Jungkook tersenyum saat mendapati Tzuyu yang masih terlelap dalam tidurnya. Setelah semalam ia melewati hal yang menakutkan, Jungkook merasa tenang saat semalam melihat Tzuyu tersenyum setelah memakan samgyetang buatannya.
Sebenarnya Jungkook masih ingin tidur. Namun alarm di ponselnya sudah berbunyi, menandakan jika ia harus segera bangun untuk menyiapkan sarapan. Ia tak mungkin memesan dari luar sebab kehigienisannya masih diragukan. Ia tak mau memberi makan banyak makanan cepat saji untuk triplets kesayangannya.
Masih dengan menguap, Jungkook meraih pisau dan juga bawang bombay. Pagi ini sepertinya ia akan membuat sup saja agar Tzuyu cepat membaik. Apalagi Tzuyu sangat suka dengan daging ayam. Awalnya ia ingin membuat sup telur puyuh juga. Namun ia tak yakin rasanya akan seenak buatan sang Ibu. Alhasil, sup ayamlah yang menjadi pilihan terakhirnya.
Jungkook berjalan menuju balkon, membuka jendelanya agar udara segar bisa masuk. Namun ia segera menutupnya kembali ketika mendapati serangga bertengger di atas kursi yang berada tepat di luar.
Ia bergidik sebelum akhirnya kembali menghampiri kompor. Sungguh, di dunia ini Jungkook tak takut apapun. Namun, sepertinya itu pengecualian untuk serangga. Memang tubuhnya lebih besar daripada serangga. Tetap saja ia merasa geli hanya dengan melihatnya saja.
"Sejak kapan kursi itu jadi tempat tinggal serangga? Aku akan minta pembasmi serangga kemari untuk mengusirnya," gumamnya sambil mencari bahan-bahan lain yang ia butuhkan dari dalam kulkas. Namun saat ia menutup pintu kulkasnya, ia terperanjat sebab Tzuyu tiba-tiba saja ada di hadapannya.
Sebisa mungkin ia menyembunyikan rasa terkejutnya dengan tersenyum meskipun terlihat sangat canggung. "K-kau...eum, kapan kau bangun?"
"Sebelum kau seperti ini." Tzuyu memperagakan bagaimana Jungkook bergidik setelah melihat serangga. Sungguh, Jungkook terlihat lucu saat bergidik tadi. Bahkan ia sampai tertawa setelah meledek pria Jeon itu. "Apa yang kau lakukan sampai bergidik ngeri seperti itu?"
"Aniyo, tidak ada apapun." Jungkook memilih membuka bungkusan plastik yang menjadi satu-satunya pelindung ayam utuh itu. Ia bersyukur karena masih ada satu daging ayam utuh di dalam kulkas. Mungkin jika tidak, ia akan panik setengah mati karena ia hanya akan memasak air dengan garam saja.
Tzuyu nampaknya masih ingin menggoda pria Jeon itu. Ia menatap intens Jungkook dengan senyuman penuh arti. Hingga akhirnya membuat Jungkook segera meliriknya.
"A-ada apa?"
"Kau sungguh tidak lihat apapun tadi? Aku yakin kau melihat sesuatu karena bergidik tadi," ujar Tzuyu, berniat mencari tahu apa yang membuat Jungkook sampai bergidik. Namun, Jungkook lebih dulu menarik tangannya hingga akhirnya ia hampir terjatuh. Untung saja Jungkook bisa dengan cepat menangkapnya.
Tatapan mereka bertemu, membuat keduanya hanya saling mengerjapkan mata tanpa berniat mengatakan apapun. Hingga akhirnya Jungkook menjitak dahi Tzuyu dengan finger flick-nya, membuat gadis Chou itu meringis sambil mengusap dahinya saat Jungkook membantu dirinya untuk kembali berdiri
"Nakal. Jangan berlari, Tzuyu. Kau lupa pada triplets? Oh, ya ampun, aku sampai lupa menghubungi dokter Hwang." Jungkook segera berlari, meninggalkan Tzuyu yang masih jengkel sebab pria Jeon itu sudah menjitak dahinya tadi.
Tzuyu kemudian mengusap perutnya, memanjatkan do'a agar triplets tidak mirip Jungkook. Ia pernah baca soal mitos jika ibu hamil membenci seseorang, bayinya akan mirip dengan orang yang dibencinya. Tzuyu sungguh tidak mau itu terjadi meski Jungkook adalah ayah mereka.
"Triplets, ini do'aku untuk kalian. Semoga kalian tidak mirip Jungkook Oppa. Dia memang baik, tapi dia...ah, aku juga tak tahu apa yang minus darinya." Tzuyu tak tahu kenapa pagi ini ia merasa sangat jengkel pada Jungkook. Padahal hanya satu finger flick yang dilayangkan pada dahinya. Namun hal itu cukup membuatnya menyimpan kejengkelannya pada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ₩100.000.000✅
Romance15+ Tzuyu akui, keputusannya menandatangani kontrak konyol bernilai 100.000.000 Won itu benar-benar bodoh. Anggap saja jika tanda tangannya begitu mahal hingga dihargai sebesar itu. Tapi ia sungguh tak tahu jika akhir dari kisahnya benar-benar menye...