NW. 56

2.1K 280 293
                                    

Tak terasa sudah 7 bulan lamanya Reita membiarkan anaknya nge-kos didalam perut. Membawanya kemanapun ia pergi. Reita bersyukur, ia salah satu Mama muda yang tidak mengalami morning sickness berlebihan. Setau Reita, banyak para ibu yang sedang mengandung mengalami morning sickness sampai badannya lemas dan tak mampu menjalani hidup normal.

Anak KoTa jenis kelaminnya apa, sih?
Sebelumnya, Jungkook berterimakasih kepada Tuhan YME karena telah mengabulkan keinginannya. Anaknya kembar, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Rasanya Jungkook ingin lompat dari atas rumah sakit kala mendengar kabar baik itu. Reita juga sampai salto dilantai rumah sakit saking senangnya.

Sebenarnya Jungkook hendak merahasiakan jenis kelamin anaknya, supaya menjadi surprise bagi keduanya. Namun, lagi dan lagi masalahnya ada di Reita, bumil itu tidak mau pulang dari rumah sakit sampai ia tau jenis kelamin anaknya. Sebab rasa penasaran Reita sudah sampai ubun-ubun.

Setiap kehamilan pasti ada rasa senang dan sedih. Bagi keduanya? Tidak! Maksudnya, Reita yang mendapatkan rasa senang dan Jungkook rasa sedih. Contohnya dalam hal 'ngidam', Reita senang keinginannya terpenuhi. Namun, bagi Jungkook, ngidamnya Reita selalu membuat Jungkook mengelus dada sabar. Keinginannya sangat tak masuk akal. Seperti, Jungkook di suruh menggoreng batu, main masak-masakkan di taman kota, dan tidur siang di atas pohon. Terbayang kan malunya bagaimana?

Dan sekarang, Jungkook sedang bersembunyi dibawah kasur dengan Reita yang terus menarik kakinya. Ia tengah menghindari ngidam sang istri. Kali ini, Jungkook tak mau menurutinya. Biarlah anaknya ileran sampai banjir.

"Koko! Keluar, ih.." Rengek Reita duduk dilantai sembari menarik kaki Jungkook. Ia sudah tak mampu berjongkok.

"Nggak mau!" Teriak Jungkook berpegangan pada kaki ranjang.

"Tumben loh Tata ngidam, masak nggak diturutin.." Rengek nya lagi.

"Ngidamnya yang normal dong, sayang.. Masa Koko mau dikubur!" Cibir Jungkook menolak.

"Cuma di kubur di salju, Koko!" Kesal Reita lelah menarik kaki suaminya itu.

Jungkook langsung keluar dari bawah ranjang. "Nah, itu masalahnya! Kamu tau es itu dingin, kan? Kamu mau Koko beku?!" Bentak Jungkook tanpa sadar.

Bibir Reita melengkung, matanya berembun, pipinya memerah. "Tata minta maaf, anak Tata emang nyusahin." Ucapnya, lalu bangkit dengan susah payah.

Jungkook memukul kasur emosi. Selalu seperti ini, setiap Jungkook menolak pasti Reita akan berkata seperti itu. Hati Jungkook terasa panas saat mendengar ucapan 'anak Tata emang nyusahin', padahal dirinya juga ikut serta dalam proses pembuatan.

"Nggak gitu, sayang.." Jungkook berjalan mengikuti Reita.

"Ini kemauan anak kita! Bukan, Tata! Koko nggak ngerasain gimana capeknya, susahnya, sakitnya bawa mereka!" Teriak Reita menangis terisak sembari mengelus perut besarnya.

Jungkook mengehela nafas pelan, menarik tubuh Reita kedalam pelukannya. "Koko minta maaf, ya.. Yaudah, ayok, katanya mau ngubur, Koko? Pakai baju hangatnya." Titah Jungkook meringis pelan mengatakan hal itu.

Reita menghapus air matanya, menatap Jungkook penuh cinta. "Tata cinta banget sama, Koko." Reita mengecup bibir Jungkook lalu berlari cepat kearah kamarnya.

"Siap nggak siap, harus siap!" Ucap Jungkook menyemangati diri sendiri, lantas masuk kedalam kamar mengganti pakaiannya dengan pakaian hangat dan berlapis-lapis.

✨✨

"

Tata gendut banget, ya?" Ucap Reita menatap Jungkook.

No Way! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang