#14 Can I Leave Them?

1K 183 40
                                    

Jungkook terus menguap sambil mengetikan sesuatu di laptopnya. Malam ini seharusnya ia beristirahat. Namun sang Ayah memintanya untuk menuliskan proposal karena Junghyun tak mengerjakannya tadi siang.

Begitupun dengan Tzuyu yang kini fokus pada ponselnya, mencari informasi mengenai universitas yang Seungmin impikan. Sebisa mungkin Tzuyu akan membuat sang Adik bersekolah di sana meskipun seluruh uang yang ia dapatkan dari Jungkook harus terkuras habis.

Jungkook tiba-tiba saja duduk di samping Tzuyu, membuat Tzuyu benar-benar terkejut hingga hampir menjatuhkan ponselnya sendiri. "Kau sedang mencari sesuatu?"

"Ani--" Tzuyu menghembuskan napas berat saat Jungkook justru merebut ponselnya begitu saja.

Jungkook mengernyit sebelum akhirnya kembali memberikan ponsel itu pada Tzuyu. "Apa kau ingin melanjutkan kuliahmu di sana?"

"Bukan, aku perlu mendaftarkan Adikku," jawab Tzuyu yang kemudian meletakan ponselnya. "Pendidikanku sudah hampir selesai hanya saja--"

"Kau malah menerima kontrak itu?" sela Jungkook, membuat Tzuyu dengan segera mengangguk. "Lalu kenapa tidak mengatakannya padaku?"

"Aku lebih memerlukan uang dibanding pendidikanku. Lagipula Seungmin akan sangat bahagia jika dia melanjutkan pendidikannya di universitas impiannya. Masalah ak--"

"Seharusnya pikirkan dirimu dulu sebelum Adikmu. Aku rasa lebih baik kau lanjutkan saja pendidikanmu, Tzuyu."

Tzuyu menatap pria Jeon itu dengan tatapan penuh tanya. Saat ini ia bahkan merasa kerepotan karena 3 bayi yang menggantungkan hidup mereka pada dirinya. Lalu ia juga yakin uangnya tak akan cukup dan ia tak mungkin mengambil kerja part time lagi dalam keadaan seperti ini.

"Kau memikirkan soal uang? Aku bisa membayarnya untukmu. Setelah Seungmin mulai masuk kuliah, kau juga bisa kembali melanjutkan kuliahmu. Aku pasti akan membantumu."

Sejujurnya, Tzuyu merasa sangat senang karena Jungkook mau membantunya. Namun menurutnya, hal itu hanya akan membuat dirinya memiliki hutang budi pada Jungkook. Bagaimana jika Jungkook meminta balasan atas segala hal yang ia lakukan untuk dirinya?

Meski tak mengatakan apapun, Jungkook bisa menebak jika Tzuyu tengah memikirkan soal apa yang akan terjadi kedepannya. Hingga pada akhirnya ia memberanikan diri untuk menyentuh pipi Tzuyu, membuat gadis itu sedikit terkejut. "Tidak perlu memikirkan hal lain, hm? Aku melakukan segalanya secara suka rela. Kau sudah mengorbankan banyak hal untuk menandatangani kontraknya. Lalu di luar dugaan, bayinya justru ada 3. Jadi mulai detik ini, kau harus menganggapku sebagai orang terdekatmu. Apapun yang kau mau, kau bisa katakan semuanya padaku. Aku pasti akan mengabulkannya jika aku bisa."

Tzuyu merasa bersalah karena telah salah menilai Jungkook. Ia pikir pria Jeon itu merupakan tipe orang yang tak bisa bertanggung jawab. Tapi ternyata tidak sama sekali. Bahkan Jungkook benar-benar menjaganya dengan baik hingga memperhatikan sampai hal terkecil yang harus atau tidak boleh Tzuyu lakukan.

"Boleh aku tanyakan sesuatu?"

"Tanyakan saja."

"Kenapa kau tidak memutuskan untuk menikah? Aku yakin pria semapan dan setampan dirimu tidak akan pernah ditolak oleh wanita."

Mendengar pernyataan berisi pujian dari Tzuyu, membuat Jungkook terkekeh. Ia lantas mengacak gemas rambut Tzuyu, membuat gadis itu akhirnya mengerucutkan bibirnya kesal.

"Soal itu? Aku hanya tak beruntung saja dalam hal cinta. Lupakan saja, aku tidak mau menceritakan kisah sedih. Untuk sekarang, jangan pikirkan aku. Aku selalu baik-baik saja." Jungkook mengakhirinya dengan senyuman. Meyakinkan pada Tzuyu jika dirinya baik-baik saja. Padahal jauh di dalam sana, dirinya mungkin sudah hancur lebur. "Dan kau, kenapa kau tidak mau menikah meski aku mengajakmu untuk menikah?"

Love You ₩100.000.000✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang