"Pergi ke Bali mencari cuka
Janganlah pergi terlalu lama
Siapkan tali siapkan duka
Gantungkan tinggi tubuh takutnya."
"Cakep! Sekarang, siapa lagi? Awas kalau ngga bagus ya!"
Seorang pria matang berpenampilan perlente maju ketakutan, dengan bergetar, dia berucap,
"Hari minggu pergi ke Pasar
Pergi ke pasar naik Kereta
Jadi orang jangan kasar-kasar
Nanti kena hajar!"
Pria itu menegak ludahnya, dia tahu pantunnya jelek.
"Gitu aja?"
"Maafkan saya, saya panik. Apa boleh di ulang?" Jawab pria itu takut.
Sosok itu menggeleng pelan, mengambil sabitnya, kemudian memenggal Pria perlente itu dalam sekelibat pandang. Orang-orang di sekitar pun memandang ngeri ke tubuh tanpa kepala yang berlumuran darah itu.
"Ok, selanjutnya kamu, iya kamu, wanita cantik bergaun merah !"
Wanita yang di maksud terlihat terkejut, kemudian setelah mengumpulkan keberanian sejenak, wanita itu berujar,
"Tak ada ladang yang tak subur
Yang tak subur hanyalah celah
Hati-hati mencari p*lac*r
Salah-salah bisa dapat hadiah."
Sosok itu terkekeh pelan, "Bagus, boleh juga kau J*l*ng! Sekarang siapa lagi?
Diam, tidak ada yang berani maju.
"Sudah ku duga, pengecut seperti kalian memang tidak bisa di harapkan! Baiklah, kau, pria yang terlihat tidak mencurigakan, maju!" Tunjuk sosok itu.
Pria yang terlihat biasa saja itupun sedikit kaget, kemudian maju dengan gemetar...
"Baju bagus harus di setrika
Setrika rapi hilangkan kusutnya
Nona manis janganlah berduka
Kalian akan bersua di alam sana."
PROK! PROK! PROK!
"Ini, seperti ini contoh pantun yang kreatif! Bagus, sebagai hadiah, kau bisa memilih siapa yang akan maju selanjutnya!"
Pria itu sedikit tersenyum, kemudian melihat ke sekeliling. Di tatapnya satu-persatu wajah yang membuang muka, berharap tak di pilih itu. Pandangannya kemudian tertuju pada Pria gagah yang terlihat kaya. Bukannya membuang muka seperti yang lain,si pria malahan menatapnya lekat, seolah ingin sengaja di pilih.
Tapi, apa serunya memilih orang yang siap? Batin sang pria.
"Dia, pria kantoran itu!" Tunjuknya ke pria berseragam kantor, tepat di sebelah pria kaya antusias yang terlihat kecewa.
Pria kantoran itu panik, kemudian memaksakan kakinya maju. Terlihat bingung, dia memutar matanya mencari kata-kata yang berima.
"Hoi! Cepat mulai!" geram sosok misterius itu.
"Ehm!
Eeee... Partai ini partai itu
Semua sama tukang tipu
Hati-hati kalau mau maju
Salah-salah tertusuk paku."
"Hmmm..." Gumam sosok itu sambil mengusap dagunya, "Lumayan sih, tapi, awalannya gak enak."
"Maaf, saya-saya tidak mau-"
ZRASHH!
Kini giliran kepala pria kantoran itu yang bergelinding di lantai. Orang-orang di sekitar pun kembali merasakan teror yang meriapi tubuh kepanasan mereka.
"Aku rasa kalian semua sudah paham." Ujar sosok itu, "Kalian akan berada di sini untuk waktu yang lama."
Sosok itu menengadahkan sabitnya ke arah kerumunan orang itu, "Kita akan bersenang-senang untuk waktu yang lama! Jadi sebaiknya kalian segera pikirkan sajak yang bisa sedikit meringankan penderitaan kalian di sini!"
~ ~ ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kotak Misteri
Horror(Tamat) Selamat datang di kotak misteri! Kotak ajaib ini berisi hal-hal yang akan memuaskan keinginan terdalammu akan kegelapan. Nikmati kisah-kisah pendek namun mengerikan, atau teka-teki berdarah yang akan memaksamu sedikit memutar otak... Semoga...