Tzuyu hanya berdiri menepi dari keramaian. Ia sungguh tak percaya diri untuk berdiri di samping Jungkook. Apalagi pasangan kolega Jungkook benar-benar terlihat sempurna dengan tubuh ideal mereka. Sedangkan Tzuyu, perutnya membuncit, bahkan menurutnya tubuhnya jauh dari kata body goals sekarang.
"Sebentar." Jungkook memilih untuk menghentikan perbincangannya. Melihat Tzuyu yang berdiri sendirian, tentu membuatnya gemas ingin menarik Tzuyu agar terus di sampingnya. Ia sampai berpikir apa Tzuyu rela melihat seorang wanita menghampiri suaminya? Namun, ia lupa soal fakta jika Tzuyu tak pernah mengatakan ia mencintai Jungkook.
Jungkook meraih tangan Tzuyu agar melingkar pada lengannya. Dengan seperti ini, mungkin akan membuat Tzuyu mau berdiri mendampinginya. "Tzuyu, kenapa kau terus berdiri menjauh?"
"Aku hanya merasa tidak pantas. Tolong, nikmati saja acaranya. Jangan pikirkan aku," ujar Tzuyu. Ia perlahan melepas tangannya dari lengan Jungkook.
Jungkook tersenyum lalu menggeleng. "Ini acaramu, bukan acaraku."
Tzuyu mengernyit saat mendengar pernyataan dari Jungkook. Padahal saat ini sedang diadakan acara ulang tahun yayasan milik Ayah mertuanya. Bagaimana bisa itu disebut sebagai acara milik Tzuyu?
"Iya, ini memang acaramu. Makanya, berdiri di sampingku. Aku juga harus mengenalkanmu pada teman-temanku," ujar Jungkook, membuat Tzuyu hanya menurut.
Ballroom yang tuan Jeon pesan, sudah dipenuhi oleh para pengusaha besar yang merupakan koleganya. Bahkan Tzuyu merasa jika ia benar-benar tak pantas berada di sana. Jangankan pengusaha, ia bahkan tak tahu bagaimana harus bicara.
Tzuyu sibuk menatap dekorasi elegan ruangan itu. Namun, ia bingung saat tak menemukan Juri serta Junghyun di sana. Padahal mereka berdua juga bagian dari keluarga Jeon.
"Tzuyu, dia Jisung."
Tzuyu menoleh lalu menyapa dengan sedikit membungkukan tubuhnya. Namun, ia membulatkan mata saat yang ia tatap justru seseorang yang terlihat tak asing di matanya. Bahkan ini sampai membuat kakinya terasa lemas.
"Ji-Jinhyuk? Apa ini kau?"
Pria itu mengernyit mendengar pernyataan dari Tzuyu. "Apa kita pernah saling mengenal sebelumnya."
Tzuyu yakin. Garis wajah, mata, bahkan hingga cara tersenyum pria itu sangat mirip dengan Jinhyuk. Ia merasa sedih saat sahabatnya itu pura-pura tak mengenalnya.
"Ah, maaf. Istriku baru kehilangan seseorang yang sangat dia sayangi. Dia memang mirip denganmu," ujarnya, membuat Jisung tersenyum.
"No problem. Oh? Kalian sedang menunggu bayi?"
"Ya, tinggal beberapa bulan lagi. Kami tidak mengadakan baby shower. Aku tidak ingin membuat Tzuyu kelelahan nantinya," ujar Jungkook diakhiri dengan senyumnya. Lain halnya dengan Tzuyu yang terus menatap Jisung dengan air mata yang menggenang. Ia yakin jika ia tak salah. Ia sangat mengenal sahabatnya itu.
"Ah ... Sayang sekali. Biasanya orang-orang melakukan itu, tapi, aku harap istrimu dan bayimu selalu sehat." Jisung merogoh sakunya lalu mengeluarkan sebuah gelang. "Boleh aku memakaikannya? Aku baru mendapatkannya saat pergi ke gereja. Ibuku mengatakan jika gelang ini akan membawa keberuntungan."
"Jinhyuk, kau-kah itu? Apa aku hanya salah lihat saja karena aku sangat merindukanmu?" gumam Tzuyu dalam hatinya. Ia hanya menatap Jisung yang saat ini memakaikan gelang padanya tanpa bisa mengatakan apapun lagi.
Suara ketukan pada mic, membuat mereka dengan segera menoleh. Sepertinya acara itu memang akan segera dimulai.
"Jisung, kita bicara lagi nanti. Aku harus menemui Ayahku dulu." Jungkook menarik tangan Tzuyu perlahan agar tak jatuh. Ia tak akan mungkin membiarkan Tzuyu terus berdiri di sana dengan perasaan campur aduknya. Ia tak ingin jika tatapan Tzuyu mengganggu Jisung nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ₩100.000.000✅
Romance15+ Tzuyu akui, keputusannya menandatangani kontrak konyol bernilai 100.000.000 Won itu benar-benar bodoh. Anggap saja jika tanda tangannya begitu mahal hingga dihargai sebesar itu. Tapi ia sungguh tak tahu jika akhir dari kisahnya benar-benar menye...