Kelahiran Jendral Wanita

Bab 56

"Bisakah Aku?"

Menurutku tidak apa-apa. Liang Ping memikirkan tentang kalimat ini di dalam hatinya, dan hendak mengatakannya. Tapi Seseorang berkata: "Hei, dari pada menanyakan kepada pelatih Liang, lebih baik tanyakan saja kepada He Yan! Anak itu punya pilihan di hati. Jika dia ingin ertanding maka lakukan,  tapi jika Dia tidak mau, lupakan saja. Bukankah itu sederhana? "

"Ini masuk akal." Du Mao mengangguk dan berkata kepada Jiang Jiao: "Kamu dapat bertanya langsung kepada He Yan. Tapi," dia berhenti, dia memerintahkan, "Kompetisi tidak masalah, hanya jangan menyakiti orang."

Ketika dia membicarakan hal ini, Liang Ping tidak berdaya, dan hanya bisa melihat Jiang Jiao berjalan menuju He Yan.

Jiang Jiao tiba di depan tim perekrutan pelatih Liang, dan sekilas melihat  He Yan sedang memainkan senjata. Bukan karena dia terlalu mempesona, hanya saja sosoknya terlalu kecil dan mencolok di antara pria-pria kuat ini. Jiang Jiao tidak segera melangkah maju, tetapi pertama-tama memperhatikan He Yan dengan tenang untuk beberapa saat. He Yan tidak menggunakan keahlian menembak yang rumit, tetapi hanya menerima dan menikam, tetapi bahkan dengan keahlian menembak yang paling umum, dia mempraktikkannya dengan Serius, tidak ada kemalasan sama sekali.

Setelah memperhatikan beberapa saat, seseorang memperhatikannya dan bertanya, "Saudaraku, apa yang kamu lakukan berdiri di sini dan melihat kami ?"

"Aku di sini untuk mencari seseorang," kata Jiang Jiao, dan berjalan ke He Yan.

He Yan menusuk tombak ke depan, tanpa diduga  kepala tombak itu dicengkeram oleh seseorang yang berjalan dari belakangnya lalu mengambil dua langkah maju.

Dia mengangkat kepalanya dan berkata dengan aneh:

"Apa yang kamu lakukan dengan senjataku?"

Jiang Jiao ditikam mundur dua langkah ke belakang, dan jejak kejutan juga melayang di hatinya, He Yan tampak lembut dan lemah, tapi dia tahu betapa kuat tombak itu ketika dia benar-benar memegang kepala tombak. Jika bukan karena keluarganya membuka pelatihan seni bela diri, dia tidak akan berlatih menombak dari sekolah dasar , hanya menjadi orang biasa, tekanan itu pasti membuatnnya ditikam ke tanah.

Memikirkan hal ini, dia menaruh sedikit penghinaan di dalam hatinya, dan memandang He Yan dengan sungguh-sungguh, "Aku mendengarkan Brother He sangat luar biasa, dan aku ingin mendiskusikan tombak dengan Brother He. Bagaimana?"

He Yan berkedip dan menyadari bahwa ini adalah orang lain yang datang untuk meramaikan aula?

Hong Shan berdiri di belakang He Yan dan menampar kepalanya ketika mendengar kata-kata, "Ini rusak, *Orang takut menjadi terkenal, babi takut menjadi kuat. Terakhir kali Ahe mengalahkan Wang Ba, aku tahu sesuatu pasti akan terjadi. Lihat , ini yang kedua. "

[人怕出名猪怕壮 : orang takut terkenal dan menimbulkan masalah , seperti babi yang sudah gemuk siap disembelih ]

"Apakah akan ada lagi di masa depan?" Tanya Mai pelan.

"Pasti ada begitu banyak, akan selalu ada yang ketiga, keempat, dan kelima." Hong Shan menggelengkan kepalanya, "Manusia memang  suka bersaing. Apa gunanya bertengkar terus-menerus?"