Chapter 37 : Eksperimen Berdarah

72 7 0
                                    

Fadli dan Eva melihat Nadia dan yanga lainya sedang berlari menuju kearah mereka.
Nadia:"kami tidak menemukan apapun, bagaimana dengan kalian?"
Fadli dan Eva saling melihat satu sama lain kemudian mereka berdua mengangguk.
Fadli:"kami menemukan sesuatu, tapi akan lebih baik jika kalian tidak melihatnya"
Perkataan itu langsung membuat Nadia dan yang lainya penasaran.
Silvi:"memangnya apa yang kalian temukan?"
Fadli hanya menggelengkan kepalanya dan itu membuat yang lainya semakin penasaran. Celes, Jean dan Silvi lalu mencoba untuk melewati Fadli dan mencoba masuk kedalam ruangan yang sedang dihalangi oleh Fadli dan Eva. Mereka bertiga berhasil melewati Fadli dan Eva, kemudian mereka langsung memasuki ruangan tersebut. Fadli lalu memberi isyarat kepada Eva untuk mengikuti mereka bertiga.

Sedangkan Nadia masih saja dihadang oleh Fadli.
Nadia:"Fad minggir, aku juga mau lihat"
Fadli:"jangan, aku mohon jangan"
Nadia:"kenapa?"
Belum sempat Fadli menjawab, mereka sudah mendengar suara tangisan dan sedikit teriakan dari ruangan tersebut. Hal itu membuat Nadia sedikit khawatir dan berusaha untuk masuk kedalam ruangan tersebut, tapi Fadli masih tetap menghadangnya. Setelah susah payah untuk melewati Fadli tapi selalu gagal, Nadia akhirnya menyerah.
Nadia:"baiklah, aku tidak akan masuk kedalam sana, tapi paling tidak bisakah kamu memberitauku apa yang ada di dalam sana?"

Fadli memutarkan sebuah video lucu di smartphonenya, lalu dia memperlihatkanya kepada Lia supaya Lia tidak mendengar pembicaraan mereka. Fadli lalu memberitau kepada Nadia apa yang ada di balik pintu tersebut. Sementara itu di dalam ruangan, Eva melihat Celes yang menahan muntah, Silvi yang menangis hingga hampir pingsan, dan Jean yang mencoba untuk tetap tegar setelah mereka melihat isi di dalam ruangan itu. Di dalam ruangan tersebut terdapat banyak sekali mayat para beastman dan keadaan mayat mayat tersebut sangatlah mengenaskan. Tidak ada satupun dari mayat tersebut yang utuh, semua mayat tersebut telah di mutilasi, ada yang tangan dan kakinya dipotong, ada yang kepalanya dipenggal.

Ada yang matanya dicongkel keluar, ada yang kepalanya dibuka untuk mengambil otaknya, dan ada yang perutnya di bedah dan memperlihatkan organ dalamnya, yang pasti pemandangan yang ada di dalam ruangan itu adalah sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Eva lalu meminta bantuan Jean untuk membawa Celes dan Silvi keluar dari ruangan tersebut. Saat mereka keluar dari ruangan tersebut, Fadli sudah selesai menceritakan isi dari ruangan itu kepada Nadia. Setelah melihat keadaan Celes dan Silvi, Fadli mengambil kembali smartphonenya dari Lia kemudian dia meminta yang lain untuk kembali.
Fadli:"Nadia, Eva kalian ajak yang lainya kembali untuk menemui guild master"

Fadli:"kalian ajak guild master untuk menemui Arthur di istana"
Fadli:"serahkan saja tempat ini padaku, aku akan segera menemui kalian di istana setelah ini"
Nadia dan Eva mengangguk kemudian mereka pergi untuk menemui guild master. Untungnya guild master masih berada di desa para beastman.
GM:"apa kalian sudah menemukan sesuatu? Dan dimana teman kalian yang laki laki itu?"
Nadia:"kami menemukan sesuatu, dan kita harus segera membicarakan ini dengan Arthur, kalau tentang Fadli dia bilang dia akan menemui kita di istana nanti"
Guild master mengangguk dan mereka langsung bergegas untuk kembali ke istana.

Saat mereka kembali ke istana, mereka di sambut oleh Arthur yang terlihat cukup khawatir.
Arthur:"cepat sekali kalian kembali? Apa kalian menemukan sesuatu? Dimana Fadli?"
Nadia:"tunggu sebentar"
Tidak lama kemudian Fadli tiba tiba muncul di ruangan tersebut sambil membawa beberapa orang yang pingsan dan memakai pakaian seperti para ilmuwan. Fadli lalu melemparkan orang orang tersebut kedepan Arthur.
Fadli:"mereka adalah orang orang yang menyerang desa para beastman"
Arthur kemudian langsung tersenyum kepada Fadli, dan meminta para prajuritnya untuk melemparkan orang orang itu ke penjara.
Arthur:"waw, cepat sekali kamu menyelesaikan masalah ini"
Arthur:"lalu, dimana para beastman yang diculik?"
Fadli:"mereka ada di bangunan yang terletak di sekitar 500 meter arah selatan dari desa"

Arthur:"kenapa kamu tidak membawa mereka juga kesini?"
Fadli dan teman temanya diam dan menundukan kepala mereka, dan hal itu membuat senyuman di wajah Arthur menghilang. Arthur lalu melihat kearah para ksatrianya dan guild master.
Arthur:"Merlin ajak Lancelot, Percival, dan Frederick (GM) pergi ke tempat itu"
Merlin mengangguk, dan mereka langsung menghilang. Beberapa menit kemudian mereka kembali dengan ekspresi yang tidak menyenangkan. Merlin lalu memberitau kepada Arthur apa yang mereka lihat di dalam bangunan tersebut. Arthur lalu menundukan kepalanya dan memijat keningnya.
Arthur:"Percival ajak beberapa prajurit dan petualang untuk membawa mayat mayat itu keluar dari bangunan itu, dan kuburkan mereka"

Percival mengangguk lalu pergi dari ruangan tersebut. Arthur lalu melihat kearah Fadli dan para perempuan dengan tatapan memelas.
Arthur:"maaf karena kalian harus melihat pemandangan seperti itu"
Fadli:"tidak apa, lagipula aku sendiri yang menawarkan diri untuk mengurus kasus ini"
Fadli:"ah, satu hal lagi, aku sempat menanyai orang orang itu sebelum membuat mereka pingsan, dan mereka bilang kalau mereka bekerja untuk seseorang"
Arthur:"apa mereka mengatakan nama dari orang tersebut?"
Fadli:"seorang bangsawan bernama Roswald Elliott, apa kalian tau siapa dia?"
Arthur menggeleng lalu dia melihat kearah Vivi, tapi ternyata Vivi juga menggeleng.

Arthur:"kami tidak tau"
Celes:"aku tau"
Mereka semua kemudian melihat kearah Celes yang terlihat sangat marah.
Celes:"dia adalah salah satu viscount di kerajaan Brynhild"
Fadli:"Brynhild? Jadi kita harus kembali Einherjar"
Arthur kemudian melihat kearah Fadli.
Arthur:"Camelot tidak bisa ikut campur dengan sistem hukum yang ada di Brynhild, jadi kami tidak akan bisa menangkapnya"
Arthur lalu menepuk pundak Fadli.
Arthur:"karena itulah kami serahkan dia pada kalian, dan aku mohon padamu, pastikan dia mendapat hukuman yang sangat berat"
Fadli:"dengan senang hati"
Fadli memberikan holodisk kepada Arthur lalu dia dan kelompoknya kembali berteleportasi ke Einherjar.

Tepat saat mereka sampai di Einherjar, mereka langsung pergi dan menyerang mansion milik Elliott. Karena beberapa prajurit disana mengenali Celes, jadi mereka membiarkan Fadli dan kelompoknya lewat dengan mudah. Namun, saat mereka sampai di ruang kerja Elliott, dan siap untuk menangkap Elliott, mereka dihadang oleh beberapa ksatria. Fadli tanpa ragu langsung menodong pistolnya kearah ksatria itu, namun dia langsung menurunkan pistolnya saat dia melihat wajah para ksatria itu. Ternyata para ksatria itu adalah Tetron dan beberapa teman mereka.
Fadli:"Tetron, apa yang kalian lakukan di sini?"
Tetron:"kami diperintahkan untuk melindungi viscount ini, kenapa kalian menyerang ke tempat ini?"

Fadli:"kami diminta untuk menangkap orang itu"
Tetron dan kelompoknya tanpa ragu langsung menahan Elliott, dan itu membuat Elliott bingung.
Elliott:"kenapa kalian malah menahanku, kalian seharusnya melawan orang orang itu"
Tetron:"jika mereka diminta untuk menangkapmu, itu berarti kami juga seharusnya menangkapmu"
Elliott:"memangnya siapa mereka itu?"
Celes langsung memperlihatkan dirinya dari belakang Fadli, dan membuat Elliott ketakutan.
Elliott:"Putri Celestial?"
Celes:"lama tidak jumpa tuan Elliott, aku yakin ayahku sangat ingin bertemu dengan anda"
Elliott:"yang mulia raja? Kenapa?"
Fadli:"kenapa tidak kau tanyakan saja langsung pada beliau"
Fadli menjentikan jarinya dan mereka langsung berpindah ke ruang tahta di istana.

Tetron dan kelompoknya sempat terkejut, tapi tidak lama kemudian mereka kembali seperti biasa. Sementara itu raja Garcia, ratu Clarice, pangeran Chris, bu Annisa dan beberapa orang yang ada di ruang tahta masih terkejut, dan melihat kearah mereka dengan bingung.
Garcia:"Fadli, cepat sekali kalian kembali, dan kenapa kalian menahan viscount Elliott seperti itu?"
Celes lalu menjelaskan alasanya kepada raja Garcia dengan nada penuh kebencian.
Bu Annisa:"laboratorium?"
Fadli:"iya, dan ini adalah isi dari laboratorium itu"
Fadli memunculkan hologram besar di tengah ruangan tersebut, kemudian dia memutarkan video dari laboratorium yang sempat dia rekam.

Semua orang yang ada di ruangan itu memiliki reaksi yang sama seperti saat Celes, Silvi dan Jean melihat itu secara langsung. Hanya Nadia dan Lia saja yang tidak bereaksi karena Fadli menutup mata Nadia dan Nadia menutup mata Lia. Raja Garcia langsung marah setelah melihat rekaman itu.
Garcia:"PRAJURIT! CEPAT LEMPARKAN ELLIOTT KEPENJARA!!! KITA HARUS SEGERA MENYIAPKAN HUKUMAN YANG PANTAS UNTUK DIA"
Para prajurit lalu mendekati Tetron, dan Tetron langsung melemparkan Elliott kepada para prajurit dengan penuh kebencian. Setelah prajurit membawa Elliott pergi, raja Garcia kembali menenangkan diri kemudian dia melihat kearah Fadli.
Garcia:"Fadli, apa kamu bisa mempertemukan saya dengan raja Arthur?"
Fadli:"bisa"
Fadli kemudian berjalan ke dekat raja Garcia, lalu dia membawa raja Garcia dan Chriss berteleportasi ke Camelot untuk menemui Arthur.

Reunion to Parallel World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang