*Tandai typo ya!♥️
Betapa indahnya jika engkau menemui hati yang tak menuntut apa-apa darimu kecuali sebatas keinginan melihatmu lebih baik.
***
"Kenapa?" tanya Athala saat melihat Nara dan Lala berada di rumahnya.
"Berangkat bareng lah!" pekik antusias Lala.
"Lo tau gak, besok itu Kyla kembali sekolah di SMA Bangsa!" pekik Nara juga langsung menarik Athala dan Lala untuk dipeluk.
"Eve!" panggil Lala.
Gadis berambut pirang itu menoleh acuh.
"Ayo kita berangkat bareng lagi, dan lo perlu tahu bahwa besok Kyla sekolah lagi!" girang Nara dan Lala menarik Eve.
Athala terdiam, ia tak tahu harus berbicara apa, kenapa mereka seolah-olah bertingkah tak ada apa-apa diantara mereka dan dirinya.
Seperti Eve juga hanya acuh tak peduli, Athala juga tidak mengerti, akhir-akhir ini Eve hanya banyak terdiam, tak seperti biasanya.
Sejak mereka berteman, mereka selalu bergantian memakai mobil dari mereka. Jika hari senin mobil Kyla, selasa Nara, Rabu Eve, kamis Athala, dan Jumat Lala.
Hari ini hari rabu, ada rasa canggung dari hati Athala saat mengikuti Nara dan Lala mengikuti Eve dan masuk mobil Eve, ia takut tak diinginginkan oleh Eve.
"Athala! Kok melamun sih, ayo masuk!" Athala tersentak mendengar suara Nara yang duduk dibangku depan bersama Eve tentunya.
"Eh, ini ... kalian duluan aja, gue masih ada urusan bentar," alibi Athala menatap Nara dan Lala bergantian agar mereka percaya padanya.
"Oke," ujar Nara ragu.
Athala masih terdiam ditempat saat mobil itu melaju.
"Kenapa sih masuk mobil gue?" ucap Eve tiba-tiba.
"Gue denger-denger keluarga lo bangkrut ya? Makanya lo numpang mobil gue gitu?" lanjut Eve.
"Sekarang udah gak bangkrut lagi ya!" sengit Nara.
"Gue gak pengen punya temen lagi," ujar Eve mengejutkan mereka berdua.
"Lupain pertemanan kita, gue udah gak mau temenan sama kalian," lanjutnya.
"Lo gak inget janji lo sama Kyla sebelum Athala sadar? Lo janji buat kita bakalan sama-sama kan!" sahut Nara.
"Tapi kalau gue pikir-pikir lagi, kalian gak pernah ngertiin gue, kalian gak pernah ikut dalam sedih gue, lebih baik gue sendiri," ujar Eve sambil diakhiri kekehan.
"Lo sendiri yang bilang, lo yang nyuruh kita buat lupain masalalu dan mulai dari awal kan?" lanjut Nara.
"Jangan labil deh, dan jangan mulai kalau gak bisa akhirin!" seru Nara kemudian turun dari mobil Eve saat sampai di sekolah.
Bebarengan dengan Athala yang terlihat memasuki area sekolah, Athala menaiki taxi, karena ia merasa tak bisa fokus jika berkendara sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Athala [PROSES REVISI]
RomanceTentang semesta yang selalu penuh kejutan. Tentang ego dan hati yang selalu beradu. Tentang sebuah pertemuan kembali yang dialami seorang gadis penyuka hujan bersama masalalu yang diartikannya sebagai arsip! Masih disimpan tapi tidak untuk dibukanya...