66

173 14 7
                                    

Saya masih menganggapmu sahabat setelah kamu merebut semua kepunyaanku termasuk dia yang dulu pernah mencintaiku.

****

5 bulan berlalu ...

Hubungan yang pernah hangat, juga senyum yang selalu ikut bersamanya, kini lenyap entah kemana perginya.

Beberapa kali, melihat Alvando jalan dengan Eve, Athala tersenyum karena Alvando menepati janjinya.

Hubungan persahabatan mereka kini kembali hangat, tidak dengan Eve.

"Nanti malam, jadi mau ikut nonton nggak?" ajak Nara kepada Athala.

Gadis ini menggeleng singkat sambil tersenyum, kini selera hilang begitu saja.

"Setelah lulus, lo mau ambil dimana?" tanya Kyla kepada mereka.

Athala tak menghiraukan, ia malahan sibuk menyantap bakso, dan memang sudah lama dirinya ini mati rasa akan semua hal, nilai-nilai juga menurun.

"Thal!" seru Kyla.

Kyla menatap mata panda yang telah tercetak jelas di bawah mata Athala.

"Kenapa lo jadi gini, sih Thal?"

Athala memperlambat gerakannya.

Drtt! Drttt!

Ponselnya berdering, ia menjauh dari mereka saat mendapatkan panggilan dari Doni, akhir-akhir ini Doni sering perhatian, bahkan sangat, dan Shera pun sedikit mau untuk bersama Doni kembali.

Sudah beberapa kali Doni berkunjung di apartment mereka, itulah yang kini membuat Shera sedikit membuka hati kembali. Tetapi Doni sama sekali tak mengetahui tentang Inah, Shera juga selalu menutupi akan hal itu, ini atas permintaan Inah juga.

Kyla menatap Athala, sudah beberapa bulan kebelakang, Athala aneh, sikap yang tak jelas, selalu melamun, lebih cuek dari sebelumnya, bahkan seperti mati rasa atas apapun.

"Halo, sayang," ujar dari seberang.

"Iya," jawab Athala.

"Ada apa, Pa?" tanya Athala kembali.

"Em, gini. Jadi Papa mau meresmikan kantor baru, tempatnya tak jauh dari kantor yang lama, datang, ajak Mama juga ya," pinta Doni.

"Yang lama masih dipakai, ini gedung baru untuk bisnis yang lain," lanjut Doni.

"Uang habis papa transfer yang bulan ini, terima ya," ujar Doni kembali.

Athala menghela nafas, beberapa kali Doni malah mentransfer uang untuk dirinya, gadis ini memilih untuk tidak memberitahu Shera, kesalahan yang besar.

"Athala akan segerakan bicara kepada Mama, Papa baik?" tanya Athala yang  tanpa merespon soal uang.

"Papa baik kok, Papa sangat berharap amat sangat, kamu sama Mama pergi ke acara itu, karena kamu dan Mama itu saksi dari perjuangan Papa ketika dari nol," ujar Doni memohon.

"Kapan, acara itu?"

"Nanti malam," sahut Doni.

"Dan juga, bisnis baru kita yang ini itu juga akan bekerja sama dengan milik keluarga Alvando."

Apa siap ia bertemu Alvando kembali.

Mungkin ia butuh menata hatinya ini kembali.

"Mendadak sekali," ujar Athala.

Tentang Athala [PROSES REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang