Aku masih memiliki satu harapan jika kita berjumpa lagi suatu hari nanti. Aku berharap kita bisa saling menyapa kembali
***
Athala enggan untuk membuka mata. Ia memijat pelipisnya kasar.
Berenang! Satu kata yang bikin Athala ingin menghilang saja dari bumi ini, ia sangat takut untuk berenang.
Menunggu sahabatnya datang menjemputnya.
Gadis ini memiliki ide untuk akting berpura-pura sakit! Ia menggelengkan kepalanya cepat, sahabatnya tak mungkin mempercayai itu.
"Semoga ban mobilnya bocor," lirihnya lesu.
Ia sedang duduk di meja belajarnya, tangannya terulur untuk mengambil kertas berwarna putih bersih tanpa garis.
Ia mengambil sebuah pensil bercorak abu-abu.
Aku tak bisa berenang
Tapi aku bisa membuat kalian tenggelam dalam tulisan
Yang kadang, didalamnya itu khayalan atau juga bisa kenyataan
Aku bisa membuat kalian hanyut dalam sebuah perasaan.Sekali lagi
Ini tentang rasa
Bukan tentang bahagaimana kau mampu menaklukkan air yang indah ituKau mungkin dapat melihat indahnya air biru yang mengalir didekatmu
Tapi aku,
Akan menciptakan sebuah kata terindah hingga ia mampu menyayat hatimu
Dan membuatmu lupa akan keindahan air birumuMungkin, birunya air laut bisa kau taklukan tanpa ada tenggelam karena kau pandai berenang
Tapi dalamnya sebuah rasa yang terdapat di dalam goresan tak akan bisa kau taklukan karena begitu derasnya rasa yang dituangkan oleh seorang penulis amatir yang tak pandai menulis dan berenang.TIN! TIN! TIN!
Dengan malas Athala menuruni tangga, ia melihat teman-temannya yang sudah mendudukkan diri di kursi ruang tamu miliknya tanpa disuruh, ya begitulah sahabatnya.
"Lo lemes banget sih, Thal!" ucap Nara.
Athala duduk disebelah Kyla yang sedang menyetir, dibelakangnya ada Nara yang sedang memainkan ponsel nya begitu pula Lala dengan game nya.
Athala menopang kepalanya.
CIT!
"Kenapa?" tanya Athala saat tiba-tiba Kyla mengerem mendadak.
"Gue ngerasa ada yang gak beres sama ban mobil gue deh, kalian ngerasa gak?" ujar Kyla menatap mereka.
Semua langsung menuruni mobil.
"Astaga! Ban nya bocor!" pekik Nara menunjuk ban depan.
"Yah! Katanya mobil baru gimana sih!" lanjut Nara menatap Kyla dengan berkacak pinggang.
"Ya, ini sebenarnya mobil second, gue mampunya beli ini," jelas Kyla.
"Udah, gak penting ya mau baru mau second, terus kita sekarang gimana?" ujar Lala menengahi.
"Dan gue baru inget, dijalan ini gak dilalui taxi, oh my god!" pekik Kyla dengan mengusap wajahnya kasar.
"Yah, tambal ban kayaknya gak ada deh," timpal Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Athala [PROSES REVISI]
RomantizmTentang semesta yang selalu penuh kejutan. Tentang ego dan hati yang selalu beradu. Tentang sebuah pertemuan kembali yang dialami seorang gadis penyuka hujan bersama masalalu yang diartikannya sebagai arsip! Masih disimpan tapi tidak untuk dibukanya...