala yang dia duduki untuk menyerang, tapi Fadli dengan mudah menembak serigala itu dan serigala itu langsung mati. Dia kemudian kembali menodongkan pistolnya kearah orang yang ketakutan sambil menangis hingga mengompol itu.
Fadli:"dengar!! aku bisa membunuhmu kapan saja, jadi aku sarankan padamu untuk tidak melakukan sesuatu yang membuatku ingin membunuhmu"
???:"baik baik aku menyerah, kumohon jangan bunuh aku, aku masih ingin hidup"
Fadli kemudian menarik baju orang itu hingga dia berdiri kemudian dia mendorong orang itu supaya berjalan di depan mereka sambil masih menodongkan pistol ke kepala orang itu.Tapi ternyata ada beberapa ekor monster yang membuntuti mereka. Pangeran itu langsung tersenyum dan langsung berbalik sambil berteriak ketika para monster itu melompat untuk menerkam Fadli dan Nadia.
???:"matilah kalian"
Tapi ternyata monster itu menembus tubuh Fadli dan Nadia, dan menerkam pangeran yang ada didepan mereka. Pangeran itu langsung mencoba untuk menghentikan mereka.
???:"aaaahhh, tunggu tunggu, berhenti, apa yang kalian lakukan?"
Namun pangeran itu gagal, dan para monster itu malah tetap menerkam, mencabik cabik pangeran itu dengan sangat ganas.Fadli dan Nadia tidak melakukan apa apa dan hanya melihat dari dekat. Pangeran itu kemudian meminta tolong kepada mereka berdua dengan sangat pasrah hingga menangis.
???:"tolong aku! Aku mohon tolong aku! kenapa kalian malah diam saja disana?"
Tapi tidak peduli seberapa banyak dia memohon, Fadli dan Nadia tetap tidak melakukan apa apa, atau lebih tepatnya Fadli menahan Nadia supaya tidak membantu. Nadia kemudian mengalihkan pandangannya sedangkan Fadli tetap menonton pangeran itu di cabik cabik tanpa ekspresi apa apa.
Fadli:"aku sudah memperingatkanmu, jadi aku tidak peduli lagi apa yang terjadi kepadamu"Pangeran itu terus menerus di cabik cabik hingga akhirnya dia mati dengan penuh penderitaan, dan hanya kepalanya saja yang tersisa. Setelah puas menyantap tubuh pangeran itu, Fadli langsung menembak para monster itu hingga mati. Mereka berdua kemudian kembali ketempat yang lainnya yang ternyata sedang bersorak karena mereka berhasil mengalahkan para monster yang tersisa. Eva dan yang lainnya melihat Fadli dan Nadia berjalan kearah mereka. Mereka langsung mendekati mereka berdua.
Jean:"darimana saja kalian?"
Fadli:"mengurus orang yang mengendalikan para monster ini"
Luna:"kalau begitu dimana orang itu?"
Fadli:"dia mati karena diserang dan dimakan oleh monster monster yang gagal dia kendalikan"
Eva:"ha ha, akhir yang sangat ironis"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reunion to Parallel World
ФэнтезиAlumni dari sebuah sekolah mengadakan reuni di kelas lama mereka, namun saat mereka semua sudah berkumpul, tiba tiba muncul cahaya misterius yang memindahkan mereka ke dunia lain. Apakah mereka bisa kembali ke dunia asal mereka? Warning: ada bebera...