"Spaghetti, Chukkumi, Jumeokbap." Jungkook tersenyum bangga setelah mendapat nama untuk bayi-bayinya. Akhir-akhir ini Tzuyu suka dengan 3 makanan itu. Sehingga, Jungkook berasumsi jika triplets sangat menyukainya.
"Aku akan beritahu Tzuyu nanti." Jungkook mengetuk stir mobilnya sambil bersiul mengikuti lagu yang sengaja ia putar. Sungguh, memikirkan masa depan benar-benar membuat dirinya sangat bahagia. Ia tak sabar menunggu triplets lahir.
Jungkook menepikan mobilnya menuju sebuah restoran pizza. Ia baru saja menerima pesan singkat jika Tzuyu ingin pizza dengan extra keju. Entahlah, tapi Jungkook yakin jika istrinya baru saja menonton iklan produk itu.
Jungkook segera meminta pesanannya sebelum akhirnya memilih duduk di salah satu meja kosong yang berada tak terlalu .jauh dari kasir.
"Oh? Kookie? Kau ada di sini juga?"
Jungkook hanya tersenyum saat merespon sapaan dari teman kuliahnya dulu. "Istriku sedang mengidam. Jadi, aku mampir kemari."
"Eo? Kapan kau menikah? Kau tidak mengundangku?"
"Ah, maaf. Aku tidak mengadakan pesta karena aku tidak terlalu menyukainya." Satu hal yang ada dalam pikiran Jungkook saat ini adalah so asik. Ya, selama ini Jungkook tak pernah dekat dengan pria yang tiba-tiba menyapanya itu. Namun, ia hanya berusaha untuk terlihat ramah selagi menunggu pesanannya selesai dibuat.
"Bagaimana kabar Juri? Sudah berapa bulan dia hamil?"
"Bukan Juri. Istriku adalah Tzuyu."
"Oh, maaf. Aku pikir kau menikah dengan Juri."
Jungkook memilih tak merespon lagi. Ia malas jika mendengar nama Juri. Apalagi ia tahu sebuah fakta jika Kakak iparnya itu berniat melenyapkan triplets.
"Pizza extra keju!"
"Permisi, aku tidak punya waktu." Jungkook beranjak dengan wajah kesal. Sungguh, suasana hatinya sudah sangat buruk karena seseorang mengatakan nama Juri di hadapannya. Bahkan sampai mengira jika Juri adalah istrinya. Sangat parah, bukan?
Jungkook meletakan pizza itu di kursi yang ada di samping kursi kemudi. Ia menghela napas sebagai bentuk pengalihan rasa kesalnya. Ia tak mau membawa kekesalannya sampai rumah.
Jungkook menekan aipods-nya saat ponselnya mulai berdering. "Eo?" Jungkook segera memakai sabuk pengaman lalu mulai melajukan mobilnya.
"Oppa, aku ingin ice cream mint choco."
"Aniyo, kau sudah pesan pizza, bukan? es krimnya nanti saja."
Jungkook mendengar decakan kesal dari seberang sana. Ia hanya bisa mengulum senyumnya, menyimpan rasa gemas yang akan ia luapkan setelah nanti bertemu dengan istrinya itu.
"Tapi buatkan smoothies buah naga."
"Bisa tolong periksa apa pisang dan buah naganya masih ada?"
"Sebentar." Tzuyu nampaknya memeriksa 2 buah yang Jungkook sebutkan tadi. "Ada."
"Baiklah, aku akan membuatkannya untukmu nanti. Sampai jumpa."
Tzuyu meletakan ponselnya. Ia sebenarnya ingin es krim mint choco juga. Namun, karena Jungkook melarangnya, ia memilih untuk menurut saja. Padahal ia yakin tak akan terjadi apapun meski ia makan pizza dan juga es krim secara bersamaan. Ia Ibunya triplets, tentu saja ia tahu apa yang buruk atau yang baik untuk triplets.
Tzuyu tersenyum saat tangannya menyentuh perutnya yang kini mulai menonjol. Memang belum sangat besar. Namun, saat ini kehamilannya sudah terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ₩100.000.000✅
Romance15+ Tzuyu akui, keputusannya menandatangani kontrak konyol bernilai 100.000.000 Won itu benar-benar bodoh. Anggap saja jika tanda tangannya begitu mahal hingga dihargai sebesar itu. Tapi ia sungguh tak tahu jika akhir dari kisahnya benar-benar menye...