#35 Full Time With You

911 158 20
                                    

Suara isakan itu terpaksa membuat Jungkook membuka matanya. Ia kemudian terduduk lalu menggosok matanya. Ia beranjak dari sofa tempat ia tertidur lalu menyalakan lampu.

"Apa yang terjadi?" Jungkook duduk di sisi ranjang yang kosong.

"Oppa ...." Tzuyu berusaha untuk duduk, membuat Jungkook segera membantunya.

"Waeyo? Kau ingat pada Jinhyuk?" Jungkook berusaha untuk menenangkan Tzuyu dengan menyandarkan kepala sang istri pada bahunya. Ia juga menepuk halus bahu Tzuyu agar Tzuyu bisa berhenti menangis.

"Aku tidak bisa tidur. Perut dan punggungku terasa sakit."

Jungkook pikir Tzuyu menangis karena ingat pada sahabatnya. Ternyata tidak sama sekali. Ah, ia merasa sangat bersalah karena salah mengira.

"Tapi aku tidak berani memijatnya. Aku akan mengusapnya saja." Beberapa saat, mereka hanya saling pandang. Bahkan Jungkook heran kenapa Tzuyu tak kembali berbaring. Alhasil, dengan inisiatifnya, Jungkook bersandar pada kepala ranjang lalu membuka kedua tangannya. "Mungkin ini bisa membantu?"

"Aniyo."

"Tunggu sebentar." Jungkook beranjak untuk meraih ponselnya. Ia lantas mengotak-ngatiknya sejenak sambil berusaha melawan rasa kantuk yang menyergapnya. Bahkan ia sampai menguap sambil memainkan ponselnya.

Tzuyu hanya diam, memperhatikan apa yang sedang suaminya lakukan. Ia tak tahu kenapa pria itu tiba-tiba saja membawa bantal yang tadi ia gunakan untuk tidur di sofa.

"Dari yang kucari, ini mungkin bisa membuatmu merasa lebih nyaman." Jungkook membantu Tzuyu untuk kembali berbaring. Ia kemudian menopangkan perut Tzuyu dengan bantalnya.

"Lalu bagaimana kau akan tidur?"

"Jangan pikirkan aku. Aku tak keberatan jika harus terus terjaga sampai pagi." Kali ini Jungkook menyelimuti tubuh Tzuyu. Ia lalu ikut berbaring di atas ranjang tersebut dan memeluk Tzuyu.

Tzuyu akui, ini cukup membuat dirinya merasa lebih nyaman dibanding tadi. Terlebih Jungkook juga mulai mengusap halus perutnya.

"Jaljja. Aku harap kau bisa tidur dengan nyenyak sekarang." Jungkook mengatakannya dengan mata yang sudah tertutup sempurna. Pria itu nampaknya mengalami perubahan. Jika dulu Jungkook bisa terus terjaga dari pagi sampai pagi lagi untuk mengerjakan proyek. Kali ini Jungkook selalu butuh jam tidur yang lama. Bahkan suara alarm dari ponselnya tak lagi bisa mengusik tidurnya.

Mereka masih berada di London saat ini. Meski Seungmin sudah pergi ke asrama dan tinggal di sana, Jungkook memutuskan untuk tetap berada di sana setidaknya sampai satu minggu. Ia hanya tak mau menyia-nyiakan kesempatan seperti ini. Apalagi sejak awal pernikahan mereka, mereka belum pernah melakukan honeymoon. Mungkin saat ini tak bisa dikatakan honeymoon, melainkan babymoon sebab ini juga termasuk perayaannya atas hadirnya triplets.

"Tzuyu, kau masih belum tidur?"

Haruskah aku katakan soal ini? Aku hanya malas jika Kookie Oppa membuat keributan nantinya. Sebenarnya bukan hanya rasa sakit dari perutnya yang menegang serta punggungnya saja yang membuat Tzuyu tak bisa tidur. Melainkan gerakan-gerakan kecil yang dilakukan triplets di dalam sana. Ia yakin, triplets ingin Ayah mereka tidur di samping Ibu mereka sehingga mereka terus saja mengganggu tidur Tzuyu.

Bukan tanpa alasan mereka tidur terpisah. Ini karena percakapan mengenai hal yang mengarah pada hal sensitif. Sehingga, untuk menghindari segalanya, Tzuyu meminta Jungkook untuk tidur terpisah dengan mengatakan jika Jungkook bisa saja menendangnya.

"Tzuyu, aku tahu kau masih membuka matamu."

"Bagaimana Oppa bisa tahu?"

"Mudah saja, suara napasmu benar-benar tidak terdengar tenang. Cepat tidur, begadang tidak baik untukmu."

Love You ₩100.000.000✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang