"Sayang.. Masa Koko pakai kostum ini.." Rengek Jungkook tak terima.
"Kenapa?" Tanya Reita polos sembari membantu Jungkook memakai kostum itu didalam ruang ganti.
"Koko itu cool, keren, berwibawa, masa pakai kostum kelinci? Mana panas banget lagi." Gerutu Jungkook.
"Koko nggak mau? Ini debay yang minta, loh.." Ucap Reita dengan mata berkaca-kaca siap menangis.
Jungkook mengusap wajahnya frustasi. "Iya, yaudah." Pasrah Jungkook.
Masalahnya, Reita ingin Jungkook memakai kostum ini sampai Apartemen. Jika hanya disekitar toko, Jungkook akan menerimanya. Namun ini? Ah, Jungkook benar-benar malu.
"Lucu bangettt..." Puji Reita memeluk pinggang Jungkook dengan perut besar suaminya dan perutnya beradu saling mendesak.
"Eh, jangan gini..." Jungkook melepaskan pelukan Reita, kala merasa istrinya memeluknya terlalu erat. Ia hanya takut anaknya keguguran oleh kostum sialan ini.
"Hehe, yuk, pulang." Ajak Reita menarik Jungkook cepat sampai hampir membuat Jungkook tersandung.
"Adoii, pelan-pelan, sayang! Kamu nggak liat aku jadi sumo gini!" Kesalnya kesusahan berjalan.
"Woahh, so cool." Puji badut tadi kala melihat Jungkook dan Reita keluar.
"Cool, kan? Suami I ini look like a remihan rempeyek! You know?" Ucap Reita menarik turunkan alisnya.
"Masa Koko disamain sama remihan rempeyek!" Celetuk Jungkook tak terima.
"Rempeyek itu enak tau, Ko. Tata aja syuka." Ucapnya lebay.
"Udah, ah! Ayo, cepetan jalan.." Jungkook menarik Reita agar pergi dari sana. Ia malu dilihat banyak orang, walaupun orang-orang itu tak bisa melihat wajahnya.
Reita dan Jungkook berjalan bergandengan tangan. Sesekali Reita melirik suaminya yang tampak menggemaskan dimatanya. Mengelus perutnya sembari berucap dalam hati kalau anaknya ini sangat beruntung mempunyai Papi seperti Jungkook, yang sangat sangat baik dan sabar. Tak terhitung berapa kali dirinya membuat suaminya itu kesal, marah, dan cemburu karena otak yang minimalis. Namun, Jungkook selalu memperlihatkan sifat khawatir dan cintanya. Ia merasa menjadi gadis paling beruntung.
Tak lupa, Reita sangat berterimakasih serta bersyukur karena kakaknya pergi di hari pernikahan. Jika tidak, Reita pasti masih menjadi gadis tertutup yang tak bisa melihat bagaimana indahnya dunia luar. Dunia miliknya seakan lembab, hanya dikelilingi buku, televisi, boneka, dan ranjang. Rumah, tempat terindah juga teraman baginya. Dulu.
"Koko.." Panggil Reita.
Jungkook menoleh. "Otak Tata emang kecil, tapi cinta Tata nggak." Ucapnya membuat Jungkook mengerutkan keningnya dan pastinya sang istri tak bisa melihat itu. "Tata sayang banget sama, Koko. Debay juga sayang banget sama, Papi. Makasih, Papii.." Lanjut Reita mengusap perutnya.
Jungkook melepaskan genggamannya, berlari merangkul Reita. Hatinya menghangat mendengar ucapan istrinya. Apalagi saat Reita memanggilnya 'Papi', ah hati Jungkook seperti sedang disko.
"Kostumnya hangat banget.. Tata jadi nggak kedinginan." Ucapnya merangkul pinggang Jungkook.
Salju turun lumayan deras, entah mengapa Jungkook merasa panas memakai kostum ini. Pengap rasanya. Ingin cepat-cepat sampai Apartemen dan melepas kostum kelinci ini.
Sesampainya didepan pintu Apartemen, Jungkook kembali dibuat kesal. Bukannya masuk kedalam, Reita malah mengajakknya menemui Gio. Katanya, Reita ingin memamerkan kostum kelincinya. Jungkook malu. Jungkook malu bertemu Gio. Pasti lelaki itu akan menertawai dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
No Way! [TAMAT]
De Todo[ROMANCE, HUMOR] (RINGAN KONFLIK) "Nikah sama Koko! Kamu harus tanggung jawab gantiin Adya!" "No way! Tata nggak mau... Tata masih sekolah. Nggak mau nihmud apalagi sampai jadi mahmud..." "Tata nggak mau nikah sama orang yang nggak cinta sama Tat...