NW. 38

2.2K 291 108
                                    

"STOP, ADYAAA!!!!!"

Reita berlari dan menarik bahu Adya kuat sampai membuat wanita itu berbalik menghadapnya. Plak. Satu tamparan mendarat keras tepat di pipi putih Adya. Sejak tadi, Reita berusaha menahan diri. Ia kira Adya akan meminta maaf atau berbicara serius. Namun ternyata, wanita itu menggoda suaminya.

"Udah cukup aku diem selama ini! Udah cukup aku ngalah! Aku juga perempuan, Adya! Aku istrinya. Kamu dengan beraninya ngelakuin ini didepan aku, istrinya!" bentak Reita, wajahnya memerah emosi.

"Kamu--"

"Apa?! Aku nggak sopan? Lebih nggak sopan mana sama kamu, JALANG!!! LONTE MURAHAN!!" teriak Reita menonjolkan urat emosi.

"Sayang... Ud--"

Plak

Adya menampar Reita kuat. Dadanya naik-turun tidak percaya akan apa yang dikatakan adiknya. "Ngaca, Reita! Kamu yang jalang. Mikir, kamu juga murahan yang mau NIKAH SAMA PACAR KAKAKNYA SENDIRI!!" marah Adya mencengkram kuat lengan Reita.

"ADYA!!!"

"Apa, Kook? Kamu penyebab semua ini! Kalau waktu itu kamu nggak nikahin Reita, ini semua nggak terjadi! Kamu kambing hitam, yang udah buat aku sama adik aku berantem kayak sekarang! Nggak seharusnya kamu nikahin adik aku! Apa kamu nggak mikir gimana sakitnya aku waktu tau ini?" sedu Adya menunjuk dirinya sendiri. Jika saja Jungkook menikah dengan orang lain, mungkin Adya tak akan semarah ini.

Jungkook diam. Perkataan Adya benar. Ia bahkan tak berfikir kedepannya, hanya berfikir bagaimana cara agar nama keluarganya tetap bersih walau ada badai yang menyerang. Ia sama sekali tak memikirkan perasaan Adya. Jungkook akui, dirinya jahat. Tapi, semua ini sudah terjadi.

"Semua udah terjadi, Adya. Aku sayang sama adik kamu. Bahkan, aku cinta mati. Apalagi sekarang Reita lagi ngandung anak aku. Dan beruntungnya aku, aku pria pertama yang pakai dia." Adya tertegun mendengar perkataan Jungkook. Kata-katanya mengisyaratkan jika dirinya adalah wanita tidak benar yang telah dipakai banyak pria.

Adya berbalik menatap Reita. "Iya, aku yang ngasih tau. Maaf, Jungkook cuma punya aku. Nggak bisa dibagi buat siapapun!" tegas Reita.

Mendengar itu, Adya mendorong Reita kuat. Namun, gadis itu dengan sigap menahan tubuhnya dan berbalik mendorong Adya kuat sampai Adya terjatuh. Reita tidak peduli dengan apa yang terjadi nantinya. Ia tersulut emosi. Hatinya sangat sakit kala Adya melakukan hal tak sepantasnya pada Jungkook didepannya.

"Akhhhh.." erang Adya memegang perutnya sakit.

"Sayang.." Jungkook menata istrinya, Reita menunduk takut sang suami akan memarahinya. Tapi perkataan Jungkook membuatnya mendongak terkejut. "Kamu hebat!"

Reita berjalan melangkahi Adya yang tersungkur kesakitan, lalu berhambur kepelukan Jungkook. "Takut.." bisiknya. Sebenarnya Reita sangat takut melakukan hal seperti tadi. Ia sok berani saja. Jika boleh jujur, Reita menahan kencing sedari tadi.

"Nggak papa. Biar anaknya mati!" ucap Jungkook menekan kata 'mati'

"ADYAAAA!!" Reita langsung melepaskan pelukannya kala mendengar teriakan nyaring Maminya. "Adya, kamu kenapa, nak???" panik Mami berjongkok didepan Adya.

"Astaga, Kak Adya!!" pekik Reita sok kaget. Padahal mah bahagia, gemas ingin menginjak perut Kakaknya itu.

"Mi, pe-rut Adya sakit banget..." lirihnya meremas kuat perut sedikit buncitnya itu.

Mata Mami membulat saat melihat bercak darah. "Yaampun! Jungkook, pencet bel!!" titah Mami menunjuk bel darurat di samping brankar Jungkook.

"Aa-em.. Bel nya rusak, Mi." bohong Jungkook dengan pura-pura memencet bel tersebut.

No Way! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang