35. Bakso (Creepy)

302 25 0
                                    

Sial sial...

Udah keliling seharian, laku cuman tiga mangkok, mana udah jam satu malam lagi nih. Emang ada yang mau beli bakso jam segini?

Musti bilang apa sama orang rumah nih? Mana kontrakan belum di bayar, uang sekolah anak-anak juga masih nunggak...

Ha ah, ku hembuskan nafas kekesalan ke udara. Kenapa sih, kenapa hidup ku harus sesulit ini...

Dengan perasaan tak menentu, ku tuntun gerobak usangku melewati salah satu daerah perumahan elit di kota ini. Ada sedikit rasa iri yang melintas melihat rumah-rumah mewah yang berdiri tegak dengan angkuhnya. Perbedaan nasib antara orang-orang kaya ini denganku bagaikan langit dan bumi, padahal aku rasa masalah kerja keras aku tidak kalah dengan orang-orang ini, tapi mungkin takdir berkata lain...

Aku menggelengkan kepala pelan, tidak tidak, iri hati dan mengeluh tidak akan memperbaiki nasib. Aku harus fokus bekerja dengan baik agar bisa mencukupi kebutuhan hidup keluargaku. Memang penghasilan yang kumiliki tidaklah besar, namun setidaknya masih lebih baik dari uang banyak hasil mencuri atau meminta-minta. Aku harusnya bersyukur masih bisa hidup dengan layak di tengah tingginya himpitan ekonomi di kota besar ini.

Dengan langkah gontai, aku terus menyusuri jalan perumahan dengan gerobakku. Sedikit berharap juga orang-orang kaya ini ingin membeli bakso sederhanaku, walaupun aku tidak yakin juga. Sekarang ada yang namanya layanan makanan online itu kan? Lagipula aku tidak yakin orang-orang ini mau makan bakso murah.

"Bang, baksonya bang..."

Eh, bentar, aku gak salah dengar kan? Ada yang mau beli bakso?

"Bang, beli baksonya bang..."

Segera ku tolehkan wajahku ke arah suara merdu itu. Sepintas, aku agak kaget melihat penampilan wanita yang memanggilku. Dia menggunakan daster putih polos, mengendong seorang bayi, dan rambutnya yang lurus panjang menutupi wajahnya.

Kaya setan asli!

Masa bodoh lah mau setan juga, yang penting baksoku laku!

"Iya neng, mau beli berapa?"

"Semuanya bang."

Se-semuanya? Gila, rejeki nomplok nih!

"Baik neng, mau dibungkusin?"

"Makan disini aja bang....."

Oh, makan disini... Makan disini!

Akupun membuka panci baksoku, kemudian bersiap kalau-kalau kejadiannya kayak di film-film horor...

Nah kan...

Nah kan!

Baksonya melayang saudara-saudara!

Gila, itu bakso melayang langsung ke mulut si wanita dan bayi yang di gendongnya! Sebenarnya inginku rekam dan viralkan di sosmed, tapi sudahlah, sosmed sudah penuh dengan gosip dan intrik-intrik politik para penguasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gila, itu bakso melayang langsung ke mulut si wanita dan bayi yang di gendongnya! Sebenarnya inginku rekam dan viralkan di sosmed, tapi sudahlah, sosmed sudah penuh dengan gosip dan intrik-intrik politik para penguasa.

Beberapa menit kemudian, semua stok baksoku habis di santap sang wanita misterius. Setelah bersendawa dengan nyaring dan membersihkan mulutnya, sang wanita pun bertanya,"Berapa semua bang?"

"750 ribu neng..."

Sang wanita misterius pun mengeluarkan lembaran uang seratus ribuan,kemudian menyerahkannya kepadaku. Jumlahnya kurang lebih 1 jutaan, saat aku berniat mengembalikan kelebihannya, wanita itupun berujar,"Gak usah bang, kelebihannya buat anak dan istri abang saja."

"Beneran, makasih neng..."

Wanita itupun mengangguk ramah, kemudian pamit pergi...

Kan, kan!

Punggung sang wanita berlubang, berlubang! Ini mah udah pasti setan. Udah pasti!

Aku pun terus memandang punggung sang wanita selagi ia berjalan menjauh, sebelum dia akhirnya melayang terbang. Kaget bercampur takut, aku pun kembali mengecek uang yang diberikannya kepadaku, semoga apa yang ku pikirkan ngga terjadi!

Sial sial, duitnya jadi daun, daun!

Dasar setan!

~ ~ ~

Mungkin kalian udah ngeduga, yap, Creepy ini terinspirasi dari adegan horor di film Suzanna... : )

*edit : Ada tambahan ilustrasi dari tendotakahashi,  makasih buat ilustrasi kerennya ya 👍

Kotak MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang