25

302 27 7
                                    

Saya cinta kamu tapi saya sadar cinta saya gak bikin kamu bahagia

***

Pagi ini bahkan sangat pagi Eve sudah pergi dengan Alvonda untuk berangkat sekolah tanpa sarapan.

"Emang hubungan mereka apa?" tanya Shera disela-sela makan.

Athala menatap hidangan yang didepannya. "Me-mereka berpacaran." terang Athala.

"Oh bagus dong! Papa restuin."

Athala tersenyum getir, disini ada hati seorang anak yang tersayat. Tersayat? Katanya sudah tidak cinta! Untuk apa tersayat?.

Atas paksaan Shera berakhirlah Athala duduk disamping Doni yang sedang menyetir.

"Athala, tolong kasih kesempatan kedua buat Papa."

"Nanti Papa jemput ya? Papa janji." lanjut Doni lembut.

Athala mengangguk.

Doni tersenyum saat Athala mau untuk dijemputnya walaupun Athala tak menyodorkan sebuah tangan ketika menuruni mobil.

Athala memasuki kelas. Menatap Eve yang sedang menyalin sebuah pekerjaan rumah.

Athala menatap anak yang baru saja dihadapannya yang diyakini adik kelasnya.

"Ini kak dari kak Rama."

"Terima kasih." sahut Athala dan Eve bersamaan.

"Kok bisa ya kemarin—." Eve menghentikan ucapannya saat tiba-tiba disela ucapan lantang Nara.

"Oh jadi diem-diem udah deket! Dasar gak tahu diri banget sih!" seru lantang Nara.

"Yang gak tahu diri itu elo! Suka menuduh sesuka otak bego lo!" seru balik Eve.

Keadaan kelas langsung hening dan menatap mereka berempat.

"Lo gak tahu apa-apa. Jadi orang jangan suka menghakimi tanpa tahu kebenarannya dong!" lanjut Eve.

"Ini! Lihat! Apa! Hanya sebuah novel yang kemarin gak sengaja ketinggalan dan kak Rama baik dibawa dan dikasihkan! Kita ketemu saat makan bakso kemarin!" jelas Eve sambil memperlihatkan sebuah isi kantong tas itu.

Kemarin ternyata mereka bertemu juga dengan Rama saat menyantap bakso. Asyiknya mengobrol membuat mereka pulang melupakan sebuah novel yang telah dibelinya.

Sampai rumah Athala mendapat pesan dari Rama yang berkata bahwa barangnya ketinggalan, dan Eve pun menyuruh Rama untuk menyimpannya dan diberikan besok waktu masuk sekolah.

"Kok bisa kalian ketemu? Atau jangan-jangan janjian ya!" tunduhnya sambil menunjuk Athala.

"Ya jelas dong kak Rama milih Athala yang udah jelas cantik dan yang terpenting dia baik gak buruk kayak lo! Yang bisanya cuma berburuk sangka!" cetus Eve.

"Iya Nara kamu tuh salah paham." ucap Lala memberanikan diri.

"Kok lo bela mereka sih!" seru Nara kepada Lala.

Tentang Athala [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang