NW. 35

2.2K 281 120
                                    

Pyangg

Jungkook memukul cermin kamarnya hingga pecah. Darah menetes dari tangannya. Ia merosot duduk di samping ranjang, mengacak rambutnya frustasi. Tidak hanya kaca, semua barang yang ada dirumahnya Jungkook banting dan buang. Pintu rumah bahkan rusak, karena Jungkook menendang kuat pintu itu. Rumahnya persis seperti rumah yang baru tertabrak pesawat.

Setelah acara menyelamatkan tadi, alvian membawa Reita pergi dari sana. Lebih tepatnya, Reita yang menyuruhnya. Jungkook yang sadar akan apa yang ia lakukan langsung melepas pelukannya. Ingin mengejar, tapi terlambat. Alvian melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Jungkook berfikir kalau istrinya pulang ke rumah, tapi ternyata tidak. Rumah kosong, bahkan pintu rumah masih terkunci.

Tangan Jungkook bonyok, akibat memukul tembok dan cermin. Sudah tidak terlihat seperti tangan lagi. Hancur. Ujung dahinya robek, akibat ulahnya sendiri yang memecahkan vas bunga kecil ke kepalanya sembari bergumam, 'Aku bodoh!'

Reita salah paham. Jungkook di jebak. Soal menyelamatkan, itu juga ada alasannya. Jungkook melihat Adya akan tertabrak truk karena menolong Reita, ia pikir kalau menolong Adya terlebih dahulu adalah pilihan yang tepat. Dan satu masalah lagi, Jungkook lupa istrinya sedang hamil. Jika ingat, Jungkook pasti menyelamatkan istrinya ketimbang Adya. Namun, sebelum Jungkook sempat menjelaskan, istrinya sudah pergi begitu saja.

Jungkook takut, takut jika nanti Papanya tau apa yang ia lakukan. Pasti Papanya akan memukulnya tanpa ampun. Papanya itu tak suka melihat Jungkook mempermainkan wanita. Jujur, Jungkook pernah berniat selingkuh dari Adya karena tak tahan dengan sifatnya. Tapi sayangnya rencana itu gagal, kala Papanya membuka ponselnya yang terdapat pesan masuk dari sang selingkuhan. Disitu Papanya marah besar, dan langsung memukul Jungkook membabi buta sampai Jungkook pingsan dan masuk rumah sakit. Sadis.

Kepala Jungkook mendongak kala mengingat sesuatu. "Rumah, Mami!" Pekiknya. Argh! Kenapa ia tak berpikir ini sejak tadi?

Tanpa pikir panjang, Jungkook turun kebawah, dan mengendarai mobilnya cepat. Tak peduli akan keselamatannya, yang terpenting adalah bisa bertemu Reita. Ia harus menjelaskan semuanya.

Tok

Tok

Jungkook mengetuk pintu coklat didepannya brutal. Tidak peduli degan tangannya yang sudah hancur itu. Beberapa kali mengetuk, akhirnya pintu terbuka menampilkan sosok wanita paruh baya. Mami Reita.

"Mi, Reita ada di dalem? Reita nggak kenapa-kenapa, kan? REITAAA!! SAYANGG!! KELUARRR!!" teriak Jungkook mengintip keadaan didalam yang tertutupi tubuh Mami.

"Mi, please, jawab. Reita ada di dalem, kan? Dia ama--"

Plak

Tamparan keras mendarat tepat di pipi Jungkook. Wajahnya menjadi tambah parah. Banyak bercak darah di wajah tampan Jungkook. "Kalau tau kayak gini, Mami nggak bakal nikahin kalian!! Reita kurang apa, hah?!! Dia udah mau nerima semuanya, Jungkook! Tapi, kamu--" Mami menyugar rambutnya frustasi.

Tadi, saat sedang enak-enaknya menonton televisi, Mami Reita dikejutkan dengan kedatangan anaknya. Mami terkejut melihat Reita yang langsung memeluknya sembari menangis. Mata sembab, ingus berkeliaran kemana-mana, wajah merah. Mami berusaha menenangkan anaknya, dan menyuruh Reita menjelaskan apa yang terjadi.

Mami sangat marah ketika tau kalau Jungkook berani melakukan ini semua terhadap Reita. Ia kira, dengan hamilnya Reita, Jungkook bisa mencintai Reita dan melupakan Adya. Tapi ternyata Jungkook belum bisa melupakan Adya.

"Mi, ini cuma salah paham. Jungkook di jebak sama Adya, Mi.." Jelas Jungkook ingin menangis.

"Kamu nggak perlu khawatir sama Reita. Mami bakal jaga Reita sampai dia melahirkan. Kamu tenang aja, anak kamu nggak bakal Mami kasih tau siapa Ayahnya. Kamu bisa nikah sama Adya." Mami langsung menutup pintu rumahnya, lalu menguncinya.

No Way! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang