#28 Aku Tidak Perlu Balasan

1K 179 37
                                    

Tzuyu cukup bangga saat nama Seungmin terpanggil sebagai siswa yang menerima nilai tertinggi. Sungguh, ia ingat bagaimana Seungmin belajar hanya dengan lampu tidur hingga larut malam. Lalu saat dirinya dan Seungmin diam-diam menyimak sebuah kelas privat di salah satu rumah yang ada di sekitar tempat tinggal mereka.

Jungkook menyodorkan sapu tangannya pada Tzuyu, bersamaan dengan Jinhyuk. Namun, Jinhyuk memilih untuk mundur dan membiarkan Tzuyu menggunakan sapu tangan dari Jungkook.

Sudah saatnya kau mundur. Itulah kata-kata yang terus Jinhyuk gumamkan dalam hati. Untuk saat ini tugasnya menjaga Tzuyu sudah berakhir. Kini ia hanya perlu mengawasi kalau-kalau Jungkook melakukan hal yang tak wajar pada Tzuyu. Ia pasti akan jadi orang pertama yang menghajar Jungkook jika pria Jeon itu berani menyakiti Tzuyu.

Tzuyu tersenyum saat Seungmin menyebut namanya dalam pidatonya. Bagi Tzuyu, itu sudah cukup menyentuh hatinya sebab ia ingat betul perjuangannya dan Seungmin di sekolah itu. Terlebih karena biaya bulanannya yang mahal. Tzuyu sungguh tak menyangka akan berhasil menyekolahkan Adik kesayangannya hingga Sekolah Menengah Atas. Terlebih ia hanya mengandalkan sisa asuransi yang ia simpan ditambah dengan hasilnya bekerja dan uang beasiswanya.

Melihat Tzuyu yang menahan tangisnya, membuat Jungkook meraih tangan sang istri. Perlahan ia mengusap punggung tangannya agar Tzuyu bisa lebih tenang.

"Kau berhasil," bisik Jungkook diakhiri dengan senyumnya. Ia ikut bangga karena Tzuyu sudah sekuat ini, bertahan bahkan saat ia tak bisa menikmati hidupnya. Namun, tugasnya sudah berakhir, tergantikan oleh Jungkook yang berjanji akan membiayai pendidikan Adik iparnya.

Tatapan Tzuyu terhenti pada seseorang yang membawa tteotbokki di tangannya. Ia mulai mengecap seolah tteotbokki itu ada dalam mulutnya. Ia juga tak mengerti kenapa ia bisa sangat mudah menginginkan sesuatu hanya karena melihatnya.

"Nanti aku akan membuatkannya untukmu." Ya, Jungkook pasti bisa dengan mudah mengerti hanya karena Tzuyu melihat sesuatu lebih dari 3 detik. Itu artinya Tzuyu menginginkan hal tersebut.

Jungkook-ssi memang sangat baik. Pantas saja Tzuyu memilihnya. Jinhyuk terus menunjukkan senyum palsu. Ia merasa jika dibanding Jungkook, ia sungguh tak ada apa-apanya. Memang ia lebih lama menemani Tzuyu. Namun, selama itu ia tak kunjung menaklukan hati Tzuyu. Sedangkan Jungkook bisa dengan mudah menaklukan hati Tzuyu.

*
*
*

Jungkook menyampirkan tas yang Tzuyu bawa. Ia seolah tak peduli pada pandangan orang-orang sebab ia membawakan tas wanita. Lagipula ia hanya tak mau Tzuyu merasa keberatan dengan membawa tas yang berisi sebotol air mineral, ponsel, dan juga vitamin di dalamnya.

"Kita harus berfoto." Seungmin dengan segera menarik tangan Jungkook dan juga Tzuyu. Ia juga menarik tangan Jinhyuk yanh selalu menemaninya.

Seungmin tersenyum sambil menggandeng lengan Tzuyu dan juga Jinhyuk yang berdiri di sampingnya. Sedangkan Jungkook memilih merangkul bahu Tzuyu. Potret yang cukup bahagia, bukan?

"Aku akan kirimkan fotonya nanti," ujar Seungmin setelah melihat hasil fotonya.

"Seungmin, aku dan Tzuyu harus pulang duluan. Noona-mu kelaparan."

"Ah, baiklah. Sampai jumpa di rumah nanti."

Sebenarnya acara itu masih berlangsung. Namun Tzuyu yang sudah terus merengek, membuat Jungkook akhirnya harus pamit untuk pulang lebih dulu karena ia perlu membuatkan tteotbokki yang Tzuyu inginkan tadi.

"Kita harus belanja dulu." Jungkook menghentikan langkah saat Tzuyu tiba-tiba saja berhenti. "Waeyo? Apa kau lelah berjalan?"

"Tidak perlu tteotbokki."

Love You ₩100.000.000✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang