48. Liburan (Creepy)

231 22 6
                                    

Pagi ini, aku dan keluarga pergi berlibur ke rumah Kakek!

Di dekat rumah kakek ada sebuah pantai yang sangat indah, salah satu hal yang kusenangi saat ke rumah kakek, ya main ke pantai!!!

Kami sudah sering pergi ke rumah kakek, karena kakek yang tinggal sendiri sejak di tinggal nenek ke surga hanya tinggal seorang diri ...

Kasihan, kakek pasti kesepian...

Tapi sekarang kakek senang, karena aku sama mamah dan papah juga si kecil Ardi datang berkunjung...

Oh ya, mengenai pantai, biasanya kami hanya bermain sekitar pantai saja, papah melarang kami main jauh-jauh. Tapi hari ini beda, aku merengek-rengek minta main ke pulau kecil yang letaknya lumayan jauh dari pantai. Aku ingin berpetualang seperti di film putri kesukaanku, sang putri berlayar ke sebuah pulau dan bertemu mahluk-mahluk ajaib di sana.

Papah dan Mamah pun terpaksa mengalah, dan adikku si Ardi yang menyebalkan ganti merengek... Dia takut naik kapal... Tenang, ku ancam sedikit, akhirnya dia berani naik... He he he

Kami pun mulai berangkat, sepanjang perjalanan aku pun menyanyi riang gembira, beda dengan si Ardi, dia malah muntah-muntah!

Sesampainya kami di pulau, semua orang pun bersenang-senang, bahkan Ardi yang tadinya tidak semangat sekarang malah lari-larian kesenangan di pantai. Papah dan mamah pun tampaknya menikmati waktu mereka, aku pun senang dan bangga dengan ideku membawa kami ke pulau.

Sampai akhirnya tiba waktu pulang, sebenarnya aku masih ingin lebih lama di sini, tapi apa boleh buat...

Kami pun akhirnya kembali pulang, saat tiba-tiba lautan menjadi ganas dan menghempas kapal kami ke sana kemari... Semua orang di kapal ketakutan dan berlarian ke sana kemari, beberapa berebut pelampung dan melompat dari kapal.

Aku dan Ardi saling berpelukan dengan erat, kami berdua menangis kencang, entah di mana Papah dan mamah. Tiba-tiba aku menyesal, sepertinya ini salahku semua ini terjadi. Kalau saja aku tidak mengajak kami sekeluarga pergi ke pulau, pasti kami tidak akan mengalami kejadian ini.

Ardi pun hanya terus-terusan menangis memanggil papah dan mamah, yang bisa ku lakukan cuman mendekapnya lebih erat, sambil memejamkan mata...

. . .

Aku tidak tahu sudah berapa lama waktu berlalu, tapi saat ku buka mataku, badai sudah reda, dan kami kini berada di pulau yang sangat indah, jauh lebih indah dari pulau yang baru saja kami datangi.

Tak lama kemudian, papah dan mamah memanggil kami berdua, kami pun lari menghambur ke arah mereka, kemudian menangis sejadi-jadinya. Kami sudah aman, kata Papah, kami tidak akan merasa kesakitan lagi, kata Mamah. Kami pun akhirnya pergi bersama-sama menaiki tangga cahaya yang sangat indah.

Tiba-tiba aku teringat kakek, pasti kasihan sekali kakek, pikirku, sekarang kami semua meninggalkannya...

~ ~ ~

Kotak MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang