Jungkook terkejut saat Jisung datang dengan perasaan khawatirnya. Bahkan Jisung sampai berlutut di hadapan Jungkook yang tengah menghubungi seseorang lewat ponselnya.
"Aku akan menghubungimu lagi nanti." Jungkook memutus sambungan telepon itu kemudian menoleh. "Jisung, wae geure?"
"Hyung, tolong aku. Kumohon."
Jungkook benar-benar bingung sebab Jisung seperti tengah dikejar sesuatu. Hingga akhirnya ia ingat pada Tzuyu. Ia meninggalkan Tzuyu sendiri di apartemennya. Bahkan tanpa sistem keamanan.
"Jisung, apa ini menyangkut tuan Chou? KATAKAN PADAKU!" Jungkook mulai tersulut. Ia mencengkram erat mantel hitam yang digunakan oleh Jisung.
"Dia yang membunuh Jinhyuk."
Pernyataan ini tentu membuat Jungkook semakin kalut. Ia berusaha menghubungi Eunhyuk. Namun, pria itu nampaknya sedang sangat sibuk hingga tak sempat untuk mengangkat telepon dari Jungkook.
"Hyung, pertama tenangkan dirimu. Aku yakin Tzuyu tidak akan membukakan pintu untuk tuan Chou," ujar Jisung seraya menyeka air matanya. Yang harus mereka pikirkan adalah bagaimana cara mengalahkan tuan Chou dan menjebaknya.
"Jisung, aku takut sesuatu terjadi pada Tzuyu dan triplets." Jungkook sungguh tak bisa berpikir jernih untuk saat ini. Ia tahu Tzuyu tak akan membukakan pintu. Namun, bagaimana jika tuan Chou meretas kunci apartemennya? Itu akan menjadi lebih buruk.
"Aku tak bisa diam saja." Jungkook memilih pergi untuk melindungi Tzuyu. Namun, Jisung segera menahannya dengan menggenggam tangannya. Ia tak mungkin membiarkan Jungkook berada dalam bahaya juga.
"Pertama, kita harus pikirkan keselamatan mereka berdua. Tzuyu adalah putrinya. Jadi aku yakin sesuatu yang buruk tak akan terjadi padanya. Aku butuh bantuanmu untuk memindahkan Jinhyuk. Dia sedang dalam bahaya."
"BAGAIMANA BISA AKU MEMENTINGKAN ORANG LAIN?"
"Hyung, percayalah padaku. Kita akan dapat jawaban jika Jinhyuk bisa segera sadar," ujar Jisung, membuat Jungkook segera melepas genggaman pria itu dengan kasar. Ia mencoba menghubungi Eunhyuk lagi. Ia harus pastikan jika Tzuyu dalam keadaan baik-baik saja. Setelahnya, ia pasti akan membantu Jinhyuk.
"Minta beberapa polisi untuk berjaga di apartemenku. Lalu kirim beberapa polisi dan ambulance ke alamat yang akan kukirimkan nanti." Jungkook menyimpan ponselnya ke dalam saku. Ia menepuk bahu Jisung sebagai tanda jika ia sudah membereskan segalanya. "Aku akan pergi ke apartemenku. Kau awasi pemindahan Jinhyuk."
"Hyung." Panggilan itu membuat Jungkook menghentikan langkah. "Tolong tetaplah selamat. Aku akan menemuimu di rumah sakit nanti."
"Baiklah, pastikan kau juga baik-baik saja." Jungkook segera berlari. Ia sungguh tak bisa membuang-buang waktunya. Apalagi saat kondisi Tzuyu sedang dalam bahaya seperti saat ini.
Jungkook terus berusaha menghubungi ponsel Tzuyu. Namun, sang istri terus mengabaikannya, membuat Jungkook semakin kalut dan berpikiran negatif. Ia benar-benar tak akan memaafkan dirinya sendiri jika Tzuyu sampai terluka. Apalagi perasaannya mulai tak enak sekarang.
"Tolong bertahanlah sampai aku tiba," gumam Jungkook dalam hatinya.
Tzuyu mengernyit saat mendengar suara bel. Ia segera menghampiri pintu. Namun, ia merasa ketakutan saat mendapati sang Ayah yang berada di luar.
"Tzuyu, kau tidak merindukan Ayah? Ayah benar-benar ingin memelukmu."
Tzuyu sebenarnya ingin sekali memeluk sang Ayah. Namun, ia memilih untuk mengubur dalam-dalam keinginannya itu. Ia sungguh benci pada pria yang justru tak ingat pada dirinya bahkan Seungmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ₩100.000.000✅
Romance15+ Tzuyu akui, keputusannya menandatangani kontrak konyol bernilai 100.000.000 Won itu benar-benar bodoh. Anggap saja jika tanda tangannya begitu mahal hingga dihargai sebesar itu. Tapi ia sungguh tak tahu jika akhir dari kisahnya benar-benar menye...