Kelahiran Jendral Wanita

Bab 28

Langit hujan dan gelap

    Air dan langit menyatu membentuk kegelapan yang dalam, cahaya sekeliling memancing terang dan gelap, seperti hantu dari pantai seberang. Suara senar terakhir menghilang, dan malam menjadi sangat sunyi.

    Saat ini, jeritan seorang wanita menembus malam yang panjang.

    "bunuh, pembunuh--"

    berkumpul di beberapa perahu kecil yang jauh dari lukisan, para penjaga duduk bersama, menunggu sinyal Fan Cheng. Tiba-tiba mereka mendengar lolongan yang menyedihkan, dan mereka semua terkejut.

    "Ada apa? Sudah lama sekali, kenapa masih bikin onar?" Tanya kepala penjaga.

    "Putranya belum mengirim tanda, jadi tunggu," kata seseorang.

    Selama bertahun-tahun sebagai pengawal Fan Cheng, yang paling penting adalah berspekulasi di benak tuannya. Hal-hal seperti itu biasa terjadi.

 Fan Cheng telah menjadi tuan muda keluarga Fan selama bertahun-tahun. Selain wanita yang dia inginkan,tidak sedikit anak baik yang telah di rusak olehnya. 

Malam ini terjadi lebih dari sekali. Menculik wanita malang itu ke perahu atau luar rumah, Ren Fancheng menyelesaikannya. 

Setelah masalah selesai, berikan sejumlah uang untuk dikirim, para wanita dari keluarga miskin itu, tidak memiliki tempat untuk mengeluh, mereka hanya bisa melupakan.

    He Yan juga akan menjadi salah satunya.

    Miss He memiliki kasih sayang yang dalam pada Fan Cheng, tapi dia terlalu merepotkan, Siapa yang tahu bahwa melewati pintu rumah Fan sangat emosional sehingga dia ingin putus dengan Fan Cheng. 

Pikiran Fan Cheng terangsang, dan jika dia bisa lembut, diajuga bisa menjadi keras.

    Yang harus dilakukan penjaga seperti mereka hanyalah membawa He Yan ke Fan Cheng dan menangani akibatnya.

    "Menurutku itu tidak benar." Penjaga yang berkepala itu berdiri dan memandang di haluan kapal. Dia melihat keadaan perahu tempat Fan Cheng bergoyang dengan keras di sungai.

Guncangannya yang besar membuatnya tampak seperti seseorang sedang bertarung di dalam.

    "ada, ada masalah!" Dia berteriak,

    "Bangun! Cepat pergi ke sana, ada sesuatu yang terjadi di kapal!"

    Orang-orang lainnya kaget. Mereka dengan cepat mendayung perahu menuju perahu dan perlahan mendekati perahu. Mereka masih agak jauh

. Tiba-tiba, mereka melihat seorang wanita berlari keluar dari perahu. Wanita itu tersandung dan bergerak panik. Melihat dia memakai pakaian He Yan. Seolah menghindari seseorang, dia berteriak dan jatuh ke sungai.

    Air sungai yang bergelombang dengan cepat menenggelamkan nya, dan hampir tidak ada suara,seperti batu, hanya sekelompok percikan yang diaduk di permukaan air, dan tidak ada lagi gerakan.

    "Tuan!" Penjaga itutidak bisa menahan diri untuk tidak memanggil.

    Tidak ada yang peduli dengan hidup atau mati He Yan. Saat perahu hendak mendekati perahu utama, para penjaga yang dipimpin oleh pekerja ringan menepis kepala perahu dan naik keatas perahu. 

Dia memasuki perahu dalam beberapa langkah, lalu melihat seseorang dengan punggung menghadap ke mereka, seorang pria, wajahnya ditutupi dengan sapu tangan, hanya matanya yang terbuka, dan wajahnya kabur di bawah cahaya redup.