95. Ngorok (Creepy)

38 11 2
                                    

Bu Kanti benar-benar kesal dengan suaminya, pak Mukti. Bagaimana tidak, setelah lelah bekerja seharian mengurus rumah dan anak-anak, kemudian membantu mencari
nafkah sebagai buruh tani, hal yang di nanti-nantikan bu Kanti adalah bisa beristirahat dengan tenang di malam harinya. Tapi kenyataan berkata lain, selain harus melayani "Daya tempur" pak Mukti yang luar biasa, bu Kanti masih harus berhadapan dengan suara dengkuran suaminya itu yang kerasnya minta ampun.

Sudah berkali-kali bu Kanti mencoba membicarakan hal itu dengan suaminya, bahkan sempat memikirkan untuk pisah ranjang untuk tidur. Bukan saja sang suami tidak menggubris permintaan lelahnya, para anaknya yang sudah beranjak remaja juga tidak rela jika ruang privasi mereka di ganggu sang ibu. Pilihan lainnya hanyalah tidur
di sofa reyot ruang tengah, di mana selain membuat tubuh pegal-pegal setelah bangun tidur, bu Kanti juga harus berjibaku menghadapi serangan gerilya para nyamuk ganas
yang tampaknya sudah kebal di hajar obat nyamuk.

Sebenarnya bu Kanti sudah lelah dengan semua itu, namun apa bisa di kata? Dia benar-benar menyayangi sang suami dan anak-anaknya. Sudah bertahun-tahun dia mengalah, dan kini beliau sudah tidak tahan lagi. Bu Kanti coba memutar otak dengan keras, bagaimana caranya agar dia bisa tidur dengan tenang? Tidak butuh waktu lama, sebuah ide brilian pun kini singgah di kepalanya, membuat bu Kanti tersenyum senang. Akhirnya, akhirnya ketenangan yang di idam-idamkannya akan didapatkan malam nanti.

Malamnya, sehabis melakukan "Ritual", seperti biasa pak Mukti terkapar pulas. Ini dia saatnya, pikir bu Kanti. Dia pun mengambil lakban yang sudah di siapkannya, kemudian menutup habis mulut dan hidung suaminya. Berhasil, pikir bu Kanti, akhirnya suara ngorok nyaring suaminya berhenti! Bu Kanti pun berebah santai, kemudian perlahan menyesapi suasana. Ah, betapa nikmatnya kesunyian ini, batin bu Kanti. Dia kemudian menoleh sebentar ke arah suaminya, yakin pria itu baik-baik saja, bu Kanti pun mulai menutup mata.

Besok pagi baru akan ku buka lakbannya, batin bu Kanti seraya tertidur pulas.

~ ~ ~

Kotak MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang