#5 Sign A Contract

1K 193 16
                                    

"Noona?"

"Hm?"

Seungmin menatap Tzuyu dengan tatapan pura-pura marahnya. Bagaimana tidak? Sang Kakak terus melamun saat mereka berdua tengah makan malam.

"Memikirkan soal uang sekolahku? Aku sudah pernah bilang untuk tidak memikirkannya, bukan? Aku akan membantu Noona." Seungmin memasukan sesendok nasi ke mulutnya setelah menyelesaikan kalimatnya. Ia sudah sangat kasihan pada sang Kakak yang saat ini harus mempersiapkan wisuda dan juga uang sekolahnya. Ia seorang pria. Jadi tidak mungkin ia membiarkan sang Kakak yang bekerja 'kan?

"Ani, kau harus tetap sekolah. Awas saja jika Noona memergokimu bekerja," ancam Tzuyu.

Haruskah aku menerima tawaran dari Jungkook? Aku tidak mungkin menerima bantuannya tanpa melakukan sesuatu untuknya. Tzuyu masih memikirkan soal keputusan yang harus ia ambil. Tapi dari tatapan Jungkook, Tzuyu yakin jika Jungkook sudah sangat putus asa. Apalagi Jungkook terlihat sangat senang saat menggendong Yeonwoo.

"Seungmin, jika Noona bekerja di luar kota, kau bisa menjaga dirimu 'kan?" tanya Tzuyu, membuat Seungmin menatap Tzuyu penuh selidik.

"Noona dapat pekerjaan di luar kota?" tanya Seungmin, membuat Tzuyu langsung saja mengangguk. "Lalu bagaimana dengan wisudanya?"

"Mungkin tahun depan," ujar Tzuyu. Ia merasa jika lebih baik ia bekerja bersama Jungkook daripada ia tak bisa membuat sang Adik bahagia. Kalaupun ia harus menyetujui permintaan Jungkook itu, ia sama sekali tak masalah.

Seungmin mencebikan bibirnya. Ia lantas berdecak lalu menghela napas. Tampak dengan jelas dirinya sangat tak terima dengan keputusan terburu-buru yang diambil oleh sang Kakak. Namun ia juga tak akan bisa membantu banyak hingga akhirnya, ia hanya bisa mengangguk, ikut menyetujui apa yang telah menjadi keputusan sang Kakak.

Tzuyu tersenyum. Ia meletakan potongan daging miliknya ke piring Seungmin. "Makan yang banyak. Kau lebih membutuhkannya."

Hanya tinggal beberapa bulan lagi. Setidaknya ia akan melihat senyuman terpancar di wajah sang Adik. Setiap saat Tzuyu selalu mendengar soal impian Adiknya untuk melanjutkan pendidikannya di Royal College of Art. Ia tahu sang Adik sangat menyukai seni. Bahkan dirinya rela bekerja mati-matian agar Seungmin bisa bersekolah di SMA seni yang cukup bagus di Myeongdong.

"Jangan lupa untuk mendaftar ke Universitasnya, atau aku saja yang melakukannya?"


Menunggu jawaban dari Tzuyu benar-benar membuat Jungkook hampir frustasi. Masalahnya, ia sudah berharap besar jika Tzuyu akan menerimanya. Menurutnya, Tzuyu bisa menjadi kandidat terbaik. Terlebih karena ia yakin Tzuyu merupakan orang yang baik.

Jungkook menatap langit-langit. Baru kali ini ia sadar jika permintaannya benar-benar bodoh. "Ah, sepertinya lebih baik aku meminta maaf pada Tzuyu. Bukankah permintaanku sama dengan melecehkannya?"

*
*
*

Tzuyu terus menatap kartu nama yang Jungkook berikan kemarin. Ia masih ragu hanya untuk menghubungi pria itu. Terlebih karena permintaan tak masuk akal dari pria Jeon yang baru kemarin ia temui.

Ia menghela napas sebelum akhirnya memilih untuk memberanikan dirinya. Ia sudah berpikir semalaman hingga ia tak bisa tidur dan ia yakin keputusan yang ia ambil akan sangat tepat untuk dirinya, Seungmin, dan juga Jungkook.

Nada khas menunggu panggilan, membuat jantung Tzuyu berdegup kencang. Ia merasa jika seluruh darahnya mengalir ke tubuhnya yang paling bawah. Hingga suara serak nan berat khas orang baru bangun tidur, membuat nyawa Tzuyu seolah hilang.

"Ini aku Tzuyu," ujar Tzuyu diakhiri dengan menggigit bibir bawahnya. Ia berusaha untuk mengendalikan rasa gugupnya untuk menjawab permintaan Jungkook kemarin. Ia terus bertanya pada dirinya apakah ia terlihat sangat murahan sekarang? Tapi tak apa. Ia senang karena bisa melakukannya demi kebahagiaan Seungmin dan mungkin juga kebahagiaan Jungkook serta keluarganya.

Love You ₩100.000.000✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang