62. Coblos! (Creepy)

161 16 4
                                    

OK, sekarang semua ini mulai terasa menyebalkan... Rutinitas pemilu datang lagi, dan semua calon kembali mengumbar janji-janji surga mereka.

Sungguh, aku selalu melewati masa pemilu dengan apatis dan menjadi golongan putih. Tapi kali ini?

Kali ini menyebalkan sumpah!

Entah kenapa, sepertinya partai-partai sampah itu sudah kehabisan calon. Lowongan menjadi peserta pemilu nampaknya mulai di obral dengan murahnya. Contohnya? Banyak orang dan rekan di sekitarku yang tiba-tiba menjadi Caleg! Mereka yang  biasanya tidak peduli dan memaki-maki kebijakan pemerintah, malah sekarang maju paling depan menawarkan diri menjadi salah satu pengodok kebijakan itu!

Dampaknya? Entah sudah berapa kali telingaku panas mendengar kata-kata surga mereka mengenai kesejahteraan rakyat. Khotbah panjang dan sedikit bingkisan tidak seberapa, kemudian dengan setengah memaksa meminta kami mencoblos mereka.

Fine! Biar adil kucoblos saja mereka semua!

Rudi teman kantorku, ku coblos di mata kirinya. Pak Somad, tetangga kami yang paling kaya sekompleks, ku coblos tepat di dahinya. Pak Udin, tukang ojek murah senyum itu, ku coblos di mulutnya. Bu Khotimah, juragan beras di kota kami, ku  coblos tepat di hidungnya!

Nah, adil kan? Sudah kucoblos semua!

Jadi jangan mengangguku lagi!

...

Yah, kurasa paku berlumuran darah ini sudah tidak diperlukan lagi...

~ ~ ~

Kotak MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang