04. Teh Celup Hitam Spesial (Creepy)

798 67 4
                                    


Nama cafe itu Cafe Amelia, sebuah cafe yang sangat terkenal di kotaku.

Yang membuat cafe ini terkenal adalah teh celup hitamnya, yang menjadi andalan serta menu favorit pelanggan.

Teh celup hitam ini, rasanya berbeda dibanding teh celup biasanya. Aroma tehnya benar-benar kuat, serta rasa dan tingkat kemanisannya luar biasa sempurna.

Aku seorang blogger wisata kuliner, sudah bermacam-macam kota dan negara yang kukunjungi, namun tidak ada rasa yang menyamai atau bahkan mendekati teh celup hitam itu.

Yang membuatku penasaran, apa yang menjadi bahan teh celup ini? Sepanjang pengalamanku, tidak ada daun teh yang memiliki rasa atau aroma seperti ini, walau aku bisa merasakan rasa daun teh yang familiar, namun ada rasa misterius yang bahkan lidah pencinta teh professional sepertiku tidak tahu sama sekali...

Jadi, hari ini aku berniat melakukan wawancara kepada pemilik cafe tentang rahasia kenikmatan Teh hitam miliknya. Walaupun aku tidak yakin ia mau membocorkan rahasianya padaku.

"Selamat pagi pak Wisnu, maaf saya menganggu pagi-pagi begini" sapaku ramah kepada sang pemilik cafe

"Pagi nak Risma, oh ngga apa-apa, itung-itung promosi gratis" balas pak Wisnu ramah

"Jadi begini pak, kedatangan saya kesini ingin menulis tentang Teh Celup Hitam spesial Cafe Amelia... Bisa bapak ceritakan proses pembuatan dan bahan-bahannya?"

"Hmmmm, untuk bahan utamanya, kami menggunakan daun teh kualitas terbaik... Dicampur dengan gula dan madu terbaik, juga dengan tambahan bunga melati sehingga memperkuat aromanya..." jelas pak Wisnu panjang lebar

"Kalau untuk bahan utamanya, saya bisa tahu hanya dengan mencicipinya pak... Yang jadi pertanyaan, apa bahan rahasia yang membuat rasa teh ini begitu kuat?"

"Kalau yang itu, rahasia perusahaan nak Risma" jawab pak Wisnu sambil terkekeh

Sial, sudah kuduga ia akan merahasiakannya...

"Ngomong-ngomong soal nama tehnya..."

"Kenapa dengan nama tehnya nak Risma?"

"Kenapa namanya Teh Celup Hitam?"

"Ya, ada hubungannya dengan bahan rahasianya..." jawab pak Wisnu mencoba menghindar

Setelah bertanya ini itu, akupun pamit undur diri, biarlah, akan kucari rahasianya sendiri...

Ya, akan kubongkar bahan rahasia Teh Celup Hitam ini...

Malamnya, aku mengendap-endap menuju tempat pembuatan Teh celup di bagian belakang cafe. Tempat ini sangat tertutup, dan pak Wisnu melarang siapapun masuk, bahkan para pegawainya. Apa yang dia sembunyikan? Lagipula kenapa ia menyembunyikan cara mengolah Teh?

Aku benar-benar tak habis pikir, apa sebegitu pelitnya dia dengan resep rahasianya?

Ah, dia datang. Segera akupun bersembunyi dan mengintip dari balik lubang di tembok. Hmmmm, sebuah panci kaca besar, dia menyeduh tehnya jadi satu disini?

Pak Wisnu mulai menghidupkan api, kemudian memasukan air, daun teh, gula, madu, dan bunga melati... Kemudian semua direbus sampai mendidih, tidak ada yang aneh kelihatannya...

Saat air di panci mendidih, aroma kuat teh mulai tercium, namun tidak sekuat aroma Teh Celup Hitam...

Kemudian kulihat pak Wisnu menarik sesuatu dari laci yang berukuran cukup besar, haha, bahan rahasia...

Eh, apa aku tidak salah lihat? Itu...

Itu mayat manusia, kan?

Sial, dia mengikat mayat itu dengan tali, kemudian mencelupkannya kedalam seduhan teh...

Sekitar 20 Menit dia mencelupkan mayat itu kedalam seduhan teh mendidih, lama kelamaan bau teh menjadi semakin kuat dan kuat... Sial, jadi dari sini asalnya?

"Dengan menambahkan bunga melati, bau mayat yang terlalu kuat bisa dinetralkan..." kata pak Wisnu tiba-tiba

Sial, apa dia tahu aku disini?

"Rasa kuat dari mayat yang mulai membusuk, memberi cita rasa baru pada Teh. Kau tahu, seperti makanan fermentasi yang berasal dari sesuatu yang dibusukan. Aroma dan rasanya yang kuat, benar-benar berbeda. Tentu, kita bisa menggunakan bangkai binatang... Tapi..."

"Bangkai manusia adalah yang terbaik" kata pak Wisnu seraya menatap ke arahku...

Sial, dia benar-benar tahu...

Aku harus kabur dari sini, segera akupun berbalik dan bersiap untuk berlari...

(Suara pistol berperedam)

BRUKKK

Akh, dia menembak kakiku!

"Tapi, kalau terlalu busuk... Rasanya akan terlalu kuat dan kehilangan kenikmatannya..." kata pak Wisnu sambil mendekat kearahku.

"Jadi, kau mau kan? Menjadi bahan Teh Celup Hitamku yang baru?" katanya seraya tersenyum licik, sebelum menyarangkan peluru di kepalaku...

~~~

Kotak MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang