"Kalau nggak bisa, jangan dilakuin!"
"Ta-Tata minta maaf..."
"Koko sibuk, Reita! Kamu jangan pecicilan!"
"Iyaaa.. Tata cuma pengen nyemil.. Hikss.."
Jungkook menghela nafas pelan, fokus membersihkan lantai dari cairan sirup yang dijatuhkan istrinya. Saat ia sedang bekerja diruang tamu, tiba-tiba suara pecahan botol mengejutkan dirinya. Berkas yang ia pegang dilempar begitu saja, dan langsung berlari kearah dapur mengecek keadaan sang istri.
Jungkook berdecak marah melihat lagi dan lagi, Reita menjatuhkan barang. Masalahnya, keadaannya sangat tidak tepat. Jungkook pusing, lelah mengerjakan pekerjaannya yang terbengkalai karena memenuhi ngidam sang istri. Jadilah ia memarahi Reita sejadi-jadinya. Sedangkan Reita, hanya diam sesuai perintah Jungkook.
"Panggil Koko, Reita! Kamu punya mulut buat ngomong! Bukan malah diem menye-menye nangis nggak jelas!" Marah Jungkook berjalan mengambil kain pel dan pembersih lantai, lalu mengelap lantai yang sudah bersih. Supaya tidak dicari semut.
"Tata aja.." Ucap Reita ikut berjongkok berniat mengambil kain pel.
"Ke ruang tamu, cepet!" Jungkook menatap Reita nyalang.
Melihat itu, Reita langsung berjalan kearah ruang tamu sembari mengelus perut besarnya. Sebelum itu, ia mengambil satu toples berisi keripik kentang untuk menemani acara nangisnya, dan kembali berjalan sambil nyemil.
Baru saja hendak duduk di sofa, matanya menangkap berkas sang suami berserakan dilantai. Mengurungkan niatnya, Reita beralih duduk lesehan meluruskan kakinya mengangkang. Tangan bengkaknya mengumpulkan berkas-berkas Jungkook.
Cup
Reita menoleh saat merasakan ciuman mendarat di pipinya serta elusan pada perutnya. "Jangan nakal, ya.. Diem disini aja." Lembut Jungkook menaruh lima toples cemilan, air putih, sirup, dan buah di samping istrinya.
"Tata minta maaf.." Lirihnya.
"Koko juga minta maaf. Makan semuanya sambil nonton kartun." Titah Jungkook mengganti serial televisinya dengan Doraemon.
Reita mengangguk menurut. "Nih, Tata kumpulin jadi satu soalnya nggak tau pasangannya yang mana." Reita menyodorkan tumpukan berkas yang ia kumpulkan tadi kepada Reita.
"Makasih, sayang.." Jungkook mengecup bibir Reita dan berjalan duduk di sofa.
Reita duduk diam, kepalanya mendongak menonton film kartun kesukaannya. Tak berhenti mengunyah, makanan terus masuk kedalam mulutnya. Sesekali ia tertawa kala melihat kejadian lucu dalam film. Jungkook yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, sekarang Reita sedang bahagia tidak memikirkan apapun. Tapi nanti, bumil itu akan berdiri didepan cermin dan menangis melihat tubuhnya yang mengembang seperti balon.
"Sayang, tidur, yuk.." Titah Jungkook membantu Reita bangun, namun bumil itu memberontak menolak.
"Nggak mau.." Rengek Reita mendongak menatap Jungkook kesal.
"Tidur siang dulu, sayang." Tegas Jungkook.
"Tata belum selesai nyemil!" Ucap Reita tak kalah tegas.
"Tidur!" Titah Jungkook menunjuk kamarnya.
Reita menggeleng. "Tata nggak ngantuk." Cueknya kembali menatap televisi.
"Reita! Tidur!" Bentak Jungkook menarik paksa Reita bangun.
Bukannya apa-apa, Jungkook hari ini sudah janji membeli perlengkapan bayi bersama Gio. Kenapa tidak dengan Reita? Ribet. Ia seperti membawa anak kecil yang tidak bisa diam, mau ini itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
No Way! [TAMAT]
De Todo[ROMANCE, HUMOR] (RINGAN KONFLIK) "Nikah sama Koko! Kamu harus tanggung jawab gantiin Adya!" "No way! Tata nggak mau... Tata masih sekolah. Nggak mau nihmud apalagi sampai jadi mahmud..." "Tata nggak mau nikah sama orang yang nggak cinta sama Tat...