#34 Penerimaan

970 169 42
                                    

"I-itu ...." Jungkook bisa lihat dengan jelas gelengan dari Tzuyu. Ia tahu, seharusnya ia tak menyembunyikan segalanya dari awal. Andai ia bisa katakan jika pernikahan mereka berdua terjadi karena bayi itu terlanjur ada, semuanya mungkin tak sekacau sekarang.

"Hyung, aku bukan anak kecil lagi. Aku mengerti segalanya dan pernikahan kalian baru 2 bulan 'kan? Lalu kenapa ...." Seungmin nampaknya tak kuasa untuk melanjutkan kalimatnya. Ia memilih pergi alih-alih menunggu jawaban dari Tzuyu dan juga Jungkook.

Jungkook segera menopang tubuh Tzuyu. Ya, ia tahu ini pasti sangat berat untuknya. Apalagi ia baru saja tahu kabar duka soal Jinhyuk. Lalu kali ini Seungmin malah seperti itu seolah tak mau mengerti.

"Dia pasti akan membenciku."

"Tenanglah, aku akan berusaha menjelaskan segalanya. Seungmin pasti mau mengerti."

Tzuyu membulatkan mata saat Jungkook tiba-tiba saja menggendongnya. Bahkan secara tak sadar ia langsung mengalungkan tangannya di leher Jungkook. "Apa aku tidak berat?"

"Tidak. Lagipula kau tidak akan bisa berjalan. Jadi aku akan menggendongmu." Jungkook tak mungkin jujur. Ya, ia yakin Seungmin mungkin saja akan membenci Tzuyu jika tahu yang sebenarnya.

Karenamu, aku tak lagi membenci pria selain Seungmin dan juga Jinhyuk. Aku percaya kau tidak akan pernah meninggalkanku. Tzuyu memang merasa sangat kalut saat ini. Namun, tatapan hangat Jungkook benar-benar membuat dirinya merasa lebih tenang.

*
*
*

Hening. Tak ada satupun dari mereka bertiga yang mau membuka suara. Bahkan perjalanan dari bandara sampai hotel terasa sangat jauh untuk mereka.

"Seung--" Tzuyu memasang wajah murungnya saat Seungmin berjalan begitu saja. Hal ini tentunya membuat Jungkook hanya bisa tersenyum sebelum akhirnya menghampiri Tzuyu.

"Ayo, kau harus istirahat."

"Oppa, apa Seungmin akan terus seperti itu?"

"Aku rasa tidak. Aku akan bicara padanya nanti," jawab Jungkook yang kemudian mengacak rambut Tzuyu dengan gemas. Ia lalu meraih tangan Tzuyu lalu menggenggamnya. "Cha, untuk saat ini kau tidak perlu memikirkannya."

Jungkook masih memikirkan kalimat apa yang harus ia gunakan. Ia tahu betul jika Seungmin bukan lagi anak-anak. Sehingga apapun yang ia katakan, Seungmin pasti bisa mencerna segalanya dengan baik. Apalagi Seungmin sudah curiga soal alasan utama pernikahannya dengan Tzuyu.

"Kau tidur saja. Aku yang akan merapikan segalanya."

"Oppa ...." Jungkook tersenyum sambil mengusap halus pipi Tzuyu.

"Kau harus tenang, Tzuyu. Triplets akan ikut sedih jika kau seperti ini." Tidak, Jungkook tidak mengatakannya dengan penuh penekanan. Ia bahkan mengatakannya dengan sangat halus hingga mungkin terdengar seperti lirihan.

Kondisi saat ini tentu saja membuat Tzuyu mudah sekali memikirkan sesuatu secara mendalam. Bahkan beban pikirannya bertumpuk antara Jinhyuk dan juga Seungmin.

Jungkook terkekeh saat mendengar suara perut kelaparan dari Tzuyu. Padahal seingatnya, Tzuyu baru saja makan saat di pesawat.

"Aku akan pesankan sesuatu untukmu. Jangan bilang kau menginginkan spaghetti."

"Tidak ...."

Jungkook kembali terkekeh saat Tzuyu malah merengek. Entahlah, akhir-akhir ini ia hanya ingin mendengar rengekan menggemaskan dari Tzuyu. Apalagi semakin hari, Tzuyu pasti akan semakin manja.

"Pesananmu akan segera datang."

Sebenarnya Tzuyu merasa sedikit kecewa. Pasalnya, mereka tiba di sana sebelum salju mulai turun. Padahal ia sangat ingin merasakan keindahan musim dingin di sana.

Love You ₩100.000.000✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang