Dering ponsel itu membuat Tzuyu segera mematikan kompornya. Ia melepas celemek yang ia kenakan lalu meraih ponselnya.
"Yeobseyo? Tzuyu yang bicara."
"Sudah sangat lama, Chou Tzuyu." Suara itu benar-benar membuat Tzuyu terkejut. Pasalnya, suara sang penelepon disamarkan menjadi suara lain.
"K-kau siapa?"
"Aku harap kau memang mengenalku. Bagaimana kabarmu?"
"KATAKAN SIAPA DIRIMU!" Tzuyu merasa kesal saat sang penelepon terus berkelit. Ia yakin jika yang meneleponnya adalah orang yang ia kenal. Namun, terus berkelit membuat dirinya merasa kesal. Ia hanya takut jika Juri yang meneleponnya.
"Santai saja, kau sangat terburu-buru."
"Apa yang ingin kau katakan? Jangan berkelit."
"Jinhyuk tidak mengakhiri hidupnya. Seseorang yang mengakhiri hidupnya."
Tzuyu memejamkan matanya, membiarkan lelehan bening itu terjun membasahi pipinya. "Kenapa kau harus mengatakannya?"
"Agar kau bisa membuka kasusnya. Tzuyu, jangan terlalu naif hanya karena pria itu mencintaimu. Bisa saja dia yang melenyapkan Jinhyuk."
Tzuyu bingung saat tiba-tiba saja telepon itu terputus. Ia lantas menelepon kembali nomor tersebut. Namun, nomornya justru tak dapat dihubungi.
Ia menjatuhkan ponselnya lalu memijat pelan dahinya. Ia berusaha menahan diri agar tak menangis hingga dadanya terasa sangat sesak. Jika yang ia dengar itu benar, ia sungguh tak akan punya pilihan selain pergi meski harus membayar kembali uang yang sudah Jungkook berikan untuknya. Namun, ia yakin jika Jungkook tak akan melakukan hal seperti itu.
Usapan halus di bahunya, membuat Tzuyu mendongak. "Oh? Kau sudah pulang? Hari ini kau ada lembur 'kan?"
Tzuyu beranjak dari duduknya, menyeka air matanya untuk kemudian kembali ke dapur. Namun, langkahnya terhenti saat suaminya memberikan dekapan hangat untuknya.
"Aku sangat merindukanmu."
"Bahkan saat Oppa baru sampai ke kantor?"
Jungkook mengangguk lalu melepas dekapannya. Ia kemudian berdiri tepat di hadapan Tzuyu dan memberikan sesuatu untuknya.
"Ini ...."
"Hadiah. Aku melihatnya saat pulang. Jadi, aku membelikannya untukmu." Jungkook tersenyum seperti biasanya. Namun, Tzuyu hanya membalasnya dengan senyum tipis sebelum meletakan kotak kado berwarna merah itu.
Melihat tingkah Tzuyu yang benar-benar lain, tentunya membuat Jungkook cukup heran. Pasalnya, Tzuyu baru saja terlihat menangis dan perilakunya sangat lain.
Tzuyu terhenyak saat Jungkook kembali memeluknya dari belakang. Bahkan pria itu sampai meletakan dagunya di bahu Tzuyu sambil menatap istrinya dengan lamat. "Tzuyu, apa sesuatu terjadi? Kau mau menceritakannya padaku?"
"Aniyo, aku baik-baik saja."
"Sungguh?"
Tzuyu sebenarnya bingung harus percaya atau tidak. Namun, selama ini Jungkook selalu bersamanya. Sehingga, tak akan mungkin jika Jungkook melenyapkan Jinhyuk. "Oppa, kau pernah bertemu Jinhyuk selain saat kelulusannya Seungmin?"
"Tidak. Aku merasa tidak tega untuk menemuinya. Ada apa? Seseorang mengatakan sesuatu? Apa Juri berulah lagi?"
Tzuyu tersenyum lalu menggeleng. Tangannya masih mengaduk sup yang tengah ia masak. "Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin menanyakannya saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ₩100.000.000✅
Romance15+ Tzuyu akui, keputusannya menandatangani kontrak konyol bernilai 100.000.000 Won itu benar-benar bodoh. Anggap saja jika tanda tangannya begitu mahal hingga dihargai sebesar itu. Tapi ia sungguh tak tahu jika akhir dari kisahnya benar-benar menye...