•60. Trauma Attack•

885 77 4
                                    

Aku emang suka random tb tb update😭

Rame ak up lg😀😗

•••

8 tahun lalu,

Rumah Sakit.

Miyeon lagi ada di depan ruang tunggu ICU. Kakinya terus saja bergerak tidak tenang. Tak lupa juga dengan kuku jari yang sedari tadi ia gigiti.

Kejadian semalam benar benar terus terulang di pikiran Miyeon. Kejadian dimana dia dan temannya bertengkar hebat.

"Miyeon! Tangan lo, jangan digigitin" ucap Eunwoo yang baru aja dateng tergesa dan masih mengatur nafasnya.

Cha Eunwoo, mantan Miyeon yang selalu ada disamping Miyeon semenjak Jungkook ada di London. Mulai dari kuliah S1 sampai residen mereka selalu bareng bareng.

"G-gue takut.."

"Ngapain takut, ini bukan salah lo" ucap Eunwoo.

"T-tapi dia kayak gini gara gara berantem sama gue.."

"Miyeon! Dia emang udah banyak tekanan, disuratnya dia juga bilang bukan salah lo kan? Jadi please berhenti nyalahin diri lo sendiri" ucap Eunwoo.

"Yuna bakal selamat kan?" ucap Miyeon menatap Eunwoo. Eunwoo ragu, karena Yuna terlambat dibawa kerumah sakit. Tapi guna menenangkan Miyeon Eunwoo menganggukan kepalanya ragu.

Yuna, temen seperkuliahan Miyeon di fakultas Kedokteran. Mereka selalu bareng bareng, Yuna suka Eunwoo. Dan Yuna gak suka Eunwoo selalu deket Miyeon. Dan itu yang selalu jadi bahan pertengkaran mereka.

Dan saat ini Yuna lagi ada di ruang ICU. Yuna overdosis obat tidur. Dan Miyeon yang nemuin Yuna di kamar rumahnya setelah curiga dia tidak pernah masuk kuliah dan tidak menjawab panggilannya. Mungkin saat itu, Yuna sedang tidak baik baik saja dan pertengkaran mereka membuat Yuna semakin down.

Dokter yang memeriksa Yuna pun keluar. Dan berbicara kepada Eunwoo.

Terlihat jelas ekspresi kaget Eunwoo dan sedihnya. Menandakan bahwa yang dokter bicarakan adalah Yuna tidak selamat bukan?

Saat itu juga Miyeon dengan ragu menghampiri Eunwoo.

"E-eunwoo.."

Eunwoo langsung meluk Miyeon saat itu juga.

"Y-yuna.."

"Relain ya yeon, Yuna udah pulang kepelukan tuhannya.." ucap Eunwoo yang semakin mengeratkan pelukannya. Saat itu juga tangis Miyeon pecah dan kakinya sudah sangat lemas.

•••

Saat ini mereka berdua ada di ruangan ayahnya Eunwoo. Eunwoo yang membawa Miyeon kesana.

"Yeon, jangan digigitin dibilang" ucap Eunwoo yang menjauhkan tangan Miyeon dari mulutnya.

"Tunggu sini dulu ya? Gue ambilin minum" ucap Eunwoo menatap Miyeon lalu pergi keluar. Meninggalkan Miyeon diruangan ayahnya sendiri.

Miyeon terus menatap gulungan kain yang ada diatas meja kerja dr. Cha yang berads tepat didepannya.

Gulungan kain yang berisi beberapa pisau bedah disana.

Entah sadar atau tidak, Miyeon mendekat ke meja dr. Cha dan dengan perlahan membuka gulungan kain itu. Dia menemukan ada 3 pisau bedah dan 1 gunting bedah disana.

Miyeon mengambil salah satu pisau bedah itu lalu mengarahkannya tepat di tangan kirinya.

Saat itu juga Eunwoo kembali,

"M-miyeon.. Tolong taruh pisaunya ya??" ucap Eunwoo pelan. Saat itu juga Miyeon natap Eunwoo dengan air mata yang terus saja mengalir.

"G-gue mau nyusul Yuna.." ucap Miyeon yang sudah sangat hilang kendali.

"Miyeon, enggak. Yuna bakal sedih kalau lo ngelakuin ini" ucap Eunwoo.

"G-gue mau ketemu Y-yuna.." ucap Miyeon yang semakin mendekatkan mata pisau nya pergelangan tangannya kirinya.

"Miyeon, enggak. Sini kasih gue pisaunya" ucap Eunwoo yang mendekati Miyeon dengan perlahan.

"Maaf.." ucap Miyeon yang langsung menggoreskan pisau itu tepat di pergelangan tangannya dan mengenai arterinya. Miyeon langsung jatuh tak sadarkan diri.

Dengan cepat Eunwoo langsung membawa Miyeon ke UGD.

"Ini barusan?" tanya dr. Cha.

"Iya, yah.." ucap Eunwoo.

"Kamu tunggu disini, biar ayah yang urus" ucap dr. Cha yang langsung pergi bersamaan dengan Miyeon yang ada di ranjang pasien.

•••

Goresan yang diakibatkan Miyeon mengenai arterinya. Yang namanya pisau bedah pasti tajam, dan goresan yang Miyeon buat juga cukup dalam. Karena langsung ditangani jadi kemungkinan hidup masih cukup tinggi.

3 hari setelah operasi. Miyeon pun akhirnya siuman.

Sangat terang, dan membuat matanya sakit. Itu yang pertama kali ada terbesit di benak Miyeon saat membuka matanya.

Ada Eunwoo yang sedang tidur terduduk disebelahnya.

Miyeon pun berusaha bangun, namun kembali tertidur kala Eunwoo yang sadar karena pergerakan Miyeon.

"YEON!? T-TUNGGU TUNGGU GUE PANGGILIN DOKTER DULU" ucap Eunwoo yang langsung membuka pintu dan berteriak kalau Miyeon sudah siuman. Tanpa menunggu lama dokter pun datang. Ayah Eunwoo rupanya.

"Tangannya jangan paksa gerak dulu ya, mungkin masih belum bisa digerakan sekarang, tapi nanti coba digerakan lagi, lusa mungkin kamu udah bisa gerakin jari jari kamu" ucap dr. Cha.

"Eunwoo tolong kabarin keluarganya ya" ucap dr. Cha. Eunwoo ngangguk ngangguk dan langsung menelfon keluarga Miyeon.

•••

Kejadian itu terjadi tepat 6 bulan sebelum ujian masuk perguruan tinggi. Eunwoo sama Miyeon emang udah mutusin buat lanjut sekolah bareng. Walaupun beda jurusan. Eunwoo ngambil spesialis bedah saraf, Miyeon spesialis bedah.

Selama 6 bulan itu, Eunwoo yang ngebantu Miyeon biar bisa gunain tangan kirinya lagi. Karena mau gimana pun juga kedua tangan yang paling penting biar bisa jadi dokter bedah.

Sampai akhirnya Miyeon bisa masuk jurusan yang ia inginkan. Dan yang tau betul tentang masalah ini hanya Eunwoo dan ayahnya, dan juga 4 sahabat Miyeon. Yang lainnya hanya tau bahwa pisau itu meleset dan tidak mengenai arterinya. Jika tau mungkin Miyeon tidak akan bisa masuk spesialis bedah ini. Bahkan Jungkook pun tidak tau. Karena Miyeon tidak mau kalau itu akan dijadikan jaminan untuk Miyeon berhenti bekerja.

...•°•...

Next?

My Husband✨jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang