Kelahiran Jendral Wanita

Bab 35

Seratus orang membentuk tim dan berangkat secara berurutan.

    Tim perkasa yang berlarian di sekitar barak di kaki gunung adalah moment yang spektakuler. Meskipun semua orang mengeluh dan berteriak, mereka tidak menunda apapun. Pelatih yang bertanggung jawab atas He Yan dan timnya bernama Liang, Liang Ping, dan dia sama kejam dan kejamnya dengan pelatih Shen. Dia melihat mereka dan berkata:

 "Cepat berbaris, ayo pergi !"

Dengan perintah, semua orang mengikuti tim dan mulai lari jarak jauh sambil mengangkat beban.

    Dengan karung pasir besar di punggungnya, He Yan hanya merasa seolah-olah dia telah membawa Batu , yang membuatnya merasa tidak stabil. Sejak dia menjadi Nona He , dia telah menemani He Yunsheng ke pegunungan untuk memotong kayu setiap hari, tetapi itu hanya dapat membuat tubuh lemah Nona He menjadi sehat, atau lebih kuat dari gadis-gadis pada usia yang sama. Tapi metode pelatihan berdarah besi Xiao Huaijin benar-benar terlalu berlebihan.

    He Yan di masa lalu baik-baik saja, tapi He Yan sekarang sangat sulit.

    Ada banyak orang di sekitarnya yang terus-menerus melampaui He Yan, dan kebanyakan orang yang datang untuk bergabung dengan tentara memiliki tubuh yang kuat, tinggi, dan perkasa, yang tidak terlalu tinggi sekali pun mereka berasal dari keluarga miskin dan terbiasa bekerja berat.

 Meskipun melelahkan untuk berlari dengan karung pasir di punggungnya, mereka tidak masalah. Sedikit sekali yang sekuat He Yan. Beberapa dari mereka meninggal dalam perjalanan ke Liangzhou. Dapat dikatakan bahwa dari segi kualifikasi fisik, He Yan adalah yang terlemah di kaki Gunung Baiyue.

    Dua bersaudara Shitou dan Xiaomai berlari sangat cepat. Mereka berburu di pegunungan dan sering mengejar mangsanya. Mangsa yang mereka pukul diikat di tubuh mereka, dan mereka terbiasa berlarian bersama , jadi itu mudah. Hong Shan mungkin sedikit lebih tua. Setelah satu putaran, dia sedikit terengah-engah, menyeka keringat di dahinya, dan berkata,

 "Hei, itu benar-benar bukan manusia."

    Dia tidak mendengar jawaban He Yan dan melihat ke belakang. He Yan sudah jatuh padanya lebih dari sepuluh langkah, jadi dia melambat sedikit, menunggu He Yan untuk maju dan bertanya

 "Ahe, bisakah kamu bertahan? Saya pikir kamu sedikit tidak nyaman."

    Wajah He Yan pucat, Butir-butir keringat mengalir di dahi dan ke dagu, lalu tenggelam ke dalam pakaiannya. Membawa karung pasir, sepertinya anak-anak dermaga di Jingcheng yang dijual kepada pembantu oleh orang tuanya untuk menjadi kuli. Sungguh tak tertahankan.

    "Aku baik-baik saja, Saudara Shan, jangan pedulikan aku. Kamu lari dulu. Jika aku tidak bisa lari cepat, aku akan lari perlahan di belakang." He Yan tersenyum,

"Kamu bisa pergi ke gudang untuk beristirahat setelah berlari lebih awal. Jangan tunggu aku."

    "Kenapa kau tidak memberi tahu pelatih," Hong Shan ragu-ragu. Melihat tidak ada orang lain yang memperhatikan mereka, dia membungkuk lebih dekat dan berbisik:

 "Entah menyelinap beberapa putaran, toh tidak ada yang melihatnya."

    "Aku tahu itu." He Yan tertawa dan berkata, "Saudara Shan, ayo pergi dulu. Mari kita bertemu lagi nanti."

Hong Shan berulang kali menegaskan bahwa He Yan dapat melarikan diri dengan karung pasir di punggungnya. He Yan menggaruk kepalanya dan menunjukkan senyum tak berdaya.

    Rekan timnya mengatakan bahwa dia tidak bisa melakukannya?  Bagaimana mungkin dia tidak bisa melakukannya jika dia masuk barak,

Diam-diam mengatakan bahwa dia sudah melakukan dua lap ? Bagaimana mungkin ? walaupun mereka melihat orang-orang yang belum pernah ditemuinya,