Halo?
Halo? Ada yang bisa membaca tulisan ini?
Kalau ada seseorang di luar sana yang entah bagaimana mendapatkan pesan ini, ku mohon dengan sangat, bacalah baik-baik, kemudian apabila mungkin, tolong sebarkan kisahku ini bagi orang-orang di luar sana.
Cerita yang akan ku ceritakan ini, mungkin akan terdengar tidak masuk akal, tapi percayalah, aku menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri.
Semua bermula saat aku, sebagai wisudawan baru, begitu kesulitan mencari pekerjaan. Maklum saja, saat itu, krisis ekonomi menghantam seluruh dunia. Sehingga, kebanyakan orang tidak pilih-pilih pekerjaan, berbagai macam lowongan di koran maupun media elektronik semua habis di sikat para pencari kerja yang kelaparan.
Dan entah bagaimana, dengan kesialan yang teramat sangat, aku melihat sebuah pamflet yang menawarkan sebuah pekerjaan dengan bayaran yang cukup besar untuk nilai uang saat itu. Deskripsi pekerjaan yang tertulis cukup mencurigakan, tapi aku dengan bodohnya termakan jebakan itu. Pekerjaan itu hanya menyaratkan pelamar berpendidikan minimal Sarjana, kemudian memiliki IPK minimal 3.8, sehat, tidak memiliki riwayat penyakit berat, dan kalau memungkinkan berusia muda.
Sementara tugas yang akan di kerjakan? Tidak di jelaskan secara spesifik, hanya di tulis "Asisten Lab". Baiklah, mungkin tidak terlalu terdengar mencurigakan, tapi begini. Selain tidak di jelaskan jurusan pendidikan yang di syaratkan, di mana tentu aneh, mengingat pekerjaan ini diperuntukan bagi asisten lab. Gimana misalnya sarjana ekonomi menjadi asisten lab kimia? Kan aneh? Dan lagi, gaji yang di tawarkan bahkan setara gaji seorang manajer di perusahaan besar, apa itu masuk akal?
Lalu, yah, agak memalukan mengakui ini, tapi aku sudah tahu ada yang tidak beres dengan pekerjaan ini. Salah satu kakak tingkatku dulu pernah menceritakan tentang lowongan yang sama kepadaku, sekitar setahun sebelum kelulusanku. Bagaimana aku tahu ini lowongan yang sama? Pamflet yang di tunjukannya kepadaku, sama persis dengan yang ada di hadapanku saat ini! Anehnya, beberapa hari setelah itu, seniorku itu bagai hilang di telan bumi. Telepon gengamnya tidak dapat di hubungi, kosannya kosong, bahkan orang tuanya sampai melapor ke polisi. Hingga kini tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi pada seniorku itu.
Karena kenaifanku saat itu, aku menganggap semua kejadian itu hanya sebuah kebetulan. Bisa saja pekerjaan ini lumayan rumit, sehingga berani di tawarkan gaji tinggi. Bisa saja, hal yang akan di lakukan nantinya adalah hal generik, sehingga pemberi kerja memberikan kesempatan bagi sarjana jurusan apapun.
Biar kukatakan kepadamu, aku benar-benar, benar-benar, menyesali keputusan yang akan kuambil selanjutnya seumur hidupku...
Tergoda karena jumlah gaji yang di tawarkan, akupun mengambil tawaran itu. Ku tekan nomor di ponselku dengan cemas, kemudian berharap siapapun di ujung telpon, mau menerimaku, atau setidaknya, bersedia untuk lanjut wawancara.
"Halo, apa benar dengan..."
. . .
Akhirnya, di temani dengan jas yang kupinjam dari teman kosan, sepatu pantofel murah ala kaki lima, dan setumpuk dokumen berisi CV dan riwayat hidup, akupun melangkah mantap ke gedung tua, tempat yang di janjikan si pemberi kerja itu.
Yah, aku tidak akan melewatkan kesempatan wawancara pertamaku sejak lulus kuliah ini dengan penampilan seadanya. Bisa di bilang, penampilan menjadi gerbang pembuka kesan pewawancara terhadap diri kita. Memang, tidak bagus menilai orang dari penampilan, tetapi tetap saja. Pelamar kerja dengan penampilan rapi dan terawat, lebih cenderung untuk di pilih daripada pelamar kerja dengan penampilan urakan.
Begitu sampai di depan bangunan, ku ketuk pintu besi tua itu ragu. Terang saja, sejak tiba tadi, perasaanku sudah tidak enak. Bangunan ini memancarkan aura yang tidak nyaman, yang entah kenapa membuatku kecurigaanku semakin pekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kotak Misteri
Horror(Tamat) Selamat datang di kotak misteri! Kotak ajaib ini berisi hal-hal yang akan memuaskan keinginan terdalammu akan kegelapan. Nikmati kisah-kisah pendek namun mengerikan, atau teka-teki berdarah yang akan memaksamu sedikit memutar otak... Semoga...