Tak ada hari yang lebih menyakitkan dibanding hari di mana ia tahu semua kebenaran yang selama ini terjadi. Satu hal yang membuatnya tak menyangka adalah tuan Jeon ikut terlibat dalam kematian sang Ibu.
Penjelasannya memang cukup masuk akal soal biaya serta kondisi Ibunya yang sudah tak bisa lagi tertolong. Itulah kenapa yayasan milik tuan Jeon memilih untuk melepas Ibunya Tzuyu untuk dipulangkan. Namun, satu hal yang membuat Tzuyu tak bisa marah adalah surat dari sang Ibu yang merupakan permintaan agar tuan Jeon menjaga putri kesayangannya itu.
"Selama ini aku memang mencarimu. Hanya saja, kesibukan membuatku lupa untuk mencarimu." Tuan Jeon meraih tangan Tzuyu. "Bukankah ini sebuah kebetulan karena akhirnya aku menemukanmu?"
"Kenapa kau harus mencariku?"
Tuan Jeon terkekeh mendengar pertanyaan dari Tzuyu. "Jika kau ingin tahu, dulu Ibumu sahabat kecilku. Itulah kenapa dia mempercayakanmu padaku, aku malah lupa untuk mencarimu."
Tzuyu yakin, Ibunya pasti sudah tahu segala kejahatan Ayahnya. Itulah sebabnya sang Ibu memilih untuk mempercayakan Tzuyu pada tuan Jeon. Mungkin jika tuan Jeon menemukannya lebih awal, ia juga tak akan menikah dengan Jungkook. Apalagi jika Ayahnya Jungkook mengadopsinya.
Tuan Jeon memakaikan sebuah gelang pada tangan Tzuyu. "Ini hadiah untukmu."
Sebuah gelang dengan campuran berlian, tentu membuat Tzuyu terkejut. Ia benar-benar merasa jika ini terlalu berlebihan.
"Jangan menolaknya. Sebentar lagi kau akan memberikan hal yang lebih berharga dari gelang berlian itu."
"Kamsahamnida." Tzuyu tersenyum sambil menatap gelang itu. Tidak, ia tidak melakukannya karena ia ingin harta. Ia hanya senang karena seseorang memberikan hadiah untuknya.
Tzuyu melangkah keluar setelah berpamitan. Ia perlu menemui Jungkook yang saat ini menunggu di luar ruang kerja tuan Jeon. Pria itu nampaknya memberi ruang agar Tzuyu dan Ayahnya bisa bicara dengan leluasa.
"Apa sudah selesai?"
Tzuyu mengangguk lalu tersenyum. Namun, jejak air mata itu sepertinya tak bisa terhapus dengan mudah. Jungkook yang melihat ini tentu saja merasa ada yang tak beres dengan pembicaraan mereka berdua.
"Tzuyu, kau boleh mengatakan hal yang jujur padaku."
"Tidak perlu. Semua hal yang terjadi bukan salah kita berdua. Lupakan saja," ujar Tzuyu saat mereka berdua sama-sama menuruni anak tangga. Tangannya tak terlepas begitu saja dari lengan pria yang merupakan suaminya.
"Kau yakin?"
"Semuanya sudah terjadi. Apa dengan membencimu, aku bisa mengembalikan Ibuku? Tidak, bukan? Untuk saat ini aku hanya akan pikirkan triplets."
Jungkook menghentikan langkah lalu mencebikan bibirnya. "Kau tidak memikirkanku?"
"Triplets jauh lebih penting untukku. Mereka aset 10 juta-ku."
"Astaga, baru kali ini kau mata-duitan." Jungkook menggelengkan kepalanya sambil mengikuti Tzuyu. Namun, ia kembali menggandeng tangan Tzuyu dengan senang hati. "Bahkan uang yang kukirim ke rekeningmu masih utuh."
"Itulah kenapa triplets aku katakan sebagai aset. Mereka yang membawaku ke hidupku yang sekarang."
*
*
*Persidangan. Hari yang benar-benar Tzuyu nantikan. Bukan karena ia ingin melihat sang Ayah dijatuhi hukuman. Ia hanya ingin memeluk sang Ayah setidaknya untuk yang terakhir kali. Mungkin saja setelah ini ia tak akan menemui pria itu lagi.
Seungmin memutuskan untuk tak ikut. Ia hanya tak ingin terbawa perasaan dan membuat pembelaan nantinya. Apalagi ia sangat merindukan Ayahnya.
Persidangan itu berjalan dengan baik. Tak ada masalah apapun kecuali beberapa keluarga Jinhyuk yang mengutuk tuan Chou. Selebihnya, persidangan itu berjalan dengan sangat baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ₩100.000.000✅
Romance15+ Tzuyu akui, keputusannya menandatangani kontrak konyol bernilai 100.000.000 Won itu benar-benar bodoh. Anggap saja jika tanda tangannya begitu mahal hingga dihargai sebesar itu. Tapi ia sungguh tak tahu jika akhir dari kisahnya benar-benar menye...