Suara deburan air yang menabrak kapal membuat Tzuyu memejamkan matanya. Ia merentangkan tangannya bersamaan dengan melingkarnya tangan kekar seseorang di pinggangnya yang ramping. Ia lalu terkekeh kemudian berbalik.
"Jadi, bagaimana dengan liburannya? Kau menyukainya?"
Tzuyu memilih duduk di salah satu kursi terdekat. "Aku akui liburan memang menyenangkan, tapi aku masih memikirkan triplets."
Tzuyu baru saja merayakan hari ke-100 triplets. Namun, ia harus meninggalkan mereka dengan alasan Jungkook yang mengajaknya untuk liburan. Awalnya Tzuyu juga ingin membawa triplets. Namun, ia tak jadi melakukannya karena Jungkook mengatakan ia ingin pergi berdua saja. Hingga akhirnya Tzuyu terpaksa menitipkan triplets pada Jinhyuk serta Jihyo.
Jungkook mencebikan bibirnya lalu berbaring dengan menggunakan pangkuan Tzuyu sebagai bantal. "Kita berdua tidak pernah bulan madu. Terakhir kali kita hanya jalan-jalan saja."
"Apa bulan madu punya arti yang berbeda? Aku pikir hanya jalan-jalan saja." Jawaban Tzuyu tentu membuat Jungkook semakin kesal. Mereka berdua benar-benar tak pernah sejauh itu. Bahkan yang paling jauh hanya berciuman saja. Jungkook baru berani setelah triplets lahir. "Arasseo, arasseo, aku mengerti."
Jungkook terkejut hingga ia memilih untuk duduk. "Sungguh? Jadi ...."
"Tapi aku masih penasaran kenapa Oppa bisa menahannya selama ini? Kau tidak menyewa seseorang 'kan?"
Jungkook melepas cengkraman tangan Tzuyu pada kemejanya. "Tentu saja tidak. Untuk apa?"
"Aku selalu berpikir seperti itu."
"Mana mungkin aku melakukannya. Kau hamil besar dan aku tidak mungkin memintanya." Jungkook semakin merendahkan suaranya. Sebenarnya ia memang sangat ingin melakukannya. Namun, Tzuyu tak kunjung peka bahkan sampai triplets lahir. "Padahal aku sempat berpikir tidak perlu surogasi."
"Apa kita akan bertengkar? Nikmati saja waktu 3 hari ini. Aku sudah merindukan triplets."
"Dan aku tidak akan menyia-nyiakannya," bisik Jungkook diakhiri dengan seringaiannya. Kapal pesiar milik keluarga Jeon itu tentu saja membuat suasana semakin terasa romantis. Apalagi saat angin laut terus berhembus.
*
*
*Tzuyu tersenyum kemudian segera menghampiri Jihyo yang saat ini menggendong Minhyun. "Minhyun-ah, Eomma pulang."
"Secepat itu? Aku pikir kalian akan berlibur setidaknya satu minggu."
Jungkook tak menjawab. Ia memilih untuk membanting tubuhnya ke atas sofa tanpa mau membuka matanya. Pria Jeon itu sepertinya kelelahan setelah mengangkut koper-koper itu dan tidak tidur selama 2 hari karena harus berlibur sambil mengerjakan tugas kantornya.
Jinhyuk menaikan sebelah alisnya berniat menggoda. "Minho, sepertinya kau akan punya Adik lagi. Ka--"
Jinhyuk menghentikan ucapannya saat Jihyo mencubit perutnya begitu saja. Ia sungguh tak paham kenapa Jihyo benar-benar galak bahkan sebelum mereka menikah. Ia tak bisa bayangkan akan segalak apa Jihyo jika mereka menikah.
"Jinhyuk memang selalu bicara melantur. Kau tahu sendiri temanmu ini 'kan?" tanya Jinhyuk, membuat Tzuyu segera terkekeh.
"Aku sudah pusing dengan triplets. Tidak akan ada Adik," ujar Tzuyu dengan wajah sayunya. Tentu hal ini baru disadari oleh Jihyo serta Jinhyuk.
Jihyo mengambil alih Minhyun. "Tzuyu, lebih baik kau istirahat saja. Kau sepertinya kelelahan."
"Baiklah, aku akan istirahat. Tolong jaga mereka." Tzuyu menaiki anak tangga menuju kamarnya. Ia memang sangat lelah tanpa alasan. Entahlah, mungkin karena akhir-akhir ini ia memang kurang tidur karena harus mengurus triplets. Meski begitu, ia sangat menikmati peran barunya sebagai seorang Ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ₩100.000.000✅
Romance15+ Tzuyu akui, keputusannya menandatangani kontrak konyol bernilai 100.000.000 Won itu benar-benar bodoh. Anggap saja jika tanda tangannya begitu mahal hingga dihargai sebesar itu. Tapi ia sungguh tak tahu jika akhir dari kisahnya benar-benar menye...