#17 Aku Tidak Main-Main, Tzuyu

1K 170 9
                                    

Kembali menaruh harap pada seseorang, membuat Jungkook benar-benar kembali merasakan hidupnya lagi. Ia juga tak tahu kenapa ia bisa dengan mudah kembali menaruh harap pada Tzuyu. Apa karena saat ini ada triplets diantara mereka?

Namun lagi-lagi, ia takut kembali tersakiti oleh harapan yang ia gantungkan.

Jungkook segera menyeka air matanya saat Tzuyu menghampirinya. Ia kemudian berbalik sambil membawakan potongan buah-buahan untuk menemani mereka menonton film malam ini.

"Kau baik-baik saja?" Tzuyu bisa lihat dengan jelas ada jejak air mata dari wajah pria Jeon itu. Ia lalu menghalangi langkah pria itu, berharap Jungkook akan segera membuka suara soal kegundahan hatinya malam ini.

"Aku tidak mau nonton film dengan orang yang suasana hatinya sedang sangat buruk." Tzuyu menatap turun ke perutnya sendiri lalu mengusapnya perlahan. "Triplets, Ayah kalian sedang sedih. Tapi dia tidak mau berbagi denganku. Bukankah itu terdengar menyebalkan?"

Jungkook hanya tersenyum tipis kemudian mengusap halus pucuk kepala Tzuyu. "Tidak, aku sungguh baik-baik saja."

Tzuyu menatap wadah berisi potongan dari beberapa buah lalu kembali menatap Jungkook. "Apa ada bawang di dalamnya? Seingatku, hanya bawang merah atau bawang bombay yang membuat seseorang menangis."

"Aku sedang tidak mau bercerita, Tzuyu. Jangan paksa aku, hm?" Jungkook mengusap pipi Tzuyu sebelum akhirnya berlalu. Ia sungguh tak ingin Tzuyu tahu soal masa lalunya. Ia juga tak mau kembali menangis hanya karena menceritakannya kembali. Kenangan pahit itu sungguh sukar untuk ia lupakan. Terlebih karena wanita yang jadi bagian masa lalunya, kini merupakan bagian dari keluarganya.

Mungkin tak akan pernah ada yang menyangka jika Juri adalah mantan kekasih Jungkook. Bahkan orang tuanya pun tak tahu soal itu. Itulah kenapa hingga saat ini, tak ada yang sadar soal luka hati yang menancap dalam relung hati Jungkook. Terlebih karena pujaan hatinya memilih untuk menikah dengan Kakaknya sendiri.

Namun sebagai seorang wanita, tentunya Tzuyu bisa dengan mudah peka soal apa yang Jungkook rasakan saat ini. Bahkan menurut Tzuyu, tatapan Jungkook tadi sama seperti tatapan Seungmin saat Adiknya itu mendapat nilai jelek di sekolahnya.

Tzuyu lebih dulu menutup pintu kaca menuju balkon. Tak lupa ia juga menutup tirai abu-abunya. Selanjutnya, ia berjalan menuju sofa untuk duduk di samping Jungkook.

Beberapa saat mereka tak bergeming. Hanya duduk bersebelahan, tanpa berniat sedikitpun untuk membuka suara. Bahkan Jungkook mulai sibuk mencari film yang akan mereka tonton hari ini.

"Apa kita bisa nonton film animasi saja?"

Sebenarnya Jungkook sangat terkejut saat tiba-tiba saja Tzuyu mengatakannya sambil sedikit menyondongkan tubuh ke arahnya. Bahkan wajah mereka juga berdekatan saat Jungkook menoleh.

Debaran itu membuat Jungkook merasa jika darahnya mengalir hingga ke bagian bawah tubuhnya. Debaran itu semakin menjadi saat hembusan hangat napas Tzuyu ia rasakan di pipinya. Sungguh, rasanya ia merinding merasakan sensasi tersebut. Satu hal yang menjadi pertanyaannya adalah apakah saat ini ia mulai mencintai Tzuyu? Namun ia tak mudah percaya soal praduganya sebab terlalu cepat jika ia harus jatuh cinta pada Tzuyu detik ini juga. Mereka bahkan baru dekat semenjak kontrak surogasi itu.

"Apa kau tidak menemukannya?"

Pertanyaan Tzuyu membuat lamunan Jungkook teralihkan. Ia lantas tersenyum lalu mencoba menemukan film animasi yang Tzuyu inginkan.

"Sangat banyak. Kau mau yang mana?" tanya Jungkook sambil sedikit menggeser laptopnya. Namun Tzuyu justru menunjuk ke arah TV yang punya tampilan sama dengan laptop Jungkook.

Love You ₩100.000.000✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang