4

452 50 5
                                    

Double up !

Mau sampai kapan ? Mengulang-ulang cerita baru hanya untuk menimbulkan luka yang baru ?

"Eve sudah berusaha segitunya," ucap Kyla saat berjalan menuju kantin.

"Serius gak akan ngasih tahu dia soal ini? Daripada belibet dibelakang gitu Thal, gue takut aja," lanjut Kyla.

"Enggak." sahutnya lirih.

"Kalian kemana aja, padahal nih gue itu mau cerita, katanya nyusul, tapi malah udah makanan gue mau habis juga!" Semprot Eve saat mereka baru saja datang.

"Ah, udah gak penting," lanjut Eve dan gadis pirang itu duduk kembali.

Eve tersenyum penuh arti.

"Kalian tau, ada yang lebih penting ya, dan gue bahagia banget," sumringah Eve.

"Nih ya—."

"Dapat nomor kak Alvonda kan?" sela Kyla cepat.

"Kok tau?" tanya Eve balik.

"Nomor apa?" tanya Nara yang tidak mengerti.

"Nomor handphone lah," sahut Kyla dengan menyeruput es nya.

"Gue tadi ke perpus, ketemu sama Kak Rean, dia—"

"Oh, ya jadi dia udah cerita?!" potong Eve lantang yang langsung ditonyor oleh Nara kesekian kalinya.

"Kak Rean bilang, elo rengek-rengek lah, apalah dirumah dia, kok sampai segitu ambisiusnya lo ya, Eve," jelas Kyla membuat Nara melongo tidak menduga.

"Rengek-rengek ngapain?!" seru Nara.

"Dibilangin minta nomornya Alvonda itu!" sahut Kyla kesal.

"Astaga, lo itu berhak jatuh cinta sama siapapun, tapi please lah, Eve," ketus Nara membanting sendoknya kesal.

"Jangan jatuhin harga diri lo gitu lah, cinta boleh bego jangan, emang dasar nya lo bego mau diapain lo tetep bego kali," lanjut Nara membuat Eve kini berang.

"Kok lo ngatain gue sih!" seru Eve.

"Gini ya, Eve. Gak ada sejarahnya tuh cewek ngejar cowok sampek segini, lo ah, gatau gue," ucap Nara kembali.

"Sebelumnya elo gak pernah tuh jadi seambisius ini ya buat dapatin orang yang lo suka," timpal Kyla juga.

"Karena gue serius sama dia!" seloroh Eve ngegas.

Athala mendongak, menatap Eve yang sepertinya memang sungguh-sungguh akan hal ini.

"Kalian temen gue harusnya dukung apa yang jadi pilihan gue dong!" seru Eve kembali.

"Kita dukung, bahkan selalu dukung lo, biasanya kalau suka sama orang, lo gak butuh satu hari disukain balik, ini alias orang itu juga suka lo, terus nih ya, orang itu bakal ngejar lo sendiri kan?!" cerocos Nara menggebu.

"Nara, kan gue udah bilang, gue serius sama dia, yang namanya cinta harus butuh perjuangan kan?!" sahut Eve.

"Lagian gue cantik, nggak butuh lama lah dia suka gue juga pastinya," lanjut gadis pirang ini dengan bangga.

"Iyain ya, udah gak penting juga," ujar Lala yang masih fokus dengan game.

"Apa, gak penting lo bilang?!" seru Eve lantang.

"Ini penting ya!" lanjut Eve kesal.

"Penting ya penting elah," sahut Lala yang enteng.

***

Tentang Athala [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang