17. Gudang tua itu (Creepy)

402 31 0
                                    


Aku sudah lama berteman dengan Danu, sejak SD kami selalu bersama-sama. Berangkat sekolah maupun bermain bersama sudah menjadi rutinitas kami, dari saat kami masih SD, sampai sekarang saat kami sudah menginjak bangku SMA.

Biar sedikit kuceritakan tentang Danu, dia orangnya pendiam, tertutup, dan kurang senang bergaul. Namun, jika kau mengenalnya, dia sebenarnya anak yang baik.

Oh ya, kami memang berteman sejak SD, namun rumah kami cukup berjauhan. Sesekali aku sering main kerumahnya, begitupun sebaliknya...

Sejak hilangnya adik perempuanku (yang diyakini polisi menjadi korban penculikan) beberapa tahun yang lalu, Danu menjadi satu-satunya teman yang selalu menemaniku...

Ayah dan Ibuku sudah lama meninggal, tepatnya saat aku SD, aku menjadi sebatang kara. Untungnya pamanku mau mengurusku dan merawatku sampai sekarang.

Jika kau kerumah Danu, tidak ada sesuatu yang aneh, kecuali soal gudang tua dibelakang rumahnya... Biar kukatakan kepadamu, gudang itu benar-benar seram... Dari gosip - gosip yang kudengar, Gudang itu berhantu. Berdasarkan kata para tetangga Danu, sering terdengar suara tangisan wanita di gudang itu, tangisan yang menyayat hati.

Apalagi jika kau lewat malam-malam, benar-benar seram nuansanya.

Seumur-umur aku berteman dengan Danu, belum pernah sekalipun aku masuk ke dalam gudang tua itu, pernah beberapa kali aku ingin mencoba masuk, namun Danu selalu menolak.

Belum lagi orang tua Danu yang selalu melarang kami untuk masuk kedalam gudang itu, dan karena aku menghormati orang tua Danu, yang sudah kuanggap seperti orang tuaku, akupun mengurungkan niatku...

Tapi itu dulu, sudah bertahun-tahun aku berteman dengan Danu, aku benar-benar penasaran dengan gudang itu. Hingga siang itu, akupun memberanikan diri bertanya kepadanya...

"Dan, gue boleh nanya ga sama lu?"

"Nanya paan? Kita kan sohib bro.."

"Gini Dan, soal gudang tua di rumah lu..."

Seketika raut wajah Danu berubah... Jadi... Gugup?

"Ga-Gak ada apa-apa koq disana..."

"Kalo ga ada apa-apa koq ditutup-tutupin? Jangan-jangan lu pake pesugihan ya?"

Tiba-tiba Danu berdiri, mimik wajahnya berubah marah...

"Kalo gua bilang ga ada apa-apa, berarti ga ada apa-apa" katanya ketus...

"Sante Dan, gue kan cuman nanya..." ujarku meredam amarahnya...

Ga ada apa-apa ya? Aku malah makin penasaran...

Sepulang sekolah, akupun mengatur siasat, bagaimana caranya supaya aku bisa mengintip isi gudang tua itu

Apa benar ada hantu di gudang itu?

-------------------------------------------------------------------------------------------

Kulirik arloji ku, jam 23.12 malam... Ok, waktu yang pas

Untuk apa? Tentu saja, untuk menyelinap masuk ke gudang tua itu. Memang gudang itu selalu terkunci, tapi, itulah gunanya linggis, kan?

Perlahan kubuka paksa jendela gudang dengan linggis, sedikit demi sedikit, jendela itu berhasil kubuka.

Ok, saatnya beraksi... Dengan hati-hati aku mulai memasuki gudang tua itu, kemudian saat sudah didalam, kunyalakan senterku..

"Hik hik hik"

D*mn, gosip itu benar... Aku mendengar suara tangisan seorang gadis, sial, harus cepat-cepat kabur dari sin-

"Tolong..."

Hei, suara minta tolong? Jangan-jangan ini...

"Apa ada orang disini?" tanyaku pelan

"Tolong, aku disini..." jawab suara itu

Perlahan kuarahkan senterku ke arah suara itu, ini...

Seorang gadis, cukup cantik jika kau bertanya padaku...

Terlihat banyak luka lebam di sekitar tubuhnya, apa yang terjadi pada gadis ini? Tangan dan kakinya terlihat dirantai, dan wajahnya...

Entah kenapa terasa familiar...

"Kak Bobby?"

Eh?

"Kenapa kau tahu namaku?"

"Ini Mitha kak, Mitha masih ingat muka kakak... Kakak sudah lupa sama Mitha?"

"Mitha?"

"Kakak..."

Seketika aku pun memeluknya erat, ini adikku Mitha, yang dikabarkan hilang bertahun-tahun lalu... Tapi kenapa?

Kenapa ia ada disini?

"Nak Bobby, tidak baik masuk ke gudang orang tengah malam begini..."

Seketika aku pun berbalik, ini...

Danu dan kedua orangtuanya...

"Aduh yah, harus kita apakan anak ini?"

"Ga Ayah, Ibu, Anak, semuanya ngerepotin..."

Tunggu, apa maksudnya?

"Bob, coba deh lu liat ini..." kata Danu sambil menunjukkan sesuatu, itu...

Kalung ibuku... Dan kacamata ayahku...

"Kau tahu, kecelakaan kedua orang tuamu itu, bukan benar-benar 'kecelakaan'"

"Apa maksud lu, Dan?"

"Gua rasa lu dah paham maksud gua..." ujarnya sinis

Sial, jadi selama ini?

"Kenapa lu lakuin semua ini Dan? Kenapa?"

"Alasannya simpel, karena gua mau jadi sahabat lu... Gua cuman mau ngilangin gangguan-gangguan yang gak berarti itu..."

"Gangguan? Lo bilang orang tua gue gangguan?"

"Yep, dan adikku lo..." dia tersenyum jahat sejenak, sebelum melanjutkan perkataannya... "Adik lo benar-benar asik.. Dia ga keberatan gua jadiin mainan gua, ha ha ha"

"Anj*ng lu, gue m*mpusin lo sekarang..." ujarku seraya memburu kearahnya

DOR!

Sial, aku lupa ayahnya memegang sebuah shotgun.

"Kakak, kakak...." teriak adikku.

"Selamat tinggal bro, gua gak akan lupain lu..." ejek Danu sambil tersenyum licik.

Senyum terakhir yang kulihat, sebelum semuanya menjadi gelap...

~ ~ ~

Kotak MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang