Extra Part 2

251 19 37
                                    

Terima kasih telah mampir!

Apa semua baik-baik saja ? Maksud saya kisah kita yang tanda tanya itu.

****


Eve menatap nanar Citra yang tampak kusut. Kedua tangannya ia tumpukan di atas meja. Gadis berambut pirang ini mendekat kearah Citra.

"Mama tau, apa yang paling Eve sesali ketika lahir di dunia ini?" lirih gadis ini dengan menatap Citra lekat.

Citra menelan ludahnya, ia mengusap tengkuknya, entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang tidak beres setelah ini.

"Yang paling Eve sesali yaitu terlahir dari rahim Mama."

Deg!

Plak!

Dengan kencang Citra menampar Eve dengan berdiri.

"Eve menyesal telah dididik seseorang yang sama sekali gak ada hati!" lanjut Eve yang kini juga berdiri berderai air mata.

"Hapus air mata itu!" seru Citra yang dengan kasar mendorong bahu Eve.

"Mama tau gak yang Eve alami selama ini adalah karma dari perbuatan—"

Plak!

Tamparan mendarat kembali dengan lebih kencang di pipi Eve.

"Kamu tau kenapa Mama lakuin itu?!"

Dengan menangis sesenggukan, gadis berambut pirang ini berani  menatap Citra tajam.

"Supaya kamu hidup gak kurang, agar kamu hidup enak terus, karena kamu sejatinya anak haram!" lanjut wanita yang sedang memakai baju tahanan tersebut dengan menggebu.

"Kamu itu anak haram Eve, sadarlah kamu—"

"Cukup Ma Cukup!" pekik Eve dengan sesenggukan, miris.

"Dengan nggak punya hati lagi, Mama menyuruh Eve celakain Mama Shera lagi,  Eve gak akan pernah lakuin itu!" ucap Eve mantap dengan lantang dan gadis ini masih menangis.

Plak!

Citra mencengkeram rahang Eve.

"Kamu sayang gak sama Mama?!" Dan dengan sekali hentak gadis malang itu berhasil melepas cengkraman Citra yang menyakitkan.

"Gak! Eve benci!" jawabnya mengusap sisa air mata dipipinya.

Plak!

Entah sudah berapa kali ia menerima tamparan keras dari seorang ibu.

"Maaf, jam besuk sudah habis." Tanpa pikir panjang Eve berlalu dari tempat itu meninggalkan Citra yang menatap tangannya sendiri yang Citra gunakan untuk menampar putrinya, wanita ini bersimpuh di lantai seketika.

Polisi wanita mendekatinya. Seorang polisi yang tadi diusirnya ketika Eve datang, sebab ia ingin merencanakan sesuatu dengan Eve, tapi jawaban Eve sungguh menyakiti hatinya, putrinya itu menolak apa yang diperintahnya untuk pertama kalinya.

"Ada apa, Bu?"

"Kau akan menyesal!" seru Citra tanpa mempedulikan polisi tersebut Citra berlalu melewati polisi tersebut.

****

"Taxi!" Teriaknya sambil terisak, gadis berambut pirang ini tak peduli jikalau orang-orang melihatnya bercucuran air mata, dulu hidupnya sangat malu jika harus menangis, kini menangis yang hanya bisa dilakukan olehnya.

Tentang Athala [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang