Kelahiran Jendral Wanita

Bab 46

Semua orang menatap gerakan He Yan.

    Anak laki-laki itu berjalan ke tempat busur, dan dibandingkan dengan tubuh kurusnya, panah ini sama sekali tidak cocok untuknya. Dia mengambil busur, menarik anak panah dari tempat anak panah, dan meletakkan jari-jarinya di atasnya.

    Wang Ba memandangnya dengan jijik

"Kamu harus bekerja keras, jangan mengudara untuk waktu yang lama seperti kemarin, tapi akhirnya kamu tidak bisa melakukannya."

    He Yan sepertinya tidak mendengarnya, tapi Hong Shan agak gugup. Diam-diam memeras keringat untuk He Yan. Anggota pasukan ini pada awalnya di tuntun untuk menjadi kuat ditambah He Yan bukanlah seorang wanita, jadi semua orang tidak akan memiliki pikiran untuk mengasihani dan menghargai batu giok. 

Orang hanya berpikir bahwa dia sangat lemah, dan yang lemah tidak layak untuk disimpati, jika Anda menambahkan cinta untuk berbicara besar, itu akan membuat orang semakin memandang rendah. 

He Yan mengatakan kemarin bahwa jika dia tidak bisa melakukannya hari ini, instruktur tidak hanya akan diam-diam membencinya, tetapi di masa depan, di barak, semua orang akan mempermalukannya dan tidak ramah padanya.

    Dia akan menyerah jika dia tidak menariknya seperti kemarin, jadi dapatkah bocah ini menariknya hari ini?

    Pemuda itu menatap target, melihat dari arah ini, tangannya sangat mantap, matanya yang tenggelam tampak seperti binatang pemburu, dia menunggu dengan tenang sampai dia siap melompat.

     Busurnya ditarik.

    Sedikit demi sedikit ,

memang tidak mudah, namun perlahan tanpa ada gemetar berhasil ditarik. Suasana ini berbeda dengan kemarin, dan busurnya perlahan terbuka.

    "bergerak..." Mai Mai dengan bersemangat menarik-narik sudut baju Shitou, "Kakak, Ahe menarik busur!"

    Dia tahu bahwa ketika He Yan berkata 'dia bisa melakukannya' dia pasti bisa, dan ini sudah terjadi berapa kali !

    Ada suara bisikan di kerumunan, Wang Ba tidak menyangka hal ini akan terjadi. Dia tertegun pada awalnya, dan kemudian dia segera merasa marah karena dipukuli. Dia mengertakkan gigi lalu berdiri di sana, ingin melihat apakah He Yan bisa menunjukkan jenis kemampuan yang luar biasa.

 Di satu sisi, Pelatih Liang, yang tidak punya harapan, juga tertarik dengan tindakan He Yan.

    Anak ini, ya. Kemarin, dia mengatakan bahwa 'dia bisa menarik busur esok hari' dan sekarang dia berhasil melakukannya.

Bagaimana dia melakukannya dalam satu hari? 

Mungkinkah dia berpura-pura menjadi babi dan memakan harimau kemarin,

Bocah ini bukan sengaja mengatakan 'dia tidak akan sama sekali', hanya untuk mendapatkan pusat perhatian kan?

    Saat semua orang berdiskusi, Busur telah dibuka hampir setengah, He Yan berhenti, dan tidak terus menarik ke bawah.

    Ini batasnya.

    Dia melepaskan tangannya, dan anak panah itu dengan cepat bergerak menuju target!

    Semua orang menatap anak panah dengan seksama.

    anak panah itu menuju ke arah target, tetapi tidak mencapai target, tapi jatuh dengan lemah hanya di tengah. Kerumunan yang menyaksikan itu menghela nafas dengan menyesal, seolah-olah anak panah itu seharusnya mengenai pusat target tanpa keraguan.

    He Yan menarik tangannya.

    Mai Mai melompat keluar lebih dulu, dia berlari ke He Yan, matanya berbinar dan berkata,