Menjadi nyonya Jeon Jungkook. Tentunya Tzuyu tak pernah memasukannya ke dalam daftar keinginannya. Namun siapa sangka? hal itu justru terjadi sekarang. Padahal Tzuyu tak berharap sama sekali hal itu terjadi. Apalagi ia hanya berniat membantu Jungkook.
Menurut Tzuyu tak ada yang berubah dalam hidupnya. Mungkin hanya status dan cincin yang kini melingkar di jari manisnya, menandakan jika ia sudah menjadi milik seseorang.
Hangatnya rengkuhan seseorang, masih Tzuyu rasakan saat ini. Bahkan pinggangnya terasa berat karena Jungkook menumpangkan kakinya. Padahal biasanya Jungkook sudah terbangun di jam-jam seperti ini.
"Oh astaga, maaf." Jungkook segera menyingkirkan kakinya dari pingang Tzuyu. Ia bahkan nampak terkejut saat tahu kakinya dengan berani bertengger di pinggang istrinya. "Lihat? Seharusnya aku tidur di kamar lain saja."
"Waeyo?" Tzuyu membulatkan mata saat Jungkook sudah bertelanjang dada. Padahal seingatnya, semalam Jungkook masih mengenakan baju tidur kotak-kotaknya. "Di mana bajumu?"
"Aku tidak bisa tidur menggunakan baju." Jungkook menunjukan deretan giginya sebelum memungut atasan piyamanya yang sengaja ia sampirkan pada kepala ranjang. "Apa kau sudah bangun dari tadi?"
Tzuyu mengangguk. Ia memang sejak tadi sudah bangun. Bahkan sejak ia merasa jika pinggangnya berat karena ulah Jungkook.
"Ngomong-ngomong, di mana ponselku? Apa kau melihatnya?" Jungkook mulai panik. Ia bahkan sampai mencari ke dalam laci, bawah ranjang, hingga bawah bantal. Namun hasilnya nihil. Ia benar-benar lupa di mana ia meletakan benda pipih nan pintar itu.
"Mungkin kau menyimpannya di kamarmu."
Dengan terburu-buru, Jungkook mengenakan sandalnya. Bahkan saat berjalan, ia hampir tersandung karpet dan itu sudah cukup untuk membuat Tzuyu tertawa.
"Ah sudahlah, lebih baik aku mandi dulu." Tzuyu beranjak dari ranjangnya, melipat selimut dan merapikan seprainya. Setelahnya, ia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Namun, langkahnya terhenti saat melihat ponsel Jungkook tergeletak di dekat wastafel.
"Astaga, dia begitu ceroboh." Tzuyu jadi ingat Seungmin. Jungkook sungguh satu jenis dengan Adik kecilnya itu. Meletakan barang di suatu tempat lalu melupakannya. Hanya tinggal beberapa hari lagi, ia akan kembali bertemu dengan sang Adik. Ia sungguh akan meluapkan kerinduannya nanti. Terlebih sudah beberapa bulan ia harus terpisah dari Seungmin.
*
*
*Singkatnya, hari ini mereka akan menemui Seungmin. Yap, besok adalah hari paling penting untuk Adik kesayangan Tzuyu. Setelah beberapa hari Tzuyu selalu menghitung tanggal, ia bahagia karena hari ini akhirnya tiba. Ia sudah sangat merindukan Adik kesayangannya itu. Ia ingin sekali makan bersama dan menghabiskan waktu bersamanya meski hanya satu hari saja.
"Aku ingin naik kereta saja." Tzuyu mencebikan bibirnya saat menunggu Jungkook bersiap. Sungguh, ia ingin sekali naik kereta bawah tanah. Ia merasa jika hal itu akan sangat menyenangkan.
"Oppa..." Tzuyu meraih lengan jas hitam yang dikenakan suaminya, mengguncangnya pelan agar pria itu mau menuruti keinginannya.
"Bukankah lebih baik naik mobil saja?"
Tzuyu menghempas tangan Jungkook dengan kesal. Padahal ia sangat ingin naik kereta. "Tidak mau. Aku ingin naik kereta."
"Naik kereta akan sangat merepotkan, sayang. Bagaimana jika keretanya penuh dan kita tidak mendapat tempat duduk?"
Tzuyu mengerucutkan bibirnya. Naik mobil ke Myeongdong membuat pinggangnya akan pegal nanti. Belum lagi jika mereka terjebak macet. Akan semakin lama ia berada dalam mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ₩100.000.000✅
Romance15+ Tzuyu akui, keputusannya menandatangani kontrak konyol bernilai 100.000.000 Won itu benar-benar bodoh. Anggap saja jika tanda tangannya begitu mahal hingga dihargai sebesar itu. Tapi ia sungguh tak tahu jika akhir dari kisahnya benar-benar menye...