"Aku tidak akan membiarkanmu berada di rumah orang tuaku."
Tzuyu mendesah kesal. Padahal malam ini, nyonya Jeon dengan senang hati mengundang mereka berdua untuk makan malam bersama. Namun berkali-kali Jungkook menolaknya dengan berbagai alasan. "Apa sangat sulit hanya untuk hadir saja?"
"Aku tidak percaya pada Juri."
"Dia tidak mungkin melakukan hal yang buruk, Oppa."
"Sekali tidak berarti tidak, Tzuyu. Jangan membantah." Jungkook bukan berpikiran negatif. Namun, itu kenyataannya 'kan? Ia yakin Juri pasti akan melakukan hal buruk agar triplets tiada.
Tzuyu mencebikkan bibirnya sambil memindahkan saluran TVnya terus menerus. Ia kesal sebab suaminya tak membiarkan dirinya untuk dekat dengan keluarganya. Bukankah seharusnya ia bisa dekat dengan keluarga Jeon? Dengan hanya diam di apartemen, membuatnya seperti bukan menantu keluarga Jeon.
"Juri bukan orang baik, Tzuyu."
"Apa karena dia meninggalkanmu, kau menganggap Juri Eonni buruk?"
Jungkook mengusap kasar wajahnya. Tak mungkin ia membentak atau memukul meja di hadapan Tzuyu. Ia tak mau melukai hati Tzuyu jika hal itu ia lakukan.
"Tzuyu, dengarkan aku baik-baik. Aku lebih mengenal Juri lebih dari siapapun. Untuk saat ini, lebih baik menjauh dari keluargaku. Aku bisa mengundang Ibuku kemari dan bertemu denganmu, tapi aku tidak akan membiarkanmu menginjakan kakimu dulu ke rumah keluargaku. Apalagi tanpa diriku." Dari tatapan Juri tiap kali ia bertemu Tzuyu, sudah bisa terbaca jika wanita itu memang tengah mencari kesempatan untuk melukai Tzuyu. Bahkan ia tahu jika Juri tak suka dengan kehadiran triplets.
Untuk saat ini, Jungkook hanya ingin meminimalisir kemungkinan buruk yang bisa saja menimpa Tzuyu.
Suara bel membuat Jungkook segera menoleh ke arah pintu. Ia kemudian beranjak, meninggalkan Tzuyu yang asyik mencibir kata demi kata yang suaminya ucapkan.
Ini memang terkesan buruk. Namun, Tzuyu sudah tak bisa lagi menahan kekesalannya. "Maaf, triplets, Ayah kalian sudah sangat keterlaluan saat ini."
Tzuyu juga sama tidak percayanya dengan Jungkook. Apalagi setelah bisikan saat hari pernikahannya. Ia semakin yakin jika Juri akan melakukan segalanya agar triplets terluka. Menurutnya, Juri sudah seperti nenek sihir jahat yang mengutuk tuan putri. Namun, bukan berarti dirinya menjauh dari keluarga suaminya 'kan?
Tzuyu menoleh saat Jungkook kembali. Pria itu menunjukkan 2 jinjingan di kedua tangannya sambil tersenyum, membuat Tzuyu hanya mengernyit heran.
"Tebak. Apa yang aku bawa?"
"Aku malas bermain teka-teki."
Jungkook duduk di samping Tzuyu, membuka bungkusan tersebut hingga membuat Tzuyu heran. Apalagi Tzuyu membukanya dengan senang hati.
"Spaghetti, Tzuyu. Malam ini aku pastikan tidak akan memakan milikmu lagi." Jungkook terus bicara sambil menyajikan spaghetti yang ia pesan dari restoran yang tak jauh dari apartemennya. Ia lantas menggeser satu mangkuk yang sudah ia hidangkan ke hadapan Tzuyu. "Ini untukmu."
Jungkook menoleh saat Tzuyu tak kunjung meraih sumpitnya. "Kau tidak mau? Padahal aku sengaja memesannya diam-diam tadi. Rasa bersalah itu sungguh membekas. Kau tahu? Aku sampai bermimpi memakan spaghetti milikmu lagi."
Jungkook pikir rasa kesal Tzuyu karena tak mendapat izin darinya untuk menghadiri makan malam keluarga Jeon, akan tergantikan saat ia membelikan spaghetti itu diam-diam. Namun, kenyataannya Tzuyu justru beranjak sambil menutup mulutnya. Lalu tak lama kemudian, ia bisa mendengar Tzuyu memuntahkan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ₩100.000.000✅
Romance15+ Tzuyu akui, keputusannya menandatangani kontrak konyol bernilai 100.000.000 Won itu benar-benar bodoh. Anggap saja jika tanda tangannya begitu mahal hingga dihargai sebesar itu. Tapi ia sungguh tak tahu jika akhir dari kisahnya benar-benar menye...