Orang yang bersabar tidak otomatis hidupnya seindah definisi sabar itu
***
Ini hasilnya." Doni menerima kertas yang diberikan Dokter.
"Jadi seperti ini, obat penenang umumnya dimanfaatkan untuk menenangkan pasien saat akan menjalani prosedur medis, seperti operasi, MRI, kolonoskopi, ataupun kateterisasi jantung." Semua masih mendengarkan penjelasan dokter.
"Sebagian besar kematian yang terkait dengan pemakaian obat-obatan penenang diakibatkan oleh kelebihan dosis obat penenang, termasuk kematian mendadak yang tidak disengaja ataupun bunuh diri," lanjut dokter membuat semua bertanya-tanya dalam batinnya.
"Pasien telah mengkonsumsi obat tersebut." Terdengar tarikan nafas panjang dari dokter setelah berucap.
"Dan mohon maaf pasien mengalami koma," lanjut dokter dengan menunduk.
Deg!
"Koma, Dok?" ucap lirih Shera.
"Koma terjadi akibat kerusakan di salah satu bagian otak karena mengkonsumsi obat tersebut dan ditambah benturan yang hebat saat jatuh dari tangga," sahut dokter membuat Shera terisak.
"Kenapa Athala mengkonsumsi obat tersebut?" tanya Kyla yang langsung meneteskan air matanya.
"Lakukan apapun, Dok untuk anak saya," isak Shera yang langsung ditenangkan oleh Doni.
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk putri bapak dan ibu, saya permisi," ujar Dokter kemudian berlalu.
"Kyla tolong jaga Athala ya, Om sama tante mau pulang ambil keperluan Athala, Kyla hanya mengangguk.
"Buat apa lo ngonsumsi obat itu? Lo bosen hidup apa gimana?" ucap Kyla menatap Athala yang terbujur kaku dengan alat-alat ditubuhnya.
"Lo depresi terus lo ngonsumsi obat itu iya? Gak jaman kali, Thal!" Kyla meneteskan air mata dengan segera ia memeluk Athala.
"Lo harus bangun!" isaknya menggoyangkan badan Athala.
Cklek!
Kyla menghapus air matanya saat melihat Eve memasuki ruang inap Athala.
"Udah selesai operasinya?" Kyla hanya mengangguk.
"Kenapa dia? Mati ya?"
"Eve! Kok lo ngomong gitu sih, lo itu harusnya sedih dong kalau Athala terbaring sakit!" seru Kyla sambil terisak.
"Gue orangnya apa adanya, ini bukan sinetron yang jika tidak sedih harus pura-pura sedih di depan orang lain, pada kenyataanya gue emang gak sedih," sahut Eve yang tak bisa dimengerti lagi oleh Kyla.
"KYLA!" Kyla menghapus air matanya dan langsung membuang muka menatap Athala kembali.
Lala dan Nara memeluknya, yang berteriak memanggilnya adalah mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Athala [PROSES REVISI]
عاطفيةTentang semesta yang selalu penuh kejutan. Tentang ego dan hati yang selalu beradu. Tentang sebuah pertemuan kembali yang dialami seorang gadis penyuka hujan bersama masalalu yang diartikannya sebagai arsip! Masih disimpan tapi tidak untuk dibukanya...