Gak punya quotes
****
Langkah yang terseok-seok, dan suara menguap berkali-kali terdengar. Dan dengan lesu mereka memasuki mobil Kyla.
"Ayo, Kyla! Ini kurang 5 menit lagi!" seru Nara menepuk bahu Kyla yang sedang menenggelamkan wajah di stir mobil.
"Kan gue udah bilang, teror itu gak bakalan muncul karena tahu, Athala tuh gak sendirian," ucap Kyla dengan meregangkan otot-ototnya kemudian melajukan dengan cepat mobilnya.
Disusul suara menguap dari Nara yang begitu terdengar lantang.
"Nara! Gak baik tau! Setan bisa masuk lo!" ujar Lala menutup mulut Nara.
"Ya namanya juga ngantuk," sahut Nara.
Hanya tidur selama tiga jam mereka dapatkan, alhasil membuat mereka terlambat menuju sekolah.
Rela membuka mata berjam-jam guna mencari siapa teror itu, tapi yang di dapat hanyalah sebuah mata panda.
Tin! Tin! Tin!
Suara klakson dari mobil ngebut Kyla membuat para murid SMA Bangsa menyingkir dengan cepat.
Mereka bernafas tersenggal-senggal saat mobil sudah berhenti dengan sempurna di parkiran.
"Sumpah! Rasanya gue mual!" ujar Nara langsung keluar dari mobil Kyla.
"Gue juga gemeteran!" ujar Lala dengan mengatur nafasnya.
"Gila! Naik mobil kayak naik role coster!" teriak Nara lantang.
"Ayo buruan, udah terlambat," ucap Kyla berlari diikuti Nara dan Lala.
Sedangkan, Athala masih bergeming ditempatnya, ia kembali berjalan saat mendengar suara bel berbunyi sangat nyaring, sedetik kemudian ia berlari dengan kencang.
Athala mengerem langkahnya dengan mendadak karena saking kencangnya berlari, sampai ia hampir menabrak seseorang dibelokan tangga.
Dengan membungkuk dan memegang lutut, ia mencoba mengatur nafasnya sambil menatap sepatu seseorang pria yang baru saja ditabraknya.
Orang itu masih ditempatnya. Athala mendongak.
Bibirnya terkatup rapat, gadis ini memundurkan tubuhnya seketika.
Ia menatap dalam mata Alvonda yang juga menatapnya sedetik kemudian Athala mengalihkan pandangan.
Untuk apa ia masih terdiam? Apa yang kamu tunggu lagi? Ayo pergi Athala! Langkahkan kakimu, cepat Athala!
"Selamat ulang tahun," ujar Alvonda lirih tiba-tiba dengan menyodorkan tangannya.
Athala menyatukan kedua alisnya tak mengerti, ia menatap dan menyelami mata Alvonda.
Athala tersenyum kecut, gadis ini kini berjalan kembali tanpa membalas sodoran tangan itu, berlalu melewati Alvonda dengan berjalan cepat.
Ditengah koridor yang sepi karena semua murid telah memasuki masing kelasnya, ia tak peduli akan hal itu, tak peduli bahwa ia telah terlambat memasuki kelasnya.
Gadis ini meneteskan air matanya, tanpa malu air mata itu keluar dari mata kirinya.
Langkahnya semakin pelan, harusnya Alvonda ingat, harusnya Alvonda itu besok datang dan mengucapkan hal itu langsung. Athala kali ini berharap untuk Alvonda datang besok.
"Permisi, maaf saya terlambat," ujar Athala memasuki kelasnya.
"Jangan diulangi ya!" Ia mengangguk.
![](https://img.wattpad.com/cover/207588138-288-k283572.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Athala [PROSES REVISI]
RomanceTentang semesta yang selalu penuh kejutan. Tentang ego dan hati yang selalu beradu. Tentang sebuah pertemuan kembali yang dialami seorang gadis penyuka hujan bersama masalalu yang diartikannya sebagai arsip! Masih disimpan tapi tidak untuk dibukanya...