83. Pengemudi Gila! (Creepy/Semi-Riddle)

62 9 3
                                    


Gila, apa-apaan tadi?

Baru saja kami keluar dari terowongan panjang itu, sebuah tembakan tepat mengenai kaca spion kiri mobil kami.

DOR!

"Sial, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya temanku yang sedang mengemudi.

"Untuk sekarang, kita lari dulu dari b*jing*n ini!"

Temanku mengangguk setuju, kemudian menginjak pedal gas kuat-kuat. Tentu, b*jing*n itu tidak menyerah begitu saja. Sambil sesekali melepaskan tembakan, k*p*r*t itu terus menempel mobil kami ketat.

"Gimana nih? Kita masih di pepet terus..."

"Bentar," Kataku tenang, "Seingatku ada terowongan di dekat sana, di dekat tikungan tajam."

"Tikungan tajam yang di balik bukit kecil itu?"

"Iya, lagipula bukit itu bisa melindungi kita dari pandangan k*par*t itu."

"Terus? Gitu aja?"

Sambil tersenyum kecil, aku menjawab,"Ingat Shotgun hadiah ulang tahunku dari paman George dulu?"

"Iya?"

"Aku membawanya di bangku belakang..."

Temanku melotot kaget,"Kenapa?!"

"Yah, hanya untuk berjaga-jaga. Untunglah aku membawanya kan?" Kataku sambil meraih senjata itu, menyusup di antara dua kursi depan.

CLEK!

"Kayanya kamu senang banget ya?" Sindir temanku.

Sambil terkekeh, aku menjawab,"Tentu saja. 1. Akhirnya shotgun ini ada gunanya. 2. Kita bisa balas tembakan si *nj*ng itu! 3. Bukannya ini seperti di film-film?"

"Kalau ini film thriller, ujung-ujungnya kita yang mati kan?"

. . .

"Ah sudahlah, bukan itu yang penting. itu, bukit kecilnya sudah kelihatan!"

Temanku menambah laju mobil, di tambah sedikit keberuntungan, mobil penjahat itu terjatuh ke kubangan lumpur, membuat kecepatannya melambat. Melihat kesempatan yang bagus ini, kamipun memacu mobil kencang, meninggalkan si pengejar yang masih berusaha keluar dari lumpur.

"Sembunyi dulu di sana, di semak-semak tinggi itu." Ujarku saat kami sudah melewati tikungan itu.

"Kenapa?"

"Sudah, ikuti saja." Kataku kesal.

Temanku pun menurut, kemudian mengemudikan mobil bersembunyi ke arah semak-semak. Tidak perlu waktu lama untuk mobil pengejar itu menyusul kami, kemudian tanpa curiga, dia masuk ke dalam terowongan.

"Bagus, dia masuk ke dalam jebakan kita, ayo, kita susul dan habisi b*jing*n itu!" Seruku setelah beberapa menit berlalu.

"Kau yakin? Bukannya lebih baik kita kabur?"

"Kabur? K*p*r*t itu harus merasakan peluru shotgunku!"

Temanku hanya geleng-geleng, kemudian memacu mobil tepat ke terowongan itu.

Kami tidak menemui mobil itu di dalam terowongan, tetapi begitu kami keluar, kami menemukannya. Mobil itu sangat mirip dengan mobil kami, ah masa bodohlah. Mobil temanku ini memang merk pasaran.

Ku buka jendela mobil sebelah kiri, sedikit mengeker, ku lepaskan tembakan tepat ke arah mobil sialan itu.

DOR!

Hahahaha! Tembakan ku tepat mengenai kaca spion kiri mobil itu!

"Haha, kau lihat itu? Kau lihat? B*jing*n itu pasti ketakutan sekarang!"

"Tentu saja aku lihat, tepat di depan mataku. Apa yang akan kita lakukan sekarang?"

Sambil mengokang senjataku, aku berujar,"Pepet terus mobil itu, jangan sampai lepas. Akan kita beri pelajaran orang gila itu!"

Temanku hanya mendesah pelan, sambil menginjak pedal gas kuat.


~ ~ ~

Kotak MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang