20. Kasus pembunuhan (Riddle)

395 36 2
                                    


Hiks... Hiks... Hiks...

Sepanjang perjalanan menuju kantor polisi, nyonya Dian terus-terusan menangis. Sepertinya wanita malang itu benar-benar bersedih atas kematian suaminya. Sesampainya di kantor polisi, selimut dan air hangat menyambut nyonya Dian yang masih berduka. Seorang detektif kawakan yang sudah sering menangani kasus pembunuhan ditugaskan untuk menyelidiki kasus itu. Matanya mencari ke semua sudut, sampai akhirnya didapatinya sosok sedih nyonya Dian di sebuah bangku panjang. Tanpa membuang waktu, sang detektif pun menghampirinya.

"Nyonya Dian? Saya detektif yang ditugaskan untuk menangani kasus ini, nama saya Detektif Rio. Saya ingin menanyakan tentang kejadian yang menimpa suami anda."

Mata wanita itu mendelik marah, kemudian menghardik sang detektif. "Anda tidak bisa lihat, saya sedang berduka saat ini! Tidak bisakah memberi saya sedikit waktu..."

"Maaf nyonya, bukan begitu cara kerjanya. Sekarang, bisakah anda menceritakan kejadian mengerikan itu secara detail, seingat anda..."

Sambil menangis sesegukan, nyonya muda itupun menjawab,"Saya sedang berjalan-jalan dengan suami saya menuju sebuah restoran untuk makan malam. Namun ditengah perjalanan tiga orang perampok menghampiri kami dan meminta kami turun dari mobil. Mereka mengambil barang-barang berharga kami, namun suami saya mencoba melawan. Salah satu perampok merasa kesal kemudian menusuk suami saya dengan pisau sebanyak 5 kali. Setelah mereka kabur, saya pun menghubungi polisi, dan..." Wanita itu mencoba menahan emosinya,"Saat polisi dan ambulan tiba, semua sudah terlambat..."

Sang detektif memberi jeda sejenak, kemudian dengan nada tegas meneruskan... "Bisa anda jelaskan dimana posisi anda saat kejadian?"

"Saya tepat dibelakang suami saya..."

Setelah membuat catatan kecil di bukunya, sang detektif pun pamit pergi. Sebelum pergi dia kembali menoleh wanita itu, kemudian berkata..."Kalung anda sangat bagus, hadiah dari almarhum?"

"Ia, kalung ini hadiah darinya saat kami bertunangan. Kalung ini merupakan kalung favorit saya..."

"Omong-omong, umur anda dan suami cukup berbeda jauh ya? Suami anda seorang pengusaha sukses berumur 56 tahun, sementara anda gadis muda 24 tahun yang masih cantik."

"Kurasa cinta memang buta, detektif..."

Sesaat kemudian, sang detektif pamit dan meninggalkan wanita itu di ruang tunggu. Beberapa pemikiran masih berkecamuk di pikirannya. Namun dia yakin dengan satu hal.

Wanita itu berbohong...


Kotak MisteriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang