"Ada lagi?"
"Nggak. Ini aja."
Jungkook mendorong troli yang berisi banyak sayur dan daging. Sehabis memuaskan diri, Reita mengajaknya berbelanja kebutuhan sehari-hari. Seperti sayur, buah, daging, dan alat mandi. Jungkook yang masih berpakaian dokter itu menarik perhatian banyak wanita. Sangat tampan dan berwibawa.
"Lollipop!" pekik Reita, melihat ada lollipop terpanjang di samping kasir.
"Nggak boleh. Nanti giginya rusak." larang Jungkook mengerti dengan pekikan Reita.
"Kayak anak kecil aja di larang-larang." kesal Reita.
"Kamu kan emang masih kecil." ejek Jungkook.
"Nggak! Tata udah besar!" lawan Reita tak terima.
"Masaaaaa..." goda Jungkook, menaikkan alisnya.
"Tadi Tata udah di colok-colok, dada Tata di sedot-sedot, bibir Tat-- mphhh." Jungkook langsung membungkam mulut Reita yang tidak bisa di rem itu. Malu, di sekitar mereka terdapat banyak orang. Bahkan sekarang para pengunjung itu sudah tertawa tertahan karena ulah Reita.
"Semua lima ratus ribu, Pak." ucap sang kasir, melumat bibirnya sendiri menahan tawa.
Jungkook langsung memberi uang 500 ribu, lalu berjalan cepat pergi keluar sembari menenteng belanjaannya. Tidak perduli dengan Reita yang berlari mengejar dan berteriak memanggil namanya.
"Kokoooo! Tungguin, Tata!" teriak Reita, berlari mengejar Jungkook.
"Kok-- HUAAA MAMIIIII..."
Jungkook yang mendengar teriakan diiringi tangisan Reita itu, seketika menoleh ke belakang. Matanya melotot melihat Reita yang sudah jatuh tengkurap di lorong mall, estetik. Bahkan sekarang sudah banyak orang-orang yang menertawainya. Sungguh, jika Reita bukan istrinya, dia pasti akan meninggalkan gadis itu.
Menaruh belanjaannya asal, Jungkook berlari ke arah Reita, membantunya untuk berdiri. "Makanya jangan lari..." sindir Jungkook.
"Koko ninggalin, Tata!" kesal Reita.
"Ayo, cepet." titah Jungkook tak memperdulikan ucapan Reita. Jungkook menarik tangan Reita sembari menenteng tas belanjaannya menuju mobil.
"Ko, besok Tata udah mulai sekolah, ya?" tanya Reita memulai pembicaraan.
Jungkook yang sedang menyetir itu hanya melirik Reita sebentar, lalu kembali fokus ke jalanan. "Iya. Kenapa?"
"Besok Koko yang ngajar?" tanya Reita lagi.
Jungkook mengangguk. "Anu Tata masih sakit.. Besok Tata diem aja, ya?" ijin Reita.
"Bohong. Cuma di gituin aja masa sakit." ucap Jungkook tidak percaya.
"Beneran..." ucap Reita melototkan matanya tanda serius.
"Ngapain melotot? Ngelawan, Koko?!"
Reita langsung menyipitkan matanya.
"Ngapain di sipitin? Kesel sama, Koko?!"
"Terus Tata harus gimana? Merem?!" geram Reita. Apa-apa salah.
"Biasa aja, lah. Liat besok, kalau besok nggak bisa jalan baru Koko ijinin nggak ikut olahraga." Ya, Jungkook adalah guru olahraga di sekolahnya.
"Emang kenapa? Kalau jalan, Tata bisa kok." bingung Reita.
"Nanti malem kan Koko mau coblos kamu. Buat anak." santai Jungkook.
"Buat anak?" beo Reita.
Jungkook mengangguk. "Tata masih kecil, kalau Tata hamil bakalan jadi apa? Kecebong?" tanya Reita asal.

KAMU SEDANG MEMBACA
No Way! [TAMAT]
Random[ROMANCE, HUMOR] (RINGAN KONFLIK) "Nikah sama Koko! Kamu harus tanggung jawab gantiin Adya!" "No way! Tata nggak mau... Tata masih sekolah. Nggak mau nihmud apalagi sampai jadi mahmud..." "Tata nggak mau nikah sama orang yang nggak cinta sama Tat...