"Sudah berapa hari?" Tanya seorang anggota relawan padaku.
"Maaf?"
"Sudah berapa hari mereka resmi menghilang?"
"Ah, sudah sekitar 3 hari..."
Rekan baruku ini sedikit mengangguk, maklum, dia baru datang untuk membantu kemarin...
"Jadi, apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka?" Tanyanya lagi.
Aku dan anggota lainnya saling berpandangan, kemudian menggeleng pelan. "Ngga ada yang tahu persisnya kenapa, dengar-dengar sih mereka melanggar pantangan setempat..."
"Pantangan?"
"Mereka mendaki gunung itu saat masyarakat setempat sedang mengadakan ritual penghormatan kepada sang penunggu gunung. Mereka sudah diingatkan akan amarah sang penunggu namun tidak mengindahkannya, mereka beralasan saat seperti ini tidak ada yang mendaki sehingga perjalanan akan lebih terasa mengasyikan, dengan hanya kelompok mereka yang menaiki gunung."
Anggota relawan baru itu tertawa sejenak, kemudian bertanya padaku. "Kau benar-benar percaya ada penunggu di gunung ini?"
Sambil mengangkat pundakku pelan, aku membalas, "Entahlah kalau soal itu, tapi yang pasti mereka benar-benar menghilang setelah melanggar pantangan itu, kebetulan atau tidak..."
Suasana pun hening sejenak, berusaha memecah kekakuan, seorang anggota bertanya mengenai senter yang kami temukan di gunung.
"Oh ya, bagaimana soal senter yang kita temukan itu?"
"Senter?" Tanya si anggota baru.
"Iya," ujarku sambil mengeluarkan sebuah senter, meletakannya di meja, kemudian menyalakannya. "Senter ini satu-satunya barang para pendaki yang ditemukan, namun entah kenapa lampunya selalu berkedip-kedip begitu."
"Hanya senter ini yang ditemukan?"
"Iya."
"Bukannya itu aneh, mereka membawa banyak barang bersama mereka kan?"
Sambil menggeleng pelan, anggota lain menjawab,"Hanya itu, tidak ada lagi yang ditemukan. Bahkan bungkus makanan pun tidak ada, semuanya bagaikan raib begitu saja."
Kembali semuanya hening, tenggelam dalam pikiran masing-masing. Sampai tiba-tiba...
"Tunggu-tunggu, ini bercanda kan?" Kata sang anak baru tiba-tiba.
Spontan kami semua pun menoleh kearahnya, lengkap dengan tatapan kebingungan.
"Selama ini kalian tidak menyadarinya? Senter ini bukan sekedar rusak!"
Dia ngomong apa sih??
"Perhatikan baik-baik pola kedipan senter itu. Itu kode morse!"
Seketika kami pun memperhatikan senter itu, benar, bagaimana kami tidak menyadarinya selama ini? Itu kode morse!
"Ok, aku akan mencatat kodenya," kata anggota baru,"panjang, panjang panjang panjang, pendek panjang pendek pendek, panjang panjang panjang, panjang pendek, panjang panjang pendek."
Senter itu mati sejenak, kemudian kembali berkedip.
"Panjang pendek panjang, pendek panjang, panjang panjang, pendek pendek."
"Panjang, pendek, pendek panjang pendek, pendek panjang panjang panjang, pendek, panjang pendek pendek pendek, pendek panjang, panjang pendek panjang."
"Panjang pendek pendek, pendek pendek."
"Panjang pendek pendek, pendek pendek, panjang panjang, pendek, panjang pendek, pendek pendek pendek, pendek pendek."
"Pendek panjang pendek pendek, pendek panjang, pendek pendek, panjang pendek."
Senter itu kembali mati, kemudian mengulang kembali kode-kode di atas.
"Ok, jadi apa artinya?" Tanyaku pada si anggota baru.
"Ini, bercanda kan???" Katanya dengan pandangan tidak percaya pada lembaran kertas di depannya...
~ ~ ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kotak Misteri
Horror(Tamat) Selamat datang di kotak misteri! Kotak ajaib ini berisi hal-hal yang akan memuaskan keinginan terdalammu akan kegelapan. Nikmati kisah-kisah pendek namun mengerikan, atau teka-teki berdarah yang akan memaksamu sedikit memutar otak... Semoga...