99. Kotak Misteri (Creepy)

46 7 1
                                    


Kau terbangun dari tidur yang kau tidak ingat kapan kau ambil. Sambil memegang dahimu yang berkedut, kau mencoba menghimpun informasi mengenai situasimu saat ini.

Melihat sekeliling, kau tidak yakin sedang bermimpi atau tidak. Ruangan hitam seluas mata memandang, bukan hitam dalam artian gelap. Kau masih bisa melihat sekitar dengan jelas, ranjang besi dengan kasur putih bersih yang menjadi tempatmu bangun, lantai hitam pekat, dinding hitam pekat, siapapun yang merancang tempat ini pasti punya selera jelek, pikirmu.

Setelah menghimpun kesadaran, kau mencoba bangkit berdiri. Sedikit rasa pusing menghantam kepalamu sesaat, cukup untuk membuatmu sedikit limbung. Sudah berapa lama aku tertidur? Pikirmu sembari berusaha menenangkan diri. Berpegang pada kepala ranjang, perlahan kau mendapatkan kekuatanmu kembali.

Baiklah, sekarang atau tidak sama sekali, pikirmu bertekad.

Satu demi satu kakimu kau langkahkan maju, bergerak menjauh dari tempatmu bangun. Dengan tidak adanya tempat yang bisa di tuju karena kegelapan ini, prioritasmu sekarang hanya tetap bergerak. Diiringi kesunyian yang ganjil, ragamu terus mengikuti jejak kakimu, berjalan tanpa arah.

Hingga akhirnya, setelah tidak mampu menghitung berapa lama waktu yang kau habiskan untuk berjalan, kau kembali ke tempat yang sama, ranjang besi dengan kasur putih.

Ini aneh, pikirmu heran. Apa yang terjadi di sini?

Kau mencoba mencubit lenganmu pelan, untuk memastikan ini semua bukan mimpi. Sakit, tentu saja, jadi, semua keabsurdan ini nyata?

Belum menyerah, kau mencoba melangkah lagi. Mencoba mengambil arah yang berbeda, mempercepat tempo langkahmu, bahkan mencoba berlari. Tapi apapun yang kau coba lakukan, hasilnya tetap sama, kau tetap kembali ke ranjang besi dengan kasur putih itu.

Lelah melihat usahamu tidak berbuahkan hasil, kau mencoba duduk beristirahat di kasur itu. Menghela nafas sejenak, kau menengadah keatas, memperhatikan langit-langit hitam itu. Kau mencoba mencari alasan logis keberadaanmu disini, namun sekeras apapun kau mencoba, kau tidak bisa menemukan jawabannya.

Hingga tetiba sesosok bayangan tanpa wajah muncul di hadapanmu.

Kau tertegun kaget, otakmu masih berusaha untuk mencerna apa yang sedang terjadi. Sampai akhirnya sang sosok misterius berbicara.

"Disini adalah kotak..."Katanya singkat.

"Apa maksudmu? Kotak, kotak apa?" Jawabmu heran.

Sosok itu tidak membalas, hanya mengeluarkan sebuah kotak hitam misterius dari balik jubahnya. Sebuah kotak dengan simbol aneh, dan gembok aneh berbentuk mata manusia.

Sekilas, kau menangkap mata itu berkedip.

Tentu, kau ingin menanyakan hal ganjil itu ke entitas misterius di depanmu, namun hal itu kau urungkan. Terlalu banyak yang perlu di jelaskan di tempat ini.

Sosok itu memberikan kotak aneh itu kepadamu, kemudian setelah benda itu berpindah ke tanganmu, wajahnya menatapmu lekat, seakan mengisyaratkan agar kau segera membukanya.

"Kau ingin aku membukanya?" Tanyamu.

Lagi, sosok itu hanya diam.

Karena tidak mendapatkan respon, kau memutuskan untuk membuka kotak itu. Gembok mata yang tadinya menyegel erat kotak, segera menutup saat kau tatap. Perlahan, kau buka penutup kotak misterius itu...

Bersamaan dengan terbukanya sang kotak, berbagai kelebat peristiwa meruak dari dalamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersamaan dengan terbukanya sang kotak, berbagai kelebat peristiwa meruak dari dalamnya. Kau bisa melihat semuanya dengan jelas, seperti kau sendiri yang ada di dalam cerita. Kau melihat seorang pria muda bercengkrama akrab dengan mayat, kau melihat seorang dosen senior menerima telepon dari mahasiswanya yang sudah meninggal. Kau bahkan berkelana ke masa depan, menyaksikan seorang penjelajah angkasa terjebak di planet yang kejam. Kau juga memandang kisah dari masa silam, dimana seorang ibu memberikan diri untuk santapan anak-anaknya.

Kau juga menjadi saksi kekejaman yang mampu di lakukan manusia, melihat mayat-mayat malang yang di susun menjadi satu. Menertawakan kepolosan sang pria yang menyerahkan hatinya kepada sang gadis pujaan, melihat orang-orang yang mendewakan penampilan, bahkan sanggup melakukan apapun demi itu. Kau menyaksikan manusia mencoba melawan takdir alam, bahkan manusia menghadapi kekuatan supernatural yang menjadi legenda di masa lampau.

Kau bahkan mendapati sang penjagal nyawa sendiri, bermain dengan rasa takut dan paranoia manusia.

"Apa ini? Kenapa kau menunjukan semua ini?" Kau bertanya keheranan.

"Disini adalah kotak..." Jawab sang misterius, "Kotak tidak terbatas, kotak tertutup dari dunia luar. Kau bisa melakukan apapun, mengimajinasikan apapun, memimpikan apapun tanpa interupsi dari luar. Di sini adalah kotak..."

Kau tertegun mendengar penjelasan sosok itu, kemudian sebelum kau sempat membuka suara, sang sosok menghilang. Ku rasa aku sedikit paham, pikirmu. Kau lalu memainkan kotak misterius di tanganmu, memandang sudut demi sudutnya yang berbentuk tegas, sembari memastikan perihal ilusi yang barusan kau saksikan.

Tapi kau hanya manusia, kau menyerah untuk mengerti semua hal yang sedang dan akan terjadi. Kemudian kau taruh perlahan kotak itu di sisi ranjang, setelah itu merebahkan diri, mencoba beristirahat dari semua absurditas ini.

Kau pun menyerah pada rasa lelah yang tetiba menjalari tubuhmu, dan memutuskan ingin berlayar ke pulau mimpi sekali lagi. Kau menengadah ke langit-langit hitam itu, di lanjutkan dengan menutup kedua matamu pelan.

"Disini adalah kotak ya? Kotak, Kotak Misteri?" Gumammu pelan, sebelum tertidur lelap, di temani kesunyian dan kehampaan ganjil yang melingkupimu sedari tadi.

Tertidur tanpa tahu, kapan saatnya untuk terbangun lagi,

Atau apakah kau ingin bangun lagi...


The End

Kotak MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang