Love You ₩100.000.000✅

Prolog

Seorang wanita terus menatap rintikan hujan yang menciptakan titik air pada jendela ruangan di mana Ia berada. Hatinya terus berdegup kala menanti dokter yang duduk di hadapannya mengatakan hasil pemeriksaannya.

Ia melirik ke arah pria yang duduk di sampingnya. Ia bisa melihat kebahagiaan yang terpancar dengan jelas dari wajahnya.

Wanita itu memilih menatap ujung sepatunya, membuat pria di sampingnya tersenyum lalu meraih tangannya.

"Gwaenchana."

Pria itu memang bisa saja mengatakan itu dengan sangat ringan seolah tak memiliki beban. Tapi bagaimana dengan dirinya yang justru akan mendapatkan beban berat jika hal yang sama sekali tak ingin ia dengar justru dikatakan oleh sang dokter. Anggap saja ia merasa menyesal sekarang. Tapi apa itu bisa mengembalikan semua yang telah dia lepas?

"Selamat, prosesnya ternyata berhasil."

Jeon Jungkook, pria itu langsung memasang wajah bahagianya lalu memeluk Tzuyu--wanita yang berada di sampingnya. Namun sebaliknya dengan apa yang dirasakan oleh Tzuyu. Ia sungguh ingin menghilang saja sebab ia merasa menjadi orang yang paling tak berguna sekarang.

Sepanjang jalan Jungkook terus membeo, mengatakan segala hal yang menurut Tzuyu tak penting. Pria itu seolah menjadi suami paling siaga padahal pada kenyataannya tidak sama sekali.

"Kau menangis? Tzuyu, ada apa?" Jungkook panik. Ya, wajahnya sungguh menggambarkan jika ia sungguh merasa khawatir. "Kau menginginkan sesuatu? katakan padaku."

Tzuyu hanya menggeleng, membuat Jungkook mendesah kesal sebab ia sama sekali tak mengerti dengan Tzuyu.

"Hey, kenapa kau semakin menangis?"

"Bisa kau turunkan aku di sini saja?"

"Waeyo? aku tak mungkin membiarkan kau membawa bayiku begitu saja." Jungkook menatap curiga Tzuyu. "Jangan bilang jika kau lupa pada perjanjiannya."

"Aku menyesal karena telah menandatanganinya."

Jungkook membulatkan matanya tak percaya mendengar jawaban dari Tzuyu. "Tapi sekarang sudah terlambat, bayinya sudah ada."

"Aku sudah memutuskan untuk--"

"Tidak! Jangan pernah berpikir jika kau bisa melakukannya. Jika kau melakukannya, kembalikan uang yang sudah kau pakai."

Tzuyu tak pernah tahu jika pada akhirnya ia akan terjebak pada kondisi yang sama sekali tak ia inginkan. Mungkin jika wanita lain yang menerima kabar bahagia ini, mereka akan sangat bahagia. Tapi tidak dengan Tzuyu, ia merasa sebaliknya.

"Aku akan kembalikan uang itu dan jangan pernah tanyakan soal bayi."

"Tzuyu, ini benar-benar di luar perjanjian, aku bisa menuntutmu," ujar Jungkook diiringi dengan senyum menangnya. Ia sungguh yakin jika Tzuyu tak akan bisa melakukan apapun sekarang.

"Tuntut saja atau bila perlu kau hukum mati saja aku. Aku benar-benar tak sanggup!" Tzuyu menjerit, mencoba mengeluarkan segala perasaan yang terus berkecamuk dalam dirinya. Ya, ia sungguh menyesal dengan apa yang sudah ia lakukan.

Jungkook menepikan mobilnya. Ia lantas menarik Tzuyu ke dalam dekapannya, mencoba memberikan ketenangan sebab ia yakin hal ini bukanlah hal yang mudah untuk Tzuyu. Tapi melenyapkan nyawa tak berdosa itu sama sekali bukanlah jalan keluarnya.

"Aku akan membantumu sebisaku, tapi jangan berpikir untuk melenyapkannya, hm? dia sama sekali tak berdosa."

Tzuyu tak mengerti kenapa hatinya tiba-tiba saja menghangat. Apalagi saat Jungkook bicara dengan lembut dan mengusap perutnya. Benar-benar jauh dari sikap Jungkook yang biasanya.

"Kau harus berjanji tak akan berniat melenyapkannya. Aku mohon," pinta Jungkook, membuat Tzuyu menatapnya. Dia sebenarnya tak ingin melakukan hal itu. Tapi ia sungguh bingung apakah Jungkook sungguh-sungguh akan menemaninya? atau justru meninggalkannya?

"Aku ingin mati saja."

"Aniyo, bayinya tidak akan ada jika kau tiada. Percayalah padaku. Aku sungguh-sungguh akan membantumu."

Kau melakukannya demi bayimu, bukan demi diriku.

.
.
.
.
.

Halo hai manteman. Jadi gini, aku punya ff baru nih. Dari sini kalian mungkin bisa baca isi dari ff ini bakalan seperti apa. Moga suka ya💜

Untuk ff ini, sistem upnya mau gmna? Kyk Guardian Angel yg tergantung sama target vote? Atau kyk ff lain punyaku yang bergantung jadwal?

29 Oct 2020