#4 Can I Think About It?

960 181 1
                                    

Tzuyu tengah sibuk dengan beberapa persiapan yang ada. Namun salah satu dari temannya justru menitipkan bayinya padanya, membuat Tzuyu akhirnya tak bisa melakukan apa-apa karena bayinya terus menangis.

"Gwaenchana, gwaenchana, aku ada di sini," ujar Tzuyu sambil menggendong bayi berusia 6 bulan itu.

"Tzuyu, apa aku sungguh merepotkanmu?" tanya Hyewon, membuat Tzuyu hanya tersenyum kemudian menggeleng.

"Aku akan mengurus Yeonwoo, kau tenang saja." Tzuyu memilih berjalan keluar agar Yeonwoo tak menangis lagi. Ia yakin jika bayi itu akan merasa tenang saat Tzuyu mengajaknya melihat banyak hal.

"Somi, lihat? Ada kupu-kupu." Bayi itu terdiam ketika kupu-kupu cantik itu hinggap di telapak tangan Tzuyu. Namun saat ia meraihnya, kupu-kupu langsung terbang, membuat Yeonwoo kembali menangis. "Aigo, kau ingin kupu-kupu?"

Dari kejauhan, seseorang ternyata memperhatikan Tzuyu. Perlahan ia tersenyum sebab takdir seolah memudahkan jalannya. Melihat Tzuyu menggendong seorang bayi, benar-benar membuat Jungkook merasa seluruh masalahnya akan selesai. Meski ia belum tahu Tzuyu akan menerima tawarannya atau tidak. Tapi untuk saat ini, ia akan menganggap jika Tzuyu akan menerima tawarannya.

"Aku akan menemuinya," gumamnya.

Kembali ke Tzuyu. Gadis itu masih sangat kebingungan agar Yeonwoo tak menangis lagi. "Apa kau merasa kedinginan? Sebentar."

Tzuyu melepas syal yang ia gunakan. Ia lantas memakaikannya pada Yeonwoo, membuat bayi itu mulai terdiam. "Woah, kau baru saja tersenyum? Kau merasa lebih hangat 'kan? Maaf karena aku malah membawamu ke luar. Di dalam terlalu berisik untukmu."

Langkah seseorang yang tertangkap oleh ekor mata Tzuyu, membuat Tzuyu dengan segera menoleh. Ia menatap pria yang duduk di sampingnya lalu menghela napasnya, membuat asap halus itu mulai tercipta dari mulutnya.

"Kau?"

Jungkook tersenyum saat Tzuyu mengingat dirinya. Jelas saja, karena mereka berdua baru bertemu sekitar beberapa jam yang lalu.

"Ah iya." Jungkook mengulurkan tangannya, membuat Tzuyu mengernyit. "Kita belum sempat berkenalan 'kan? Aku Jungkook."

Tzuyu tersenyum kemudian menyambut uluran tangan itu. "Aku Tzuyu."

"Ah..." Jungkook mengangguk. Ia merasa canggung karena ia sungguh jarang bicara berdua dengan seorang wanita seperti ini. Terakhir kali ia melakukannya, mungkin beberapa tahun yang lalu.

Mereka berdua sama-sama sibuk. Jungkook sibuk dengan pikirannya untuk mencari topik pembicaraan yang menarik, sedangkan Tzuyu sibuk bermain dengan Yeonwoo yang ada di pangkuannya.

"Ah iya, apa itu bayimu?"

Tzuyu tertawa mendengar pertanyaan dari Jungkook. Apa ia memang kelihatan sangat tua? Padahal ia belum menikah. "Apa aku terlihat setua itu?"

"Aniyo, aku pikir kau menikah muda dan punya bayi. Tapi dia begitu menggemaskan. Boleh aku menggendongnya?" tanya Jungkook, membuat Tzuyu ragu untuk  menjawab. "Mungkin dia tidak akan menangis."

Tzuyu akhirnya mau menyerahkan Yeonwoo. Lagipula ia sudah merasa pegal karena berat tubuh Yeonwoo. "Anda sepertinya sudah sangat terbiasa menggendong bayi."

Jungkook terkekeh mendengar bahasa formal yang Tzuyu gunakan padanya. "Tidak perlu terlalu formal. Aku tak masalah jika kau menggunakan bahasa santai," ujarnya sambil mengajak Yeonwoo bermain dengan memasang wajah lucu hingga membuat Yeonwoo tertawa.

"Bisa tolong potret aku?" tanya Jungkook yang kemudian memberikan ponselnya pada Tzuyu.

"Ponselnya terkunci," ujar Tzuyu sambil menunjuk ponsel yang sudah ada di tangannya.

Love You ₩100.000.000✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang